Beberapa hari yang lalu, Aceh memperingati 12 Tahun Tsunami yang terjadi pada tahun 2014 silam. Sebagian besar masyarakat telah berhasil ‘move on’ dan melanjutkan kehidupan, namun ada juga sebagian kelompok yang masih berjuang untuk memperbaiki kehidupan. Bu Juliani dan Pak Raja Ubit merupakan pekerja sosial yang mengelola perpustakaan dan memberikan pelatihan secara cuma-cuma. Mengamati kebutuhan para wanita di sekitarnya akan penghasilan tambahan, serta anak-anak yang menginginkan camilan sehat, Bu Juliani menggagas pembuatan es krim tanpa menggunakan mesin.

Setelah beberapa percobaan berhasil dilakukan, Bu Juliani mengajak 5 orang untuk ikut belajar membuat es krim hanya dengan mixer. Bu Juliani pun mengajukan pinjaman melalui GandengTangan dan mendapatkan modal sebesar Rp 10juta dari 20 orang pemodal. Dana tersebut digunakan untuk membeli alat-alat untuk membuat es krim: selain mixer, ada juga panci, kompor gas dan tabung gas kecil, serta bahan es krim.

Usaha ini membuat ibu rumah tangga memiliki penghasilan dari berjualan es krim di sekolah-sekolah sebanyak Rp 1juta per bulan. Selain itu, Bu Juliani mempekerjakan 1 orang karyawan dengan gaji Rp 300ribu per bulan. Dari total investasi sebesar Rp 10juta, tercipta keuntungan sosial sebesar Rp 19juta. Dengan demikian, dari setiap Rp 50ribu yang Anda investasikan, menghasilkan dampak sosial senilai Rp 93ribu.

Terinspirasi dari kisah Bu Juliani yang telah menyediakan kehidupan lebih baik untuk para ibu rumah tangga di sekitarnya? Bagikan proposal pilihanmu di media sosial, cek lebih lanjut disini.

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *