Pada saat warga kota besar pulang pergi ke kantornya masing-masing melalui jalan beraspal menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum dan transportasi berbasis online, warga di pedalaman masih harus berjibaku dengan jalanan berbatu, berlubang, becek, bahkan ada pula yang perlu menyeberangi sungai di jembatan bambu yang licin. Kesenjangan ekonomi di Indonesia memang masih dalam tahap pemerataan, belum sepenuhnya seluruh masyarakat mendapatkan kesejahteraan.
Padahal, dunia yang bergerak dinamis ini jelas menuntut penduduk dunia untuk semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi agar tidak tergilas oleh zaman. Kemajuan masyarakat ekonomi di pedesaan seperti ini perlu mendapat dukungan dari berbagai lini masyarakat. Menunggu pemerintah turun tangan mungkin membutuhkan waktu lama, oleh karena itu sudah selayaknya setiap warga negara ini ikut andil dalam upaya mengentaskan kemiskinan sehingga jurang antara si kaya dan si miskin kian mengecil. Dengan kata lain, rakyat Indonesia pun semakin siap menghadapi setiap tantangan perekonomian global jika saling mendukung satu sama lain.
Jika menilik negara-negara maju, mereka memiliki jumlah entrepreneur yang banyak. Hal ini bisa kita jadikan semacam pegangan dalam meningkatkan kemajuan bangsa. Kini saatnya bagi rakyat Indonesia untuk menjadi pihak yang aktif membuka lapangan kerja, bukan pasif dengan selalu menanti panggilan kerja. Untuk menyongsong Indonesia yang lebih maju, kita perlu lebih banyak orang yang tidak hanya mengejar status sebagai PNS. Pekerjaan tersebut memang menjanjikan stabilitas finansial, tetapi hal itu juga berarti finansial yang statis. Lain halnya dengan pengusaha alias entrepreneur, mereka memiliki lebih banyak peluang untuk mengembangkan diri sampai ke puncak kesuksesan.
Banyak yang bilang semua orang bisa menjadi pengusaha. Perkataan ini ada benarnya, tetapi jalan yang harus ditempuh para pengusaha untuk mencapai kesuksesannya tersebut jelas tidak mudah. Terutama langkah pertama, biasanya menjadi yang paling berat karena perlu banyak adaptasi. Terlebih lagi bagi mereka memulainya dari nol, masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah yang tinggal di pelosok negeri ini misalnya.
Demi mendukung lahirnya pengusaha dari berbagai daerah, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memberikan akses edukasi bagi calon-calon pengusaha tersebut. Mereka perlu menemukan passion untuk kemudian dikembangkan menjadi ladang bisnis. Maka ada baiknya mereka mendapat beberapa pelatihan keterampilan. Kamu yang memiliki skill khusus, bisa mendaftarkan diri sebagai relawan pengajar. Saat kamu memberikan pendidikan masyarakat yang kurang mampu ini, kamu bisa sekaligus melihat tempat-tempat yang belum pernah kamu kunjungi.
Selain keterampilan, pengetahuan tentang manajerial juga sama pentingnya. Pengusaha yang sukses membutuhkan sistem manajerial yang bagus agar skill yang mumpuni tidak tenggelam begitu saja. Adanya sistem pengelolaan yang baik juga akan membuat bisnisnya survive di tengah gejolak ekonomi yang naik turun. Dengan demikian, mereka bisa meningkatkan produktivitas dan mampu mengembangkan bisnisnya ke level yang lebih tinggi dari hari ke hari.
Para calon pengusaha ini juga perlu diberi kesempatan yang lebih lebar dalam mendapatkan modal. Pihak bank mungkin memberikan modal namun dengan bunga yang tinggi sehingga sulit bagi peminjam untuk mengembalikannya. Belum lagi jerat rentenir juga mengintai di luar sana, berkedok ingin membantu namun justru bikin buntung para peminjam karena bunganya bahkan jauh lebih tinggi dari bunga bank.
Nah, sekarang dengan kecanggihan teknologi kamu bisa turut andil dalam memberikan bantuan modal bagi para pengusaha kecil di berbagai daerah. Misalnya dengan mengikuti penggalangan dana sosial atau berinvestasi di UMKM, semuanya bisa dilakukan secara online.