Tentu kamu sudah mengetahui bahwa Indonesia kaya akan hasil pertanian. Namun, setiap daerah memiliki keunikannya masing-masing, termasuk untuk bahan pangan sehari-hari. Salah satunya adalah wilayah Flores bagian timur, dimana kondisi tanahnya tidak sesuai untuk menanam padi. Masyarakat yang telah terbiasa mengonsumsi beras selama bertahun-tahun, harus ‘mengimpor’ beras dari daerah lain. Hal ini menjadi masalah ketika musim paceklik, dimana harga beras semakin tinggi.
Maria Loretha, atau biasa dipanggil Mama Tata, mencoba mencari solusi dari permasalahan ini. Melihat tanah di Adonara yang cukup kering, Mama Tata mencoba menanam sorgum. Bahan pangan yang menempati urutan kelima sesudah gandum, jagung, padi, dan jelai ini memiliki ketahanan cuaca yang sangat baik, sehingga dapat dipanen dalam suasana apapun. Setelah berhasil dalam upaya pertamanya, Mama Tata mulai mengajarkan cara budidaya sorgum kepada masyarakat setempat. Selama sepuluh tahun, Mama Tata telah mendampingi 34 kelompok petani yang tersebar di daerah-daerah seperti Ende, Nakegeo, Manggarai Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Lembata, Sikka dan Flores Timur.
Pada bulan Maret 2015, Mama Tata dan kelompok petani berhasil mengadakan panen raya, sehingga membutuhkan tambahan modal untuk biaya operasional pasca panen. Pinjaman yang didapatkan dari GandengTangan sebesar Rp 15juta dan digunakan untuk membeli karung, mesin penjahit karung, dacing penimbang, dan terpal. Dengan demikian, Mama Tata dapat mengemas dan menyimpan sorgum dengan baik.
Sebelumnya, Mama Tata mendapat dana hibah dari Kehati untuk bibit sorgum pada tahun 2014. Dengan tambahan modal dari Gandeng Tangan, para petani sorgum di berbagai daerah mendapat peningkatan penghasilan sebesar Rp 1juta per bulan. Hasil panen raya dibagi menjadi 60% untuk konsumsi dan 40% dijual ke pasar, sehingga sebanyak 1800 orang di Flores Timur bisa mengonsumsi sorgum yang harganya lebih murah daripada beras. Apalagi, kandungan nutrisi sorgum lebih tinggi daripada beras dan juga lebih mengenyangkan.
Dari total investasi sebesar Rp 55juta, total keuntungan sosial yang dihasilkan dari usaha Mama Tata dan kelompok petani sorgum senilai hampir Rp 341juta. Artinya, setiap Rp 50ribu yang Anda pinjamkan, memberikan manfaat sosial sebesar Rp 735ribu. Ingin berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat di Indonesia Timur? Pilih proposal yang ingin Anda danai disini.