Mungkin masih banyak di luar sana yang bisa hidup dengan layak tanpa harus memikirkan ‘besok bisa makan nggak ya?’’, yang selalu muncul setiap malam sebelum berganti hari. Kalau kalian enggak merasakan hal tersebut, kalian mesti bersyukur karena masih bisa hidup layak tanpa harus memikirkan uang untuk makan besok.
Namun pertanyaan tersebut terjadi dalam kehidupan bu Ida, seorang penjual warung sembako di Subang. Beliau adalah salah satu Borrower GandengTangan. Saat Gita bertemu dengan bu Ida, beliau menceritakan sedikit tentang kehidupannya. Sedikit banyak, bu Ida cerita tentang masa lalunya sebelum menjadi seperti sekarang.
Bagi bu Ida, masa lalunya benar-benar memberikan banyak pembelajaran hingga akhirnya beliau bisa berhasil berada di posisi saat ini. Iya, berhasil bertahan hidup bersama keluarga utuh dan anak-anak bisa bersekolah.
Saya Bantu Suami, Sekalian Belajar Mandiri
Dulu, bu Ida dan keluarga sempat mengalami titik terendah secara ekonomi. Sampai akhirnya sang suami mesti kerja sana-sini untuk mendapatkan banyak tambahan uang agar keluarga bisa makan. Melihat perjuangan suami, bu Ida enggak mau hanya diam dan menerima uang saja. Ia juga ingin membantu suami menghasilkan uang.
Untuk itu, bu Ida selalu mengumpulkan uang untuk modal buka warung sembako di rumah. ‘Uang dari suami suka saya irit-iritin biar bisa saya sisihin buat modal.’. Hingga beberapa tahun setelahnya Bu Ida berhasil membuka warungnya sendiri. Alhamdulillah, berhasil mendapatkan tambahan. Suami bu Ida juga bisa pulang lebih awal tanpa harus mengambil pekerjaan telalu banyak.
Rejeki Enggak Kemana
Di tengah kejayaaannya itu, warung bu Ida beberapa kali tidak balik modal karena warungnya sepi. ‘Setelah saya cari tahu kenapa, ternyata warung saya enggak selengkap warung yang lain.’, alhasil banyak pembeli bu Ida yang malah berpindah hati ke warung lain karena barang jualan bu Ida kurang lengkap.
“Tapi, alhamdulillah, setelah dapat pendanaan dari GandengTangan, usaha saya meningkat 5x lipat. Karena saya nambahin barang-barang yang banyak dicari orang, seperti gas dan gula aren.”
Lewat GandengTangan bu Ida bisa mendapatkan akses modal dari masyarakat yang telah melakukan pendanaan online. Sehingga bu Ida bisa mendapatkan pinjaman modal tersebut dan menggunakannya untuk menjual kembali di warungnya. ‘Memang, kalau rejeki enggak kemana. Warung saya ramai lagi karena barang-barang lebih lengkap.’
Dengan penghasilan warung itu pula, bu Ida dan keluarga bisa bangkit kembali dari keterpurukannya saat itu. Anak-anak bisa bersekolah dan suami bisa punya waktu yang cukup untuk istirahat dan berkumpul bersama keluarga. Selain untuk menambah penghasilan, warung sembako bu Ida juga menjadi salah satu bentuk kegiatan yang ingin bu Ida pertahankan sampai kapanpun, agar bisa mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain.
Jadi, begitu lah cerita bu Idah, salah satu Borrower GandengTangan yang mendapatkan pendanaan dari kamu, sahabat #GandengTangan. Terima kasih untuk pendanaan yang kamu berikan. Kamu-kamu telah berhasil memberikan kehidupan bagi salah satu pengusaha mikro di Indonesia, yang membutuhkan akses modal untuk usahanya. Semoga kita selalu diberikan keberkahan dalam hidup.