Untuk target tahun ini, Jezzi berharap mendapatkan 15 proyek terdanai oleh 200 pemberi pinjaman dan mencapai 2.000 visitors (traffic)
Techno.id – Didasarkan pada konsep sosial, crowdfunding merupakan sebuah konsep menggalang pendanaan dari publik atau masyarakat. GandengTangan.com menawarkan keunggulan bagi peminjam yang sebagian besar crowdfundingnya dalam bentuk sumbangan. Selain itu terdapat crowdlending yang tidak hanya memberikan pembayaran pinjaman, tapi juga menciptakan hubungan antara pemberi pinjaman dan sociopreneurs. Pelunasan pinjaman menandakan sociopreneur yang telah mampu membiayai biaya operasional secara mandiri. Hal tersebut akan membuat sistem terus berkesinambungan, karena pendanaan yang telah dikembalikan bisa digunakan kembali untuk membantu sociopreneurs lain.
Hingga saat ini, Betania Jezamin Setiawan, Co-founder & CEO GandengTangan.org mengungkapkan sebanyak seribu lebih sociopreneur di Indonesia telah bergabung dengan prasyarat bisnis yang dijalankan beroperasi dalam waktu minimal enam bulan dan dengan bisnis model yang baik serta memiliki aliran pendapatan yang jelas serta tidak dalam kebangkrutan. Selain itu juga, difokuskan pada sociopreneurs yang tidak memiliki pendanaan dari bank.
Sementara itu terkait pemberi pinjaman, GandengTangan terbuka untuk umum. GandengTangan.org membidik 75 juta kelas menengah dan atas Indonesia dengan pendapatan Rp 5 juta hingga Rp 50 juta per bulan dari rentang usia 25 tahun sampai 40 tahun.
Untuk sistem monetisasi yang diterapkan, pada tahap pertama yang berkisar antara waktu satu hingga dua tahun, GandengTangan mengambil 5 persen dari total kredit dan dari proyek-proyek yang berhasil didanai untuk kebutuhan operasional. Jika proyek tidak dibiayai, tidak akan ada biaya.
Sementara itu, pada putaran kedua dalam kurun dua hingga empat tahun. GandengTangan memberlakukan 5 persen beban dari proyek yang berhasil didanai. Terdapat tambahan untuk karya kreatif jika peminjam meminta bantuan kami untuk membuat kampanye mereka.
Jezzie mengklaim memiliki keunikan karena membuat crowdlending yang berbasis pinjaman crowdfunding. Nantinya platform tersebut digunakan sociopreneurs untuk bisa mendapatkan akses pinjaman bunga 0 persen dari pemberi pinjaman yang akan dilunasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pemberi pinjaman juga mampu memberikan kontribusi dalam memecahkan masalah, bukan dengan memberikan donasi, tetapi dengan membuat pinjaman untuk mengembangkan pemberdayaan melalui kewirausahaan. Dalam platform ini, pengguna internet dapat memilih bisnis sosial yang ingin diberikan pinjaman, dengan minimal Rp 50.000, dan pengguna akan mendapatkan uang kembali untuk kembali dipinjamkan ke bisnis sosial lain atau ditarik. Pinjaman ini ditujukan untuk pembelian aset produktif yang nyata, seperti mesin dan lainnya.
Terkait trafik yang didapatkan GandengTangan.org, startup ini memiliki 7.285 visitors/traffic, 377 pengguna terdaftar, 57 pemberi pinjaman, 2 proyek didanai, dan Rp 51,4 juta jumlah dana yang dikumpulkan.
Untuk target tahun ini, Jezzi berharap mendapatkan 15 proyek terdanai oleh 200 pemberi pinjaman dan mencapai 2.000 visitors (traffic). Rencana terdekat ia menginginkan untuk mengimplementasikan gamification dengan leveling, badge, atau sistem poin untuk reward.
“Selain itu, membuat mobile-apps dan menyediakan sistem crowlending GandengTangan.org dapat diduplikasi ke negara-negara Asean akan menjadi rencana menengah dan jangka panjang,” tutup Jezzie.
Sumber : techno.id