Mama Tata Membuktikan Kalau Pinjamanmu Punya Manfaat Berkelanjutan
Perempuan 46 tahun itu langsung membuka topinya ketika masuk ke kantor GandengTangan. Pinggiran topi bagian dalamnya basah oleh keringat. Di keningnya beberapa bulir keringat sebesar biji jagung juga terlihat. Tak hanya wajah, bagian belakang kaos putihnya juga basah akibat sengatan matahari siang Jakarta. Keringat dan panas ibukota tak menghilangkan senyum di bibirnya. Kami yang berada di kantor pun langsung menyapa bahagia, “Mama Tata!”
Tampilan Maria Loretha alias Mama Tata siang itu memang biasa saja, tapi ia baru saja menelurkan hal luar biasa. Ia adalah orang pertama yang projectnya berhasil terdanai melalui sistem crowdlending di Indonesia. Bukan Mama Tata namanya, jika sekadar senang karena projectnya terdanai. Ia langsung melakukan langkah-langkah konkret untuk projectnya, sekaligus menjadi bentuk tanggung jawab atas pinjaman para pemodal.
Apa saja yang telah Mama Tata lakukan setelah projectnya terdanai? Kamu bisa membacanya di bawah ini, oh iya siap-siap kagum dengan Mama dari Flores ini!
Mama Tata Telah Menandatangani MOU dengan Gandeng Tangan
Kedatangan Mama Tata ke Jakarta salah satunya adalah untuk menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) dengan GandengTangan. Nota kesepahaman ini juga berarti pinjaman teman-teman pemodal sudah berada di tangan Mama Tata.
Mama Tata Juga Membuat Perencanaan Bisnis Usahanya
Setelah mendapat pinjaman dari teman-teman pemodal, Mama Tata langsung sigap membuat perencanaan bisnis usaha pasca panen sorgumnya. Perencanaan bisnis Mama Tata ia lakukan untuk memperlancar usaha sorgumnya, juga agar pinjaman teman-teman pemodal dapat dikembalikan tepat pada waktunya. Jadi siapa bilang perencanaan bisnis cuma bisa dilakukan orang berdasi? Wirausahawan sosial juga bisa kok, Mama Tata bukti nyatanya!
Membeli Peralatan dan Perlengkapan Pendukung
“Konkret, konkret, konkret!” Mungkin itu prinsip kerja Mama Tata, buktinya beberapa saat setelah projectnya terdanai ia langsung membeli peralatan dan perlengkapan pendukung untuk pasca panen sorgumnya. Barang-barang yang ia beli antara lain dacing penimbang, terpal, dan karung-karung untuk sorgumnya.
Selalu Memberi Kabar Terbaru
Bukan hanya anak muda yang selalu update status media sosialnya, Mama Tata juga selalu update. Tapi bukan update media sosialnya, melainkan update apa saja hal yang sudah ia lakukan. Ia sering mengirimkan gambar barang-barang yang sudah dibeli, tak ketinggalan mengirimkan kuitansi pembeliannya. Jadi akuntabilitas itu bukan hanya milik orang kantoran, Mama Tata pun mulai belajar melakukannya. Tentu ini karena ia merasa punya tanggung jawab atas pinjaman dari teman-teman pemodal.
Mama Tata Tak Melupakan Para Peminjamnya
Selain ulet Mama Tata juga kreatif dan punya inisiatif tinggi. Buktinya saat kita bertemu ia meminta direkam untuk mengucapkan terima kasih kepada para pemodal yang telah mendanai projectnya. Menurutnya tanpa bantuan teman-teman pemodal, projectnya tidak mungkin terwujud. Bagaimana wujud ucapan terima kasihnya? Tenang, videonya sebentar lagi akan kita rilis!
Ternyata banyak juga yang sudah Mama Tata lakukan setelah projectnya terdanai. Apa yang telah Mama Tata lakukan sebenarnya membuktikan dua hal pada kita. Pertama, kita tak perlu ragu lagi dengan wirausahawan sosial di daerah, Mama Tata membuktikan wirausahawan sosial bisa mandiri. Yang kedua, Mama Tata membuktikan kalau pinjamanmu punya manfaat yang berkelanjutan!
Kini, adalah tugas kita untuk membantu Mama Tata, Mama Tata lainnya di seluruh penjuru negeri ini. Mulai langkahmu dari sini!
[…] agar para petani sorgum memiliki penghasilan tambahan. Mama Tata, demikian beliau biasa dipanggil, telah berhasil mendanai project-nya lewat Gandeng Tangan, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional pasca panen tahun […]