Du’Anyam merupakan sebuah social enterprise yang diprakarsai oleh Azalea Ayuningtyas dan beberapa rekannya. Bermula dari sebuah kunjungan ke sebuah desa di Nusa Tenggara Timur, Azalea melihat para ibu yang harus tetap berladang meskipun sedang hamil tua. Hal ini disebabkan oleh situasi dimana kebanyakan pria bekerja di luar daerah, sehingga para wanita harus menjadi tulang punggung keluarga. Pekerjaan yang berat tersebut membuat para ibu hamil rawan keguguran., atau bahkan meninggal saat melahirkan.

Sejak beroperasi pada tahun 2014, Du’Anyam menyediakan lapangan pekerjaan alternatif bagi ibu hamil di Nusa Tenggara Timur. Du’Anyam mengoptimalkan kemampuan para wanita yang mengenal pengolahan daun lontar. Kemudian, Du’Anyam memberikan sosialisasi mengenai standar pengolahan daun lontar dan memberikan saran atau ide untuk merancang produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Produk utama dari para wanita ini adalah tikar dari daun lontar, yang kemudian diolah menjadi souvenir, sandal hotel, tempat kartu nama, tas, dan sebagainya. Pihak Du’Anyam juga membantu memasarkan produk tersebut di berbagai hotel di Nusa Tenggara dan Bali.

Adanya penghasilan tambahan dari Du’Anyam memungkinkan para wanita hamil di sana untuk sementara meninggalkan kegiatan berladang yang melelahkan. Mereka fokus dalam kegiatan menganyam dan didorong untuk menabung untuk biaya kelahiran.

Akhir tahun 2015, Du’Anyam mengajukan pinjaman melalui GandengTangan untuk membeli sebuah kendaraan operasional berupa motor, seharga Rp. 16.200.000. Proposal tersebut berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 16.670.151 dari 22 orang pemodal. Kendaraan operasional tersebut terbukti mampu meningkatkan efisiensi saat harus meninjau kegiatan di desa-desa binaan. Motor ini juga digunakan untuk mengangkut dan mengirim produk anyaman.

 

Setelah hampir 3 tahun, Du’Anyam semakin berkembang, dari yang tadinya hanya 1 desa, saat ini ada di 16 desa binaan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada awal tahun 2016, Du’Anyam mencatat lebih dari 150 orang wanita telah terbantu. Keberhasilan mereka dalam meningkatkan penghasilan, menarik lebih banyak  wanita untuk menjadi bagian dari Du’Anyam. Angka ini melesat menjadi 280 orang pada akhir tahun, dimana mereka mampu memiliki penghasilan tambahan sekitar Rp. 100.000 per bulan. Sebagian dari penghasilan tambahan tersebut, selain ditabung, juga disisihkan dalam bentuk usaha ternak ayam untuk melengkapi kebutuhan nutrisi keluarga. Pada akhirnya, Du’Anyam mampu mewujudkan peningkatan kesehatan ibu hamil dan bayi melalui program pelatihan kesehatan kewanitaan.

Du’Anyam sendiri, beberapa waktu yang lalu, diundang oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mengajarkan keterampilan menganyam di Nabire, Papua. Du’Anyam juga berencana untuk mengembangkan branding dan marketing agar dapat membantu lebih banyak wanita di berbagai pelosok Indonesia.

Sejauh ini, total investasi Du’Anyam sebesar Rp. 194juta dan berhasil memberikan dampak sosial senilai Rp. 386juta. Dengan demikian, dalam setiap Rp. 50.000 yang Anda sumbangkan telah memberikan dampak sosial senilai Rp. 100.000. Terima kasih atas partisipasi Anda dalam menciptakan kehidupan yang lebih ramah bagi para wanita Indonesia. Dukung proposal lain disini, agar Anda dapat meneruskan manfaat dari investasi tersebut pada khalayak yang lebih luas.

 

 

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *