Kamu pernah merasa panik waktu air ledeng tiba-tiba nggak mengucur waktu mau mandi sebelum berangkat kerja? Atau pusing karena ternyata air sumur seret dan nggak keluar ketika dipompa untuk mencuci baju di musim kemarau? Kelangkaan air semacam begitu jadi menu sehari-hari masyarakat di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tinggal di salah satu daerah terkering di Indonesia. Sumber air hanya ada di titik-titik tertentu dan jaraknya sekian kilometer.

Ini sebabnya Shana Fatina dari Komodo Water merintis usaha pengadaan air bersih di daerah Taman Nasional Komodo sejak 2011. Semendesak apakah kebutuhan air bersih di sana sampai Shana terus bergiat dengan Komodo Water sampai sekarang? Baca lima alasan berikut untuk tahu kenapa kita perlu dukung saudara-saudara kita di NTT mendapatkan air bersih yang layak.

Menjaga Kesehatan Pencernaan

Bagi orang di sekitar Pulau Komodo yang sudah bertahun-tahun tinggal di daerah pesisir, mereka sudah terbiasa mengonsumsi air payau. Padahal kebiasaan ini berbahaya bagi kesehatan. Orang yang meminum air payau gampang terkena diare dan punya risiko terkena penyakit lain karena terlalu banyak meminum garam dalam jangka panjang.

Di Pulau Papagarang, kadar partikel terlarut dalam air payau mencapai 9.000 ppm, sedangkan air layak minum seharusnya di bawah 100 ppm. Tapi jangan sedih, berkat teknologi Reverse Osmosis Komodo Water bisa mengolah air di sana sampai kandungannya hanya 11-13 ppm dan siap minum. Setelah ada layanan Komodo Water, catatan kasus warga yang terkena sakit perut seperti diare menurun signifikan, loh!

Menekan Risiko Sakit Kulit

Karena minimnya sumber air bersih, nggak jarang penduduk di daerah Pulau Komodo dan sekitarnya sehari-hari mandi dengan air laut. Padahal sabun nggak bisa bekerja mengangkat kotoran dari kulit dengan efektif kalau digunakan dengan air laut. Belum lagi air laut potensial jadi habitat berbagai jenis bakteri kalau lautnya kotor. Karena itu, penting banget bagi masyarakat di Pulau Komodo dan sekitarnya untuk bisa mandi pakai air bersih supaya mereka nggak mudah terpapar sakit kulit.

Harganya Terjangkau

Karena nggak ada sumber air bersih di pulaunya sendiri, masyarakat di sekitar Pulau Komodo bergantung kepada suplai air bersih yang diambil dari Labuan Bajo, ibukota kabupaten Manggarai Barat. Untuk ke sana, mereka harus naik perahu selama 2 jam lalu membawa galon-galon air itu ke pulaunya. Akibatnya, harga jualnya jadi mahal yaitu Rp 10 ribu per galon. Kondisi ini bakal lebih parah waktu musim angin kencang dan harga BBM meroket. Komodo Water menjual air seharga Rp 6.000 per galon bagi konsumen di Pulau Papagarang sehingga lebih terjangkau.

Ketersediaan Mencukupi

Karena harus dibawa dengan kapal dari Labuan Bajo, volume air yang terangkut pun terbatas. Akibatnya, setiap keluarga hanya kebagian jatah 1 drum air setiap kali kapal air datang. Padahal semua anggota keluarga menggantungkan kebutuhan mandi, cuci, dan kakus pada 1 drum air itu. Sementara itu, Komodo Water mengolah air dari Pulau Papagarang langsung, sehingga kapasitas produksinya nggak bergantung sama jadwal kapal. Sampai April 2014, Komodo Water sudah memasok 13.000 galon air kepada para konsumen di 7 desa dengan melibatkan penduduk setempat sebagai agen distribusi.

Alternatif yang Pasti

Kalau kita tinggal di daerah yang punya sumber air berlimpah, mungkin nggak kebayang bagaimana nggak pastinya urusan air di NTT. Mau menggali sumur sendiri? Sering banget sudah digali sampai kedalaman 120 meter tapi mata air tetap belum ketemu. Mau menadah air hujan? Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat daerah sekitar Pulau Komodo hanya kebagian curah hujan kurang dari 1.000 mm per tahun. Bandingkan dengan sebagian besar Pulau Jawa yang menerima lebih dari 3.000 mm per tahun. Dengan adanya layanan Komodo Water, masyarakat di Pulau Komodo dan sekitarnya mendapat kepastian sumber air bersih sepanjang tahun.

***

Dari lima alasan di atas, jelas banget kan kenapa kita perlu mendukung saudara-saudara kita di Pulau Komodo dan sekitarnya untuk punya akses air bersih? Walau nggak semudah kita yang langsung buka keran lalu air mengalir, tetapi adanya Komodo Water sudah membantu mereka banget. Apalagi Komodo Water melibatkan warga setempat jadi pemilik bersama usaha ini sehingga mereka ikut menjaga agar bisnis sosial ini berjalan lancar. Klik di sini untuk tahu kamu bisa melakukan apa untuk dukung mereka!

(shally)

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *