3 Hal yang Sering Terjadi pada Investor Pemula

3 Hal yang Sering Terjadi pada Investor Pemula

“Gimana kabar saham kamu hari ini? ”

Akhir-akhir ini pertanyaan itu sering banget muncul. Membahas saham bukan lagi hal baru. Banyak banget yang mulai tertarik dan belajar tentang saham. Gita sendiri menanggapi hal ini sangat positif, toh pembahasan keuangan memang bukan hal tabu. Termasuk perihal investasi seperti saham, reksadana hingga P2P Lending.

Sayangnya, di tengah ramainya pembahasan tentang saham, banyak juga masyarakat yang belum terlalu paham betul mengenai risiko dari tindakan mereka. Ikut-ikutan teman main saham itu hal bagus, tapi jadi kurang tepat kalau ternyata produk saham yang dibeli itu terlalu berisiko untuk kondisi keuanganmu saat ini. Alhasil, saat hasilnya enggak sesuai dengan ekspektasi, kamu marah-marah dan kesal sendiri.

Enggak hanya itu, ada beberapa langkah yang salah, yang sering dilakukan pemula yang ikut-ikutan, beberapa hal berikut ini terjadi:

1. Bukan Untung Malah Buntung

Hal ini yang paling sering terjadi pada pemula. Sempat Gita sebutkan juga di awal, kalau banyak orang yang enggak paham dan asal beli produk saham tanpa mengetahui risiko setelahnya. Nah, hal ini yang kurang tepat. Sehingga kalian bisa buntung karena membeli produk yang kurang tepat dan gak sesuai dengan kondisi keuanganmu.

Jadi, yang tepat itu gimana? Pahami dulu profil risikomu, Sahabat GandengTangan. Sehingga kamu bisa memilih produk yang tepat. Dan yang pasti, untuk bisa meminimalisir risiko lainnya, kamu pesti melakukan diversifikasi di berbagai produk saham dan instrumen investasi lain. Jadi, kamu enggak hanya bergantung kepada  1 pendanaan online aja.

2. Apapun Dilakukan Demi Keuntungan, Termasuk Ngutang!

Selain masalah risiko, ternyata ada juga, lho, yang rela meminjam uang dalam jumlah banyak hanya untuk bermain saham. Tentu, hal ini adalah perilaku yang kurang tepat, Sahabat GandengTangan. Jangan menggunakan uang pinjaman untuk melakukan investasi, karena ada risiko yang besar di baliknya. Seperti yang dipahami juga tentang investasi, keuntungan tinggi dan risiko tinggi. Jadi, selalu ada kemungkinan terburuk.

Gunakan uang bonus/project, THR, sisa uang bulanan/mingguan/harian, dan lainnya. Yang pasti, jangan pernah pakai uang dana darurat dan kebutuhan sehari-hari ya. Apalagi ngutang, jangan. Mending kamu bebenah keuangan dulu deh sebelum mulai investasi, setidaknya melunasi semua hutang konsumtif.

3. Asal Cepat dan Untung

Nah, yang ketiga ini sebenarnya tidak sepenuhnya negatif, Sahabat GandengTangan. Jadi, dalam saham, ada 2 tipe orang, yaitu trader, orang yang melakukan beli-jual sesuai dengan trafik saham saat itu dan investor, orang yang membeli produk saham dengan tujuan jangka panjang. Dari penjelasan sebelumnya sudah terbayang belum?

Betul, kalau trader itu, kamu punya target jangka pendek tujuannya mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya. Jadi, kamu mesti memantau pergerakan saham setiap hari. Asal cepat yang penting untung. Kamu butuh memahami pergerakan saham dan mampu untuk menganalisisnya. Sedangkan investor punya target jangka panjang dan enggak perlu memantau setiap hari. Namun sebelum membeli kamu perlu memahami betul dan pintar dalam menganalisa, apakah dalam jangka panjang produk tersebut bisa semakin meningkat atau tidak.

Dari ketiga hal di atas, seringkali terjadi pada saham pemula. Jadi, coba mulai dipahami dan baru bertindak ya. Agar kamu enggak salah langkah. Pastikan juga untuk melakukan diversifikasi instrumen investasi. Jangan hanya terpaku pada saham aja, kamu juga bisa melakukan pendanaan online di P2P Lending, GandengTangan.

Dengan Rp50ribu kamu bisa mendapatkan proyeksi keuntungan setara hingga 15,6% per tahun. Selain itu ada fitur asuransi proteksi pendanaan yang bisa kamu gunakan untuk meminimalisir risiko gagal bayar. Jadi, kamu bisa mendanai online lebih aman, deh!

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.