Dalam sebuah kitab suci, ada sebuah ayat yang menyatakan bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika mereka tidak berusaha mengubah nasib mereka sendiri. Cieh, kesannya serius banget ya. Tapi hal ini benar lho, karena Tuhan hanya ‘bertugas’ menitipkan ujian. Selepasnya, kembali ke kita, apakah kita hanya akan pasrah, atau berjuang untuk keluar dari kesulitan hidup?

Bu Desy Istopo memilih yang kedua. Beliau tidak menjadikan skoliosis sebagai halangan. Kondisi fisiknya justru menjadi alasan bagi beliau untuk bersyukur. Ya, beliau bersyukur bahwa beliau masih memiliki skill untuk menghidupi keluarga, yaitu memasak. Apalagi, skill itu bisa beliau gunakan untuk membantu menciptakan lapangan kerja lewat catering dan rencana pendirian rumah makan. Nah, dibawah ini ada beberapa alasan kenapa kamu harus mendukung project Bu Desy:

Memberikan Contoh dan Dukungan bagi Perempuan dengan Kondisi Fisik yang Spesial

Engga, Bu Desy sama sekali engga butuh tatapan kasihan dari kita. Beliau ingin mandiri, makanya beliau memanfaatkan passion dan keahliannya memasak untuk mendirikan Desy Catering. Sejauh ini, Bu Desy mampu melayani hingga 200 box sehari. Tapi, beliau masih ingin mencapai sesuatu yang lebih. Kamu terinspirasi dari kisah beliau? Lakukan aksi nyata dengan mendukung project Desy Catering di sini.

Menciptakan Lapangan Pekerjaan untuk Orang-orang Tanpa Skill

Engga, Bu Desy engga melakukan ini untuk dirinya sendiri. Sembari menerima orderan catering, beliau selalu menyempatkan diri mampir ke panti asuhan. Dari perjalanannya, beliau menemui banyak anak-anak putus sekolah. Lebih parah, mereka ini engga punya skill apa-apa. Bu Desy khawatir banget dengan masa depan mereka. Latar belakang pendidikan engga ada, skill engga punya. Makanya, beliau ingin membuat sebuah wadah untuk pelatihan skill di bidang kuliner untuk anak-anak ini. Sebuah cita-cita yang mulia, kan? Kalau kamu mau mendukung cita-cita beliau, langsung baca tentang project-nya di sini.

Melestarikan Kuliner Asli Indonesia

Kalau orang sudah bicara passion, hasilnya pasti amazing. Karena semua pekerjaannya dilakukan dengan hati. Demikian pula dengan Bu Desy. Dengan mantap beliau menyebut tumpeng dan ayam bakar madu sebagai produk andalannya. Artinya, Bu Desy pede untuk turut berkontribusi melestarikan kuliner asli Indonesia yang saat ini mulai tergerus restoran fast food. Kamu tentunya pingin nyobain ayam bakar madu khas Bu Desy kan? Berikan pinjaman danamu di sini.

Mumpung masih dalam suasana International Women’s Day yang jatuh pada tanggal 8 Maret 2016, ramaikan project Desy Catering ini dengan men-share artikel ini di Facebook, Twitter – semua media sosial yang kamu punya. Dari perempuan, oleh perempuan, untuk Indonesia yang lebih baik!

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *