Simak rumus sederhana menghitung return on investment berikut ini!

Sebagai nasabah produk perbankan, penting buat kamu mengetahui istilah-istilah khusus yang berkaitan dengan keuangan, terutama jika kamu berniat untuk menggunakan salah satu produk di bank sebagai alat investasi, atau bahkan saat kamu ingin menanamkan modal di sebuah perusahaan.

Nah, salah satu istilah perbankan yang cukup sering disebut dalam akad investasi adalah return on investment (ROI) atau return investasi.

Apa Itu Return Investasi?

Return on investment merupakan rasio yang dipakai untuk mengevaluasi efisiensi sebuah produk investasi dengan membandingkan modal dan biaya awal yang dikeluarkan. Meski tidak ada indikasi jelas mengenai lamanya suatu investasi, ROI lebih sering dinyatakan dalam satu tahun kalender.

Singkatnya, istilah yang juga disebut dengan rate of return (ROR) ini merujuk pada jumlah uang/aset/modal/pokok/biaya investasi yang diperoleh atau hilang selama kegiatan investasi berlangsung.
Secara umum ada 2 faktor yang dapat memengaruhi tingkat return investasi, yakni:

-Turnover
Merupakan tingkat perputaran aktiva yang dipakai dalam segala kegiatan operasional perusahaan. Istilah ini secara langsung juga merujuk pada cepat/lambatnya perputaran aset korporasi dalam suatu periode tertentu.

-Profit Margin
Profit margin adalah jumlah keuntungan operasional yang jumlahnya dinyatakan dalam persentase dan penjualan bersih (netto). Profit margin ini bisa dipakai untuk mengukur besaran untung yang diperoleh perusahaan dengan cara menghubungkannya dengan produk terjual.

Nah, buat kamu yang sedang atau ingin terjun ke dunia bisnis, memahami ROI adalah hal yang mutlak dilakukan. Dengan demikian, kamu bisa mengukur seberapa efisien suatu perusahaan sehingga pemanfaatkan aktiva untuk kegiatan operasional bisa lebih dimaksimalkan.

Sementara itu, dilihat dari kacamata investor, return investment juga memiliki peran yang tak kalah penting. Ketika memutuskan untuk memilih sebuah produk investasi (apa pun jenisnya), pertimbangkan pula tingkat pengembaliannya.

Bagaimana Cara Menghitung Return on Investment?

Return on investment bisa dikalkulasi dengan rumus yang cukup sederhana, yaitu:

ROI = keuntungan yang dihasilkan/modal yang ditanam
Sebagai contoh, kamu berinvestasi sebesar Rp100.000.000, dan pendapatan yang diperoleh dari investasi tersebut adalah Rp110.000.000, maka keuntungan yang dihasilkan adalah Rp10.000.000. Jadi return on investment-nya adalah 0.1 atau 10%.

Adapun pendapatan yang diperoleh ini bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya arus kas dalam periode tertentu atau lumpsum (total pendapatan yang diterima sekaligus/dalam sekali waktu). ROI juga bisa dihitung dengan rumus yang sedikit lebih rumit.

ROI = (pendapatan atas investasi – investasi awal) / investasi awal
Contoh kasus:
Kamu berinvestasi sebanyak Rp500.000.000 kepada PT Indah Karya, sebuah perusahaan besar yang memproduksi tempat tidur pegas. Pada periode tertentu, PT Indah Karya berhasil menjual sebanyak 1.000 unit barang dengan pendapatan sebesar Rp600.000.000.
Sejauh ini kita punya data:
– Pendapatan atas investasi = Rp600.000.000
– Modal awal investasi = Rp500.000.000
Jadi, ROI = ((Rp600 juta – Rp5oo juta) : Rp500 juta) = 0.2 = 20%

Mengapa ROI Sangat Penting?

Dalam suatu bidang usaha, return on investment tidak kalah penting kedudukannya dari laba/profit yang diperoleh. Menghitung ROI secara tepat akan memberikanmu gambaran mengenai kondisi dan perkembangan perusahaan—apakah cukup stabil dan dapat terus beroperasi.

Nantinya, besaran profit perusahaan yang didapat dari penghitungan ROI ini bisa dipakai untuk terus mengembangkan perusahaan, termasuk meminimalisasi risiko gagal jika sewaktu-waktu perusahaan mendapatkan margin yang sedikit. ROI menjadi sangat penting karena:

  • Analisis ROI yang dibarengi dengan praktik akuntansi perusahaan yang baik akan menghasilkan penggunaan modal aktif, produksi, dan penjualan yang lebih efisien.
  • ROI bisa dipakai untuk membandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaan satu dengan yang lainnya yang bergerak di bidang yang sama. Ini penting untuk mendapat gambaran perusahaan mana yang lebih maju/kuat.
  • Efisiensi tiap divisi dalam perusahaan bisa dikontrol dengan analisis ROI.
  • Bisa dijadikan pijakan penting sebelum mengambil keputusan ketika perusahaan akan melakukan ekspansi bisnisnya.

Demikian ulasan lengkap mengenai return on investment yang perlu kamu tahu sebelum memilih sebuah produk investasi. Sekarang tinggal memilih lembaga tepercaya yang bisa dijadikan rujukan berinvestasi, salah satunya Gandengtangan. Platform fintech berbasis peer 2 peer lending ini menawarkan berbagai produk investasi yang aman melalui pemanfaatan teknologi dan impact-investing.

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *