Menjadi entrepreneur menjanjikan banyak hal. Mulai dari iming-iming peningkatan finansial pribadi sampai dorongan motivator bisnis untuk menjadi agen perubahan negara di bidang perkonomian. Saat kamu sukses sebagai entrepreneur, saat itu juga kamu membuktikan kemampuanmu di hadapan dunia sehingga orang-orang pun menaruh respek kepadamu. Terlebih dari itu semua, kamu mendapatkan kepuasan batin dan bisa menjalani hidup dengan tenang.
Tapi, tunggu dulu! Apakah hal ini masih menjadi menjadi sesuatu yang berada di dalam angan-angan kamu saja? Kamu masih seperti yang dulu, bekerja dari pagi sampai malam sebagai pegawai yang bergantung pada gaji bulanan dan cita-citamu untuk berwirausaha tak kunjung terlaksana.
Kamu selalu merasa tak cukup modal sehingga mengambil pekerjaan sebanyak-banyaknya. Namun sebaliknya, bukan semakin dekat dengan cita-cita entrepreneur tetapi waktumu justru habis untuk bekerja tiada henti karena modal yang kamu kumpulkan tak kunjung mencapai target.
Agar tidak sekadar wacana, ada baiknya sekarang kamu buat evaluasi, mengapa uangmu selalu kabur dari dompet. Hal-hal inilah yang mungkin menghambat cita-citamu menjadi wirausahawan.
-
Tidak memiliki perencanaan keuangan
-
Boros di mana-mana
-
Mencampuradukkan urusan bisnis dan urusan pribadi
-
Enggan bekerja sama
-
Malas memulai
Merencanakan keuangan hampir sama dengan merencanakan masa depan. Membiarkan keuangan keluar masuk tanpa kendali, akan membuat semua rencana manis hanya berada di awang-awang. Oleh karenanya kamu bisa mulai mengatur keuangan secara terperinci, ketahui dari mana saja asal pendapatan dan ke mana mereka dibelanjakan. Kalau perlu buat pula perencanaan waktunya, misalnya kamu tetapkan deadline tahun depan adalah waktu rilis bisnismu.
Kamu tentu tidak asing dengan perumpamaan besar pasak daripada tiang. Jadi, jangan sampai kamu selalu menuruti hasrat nongkrong bareng teman atau beli outfit baru. Kamu harus kuat menangkis berbagai iklan produk yang menggoda dan membeli sesuatu yang kamu butuhkan saja, bukan yang kamu inginkan.
Misalnya perkara rekening bank. Upayakan untuk memiliki setidaknya dua rekening sehingga kamu punya wadah untuk menampung uang khusus belanja sehari-hari dan uang khusus persiapan bisnis. Jika semuanya campur aduk, sangat mungkin uang yang seharusnya digunakan untuk membeli properti bisnis justru kamu ambil untuk bayar hutang. Alhasil, kamu semakin jauh dari cita-cita.
Baiknya kamu tidak terpaku pada uang ketika mempersiapkan sebuah bisnis. Ada banyak teman, saudara, keluarga, kenalan, dan kolega yang mungkin menjadi pintu kesuksesanmu. Bisa jadi kamu memang tidak bisa melakukannya sendiri dan bantuan mereka akan sangat berarti bagi terwujudnya cita-citamu. Ceritakan pada orang yang kamu percayai terkait rencana bisnismu saat ini dan ajak mereka bekerja sama.
Segala sesuatu diawali dengan niat. Kalau kamu tak cukup niat pada cita-cita dan terus merasa berat untuk memulai berwirausaha, selamanya kamu mungkin akan jalan di tempat. Alasan kesibukan pekerjaan, lingkungan tidak mendukung, kekurangan modal dan lain sebagainya hanyalah kambing hitam yang mungkin kamu buat-buat sendiri.
Adakah lima hal ini kamu rasakan salah satunya?