Pekerja gig telah menjadi trend baru dalam dunia kerja dewasa ini. Model kerja ini memungkinkan profesional untuk bekerja secara mandiri dan memilih proyek sesuai keinginan mereka, tanpa terikat pada satu perusahaan atau klien tertentu. Banyak orang memilih untuk bergabung dengan dunia kerja gig karena fleksibilitas dan kebebasan yang ditawarkan. Namun, seperti setiap model kerja, menjadi pekerja gig juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan antara pekerja gig dan freelancer, serta membahas kelebihan dan kekurangan dari menjadi pekerja gig.

Apa itu pekerja gig?

Pekerja gig adalah istilah untuk pekerja yang bekerja dengan kontrak jangka pendek, biasanya hanya untuk satu tugas atau proyek tertentu. Pekerja gig seringkali memiliki fleksibilitas waktu dan lokasi kerja yang lebih besar daripada pekerja tradisional yang bekerja dengan kontrak tetap. Pekerjaan gig bisa meliputi pekerjaan seperti pengemudi ride-hailing, penulis tamu, atau desainer grafis.

Bagaimana sejarah adanya pekerja gig?

Sejarah pekerja gig tidak dapat dipetakan ke satu titik atau acara tertentu, tetapi sudah ada sejak lama. Sistem ini telah digunakan untuk mengatur pekerjaan seperti musisi jalanan atau pembuat barang-barang tangan yang bekerja untuk memenuhi permintaan dari banyak pelanggan.

Dalam era modern, istilah “pekerja gig” mulai digunakan pada akhir 1990-an dan awal 2000-an untuk menggambarkan orang yang bekerja untuk beberapa perusahaan atau klien secara bergiliran. Namun, istilah ini baru mulai dipopulerkan setelah munculnya aplikasi seperti Uber dan Airbnb yang memungkinkan orang untuk menjalankan pekerjaan sambilan melalui aplikasi seluler.

Sebagai respon terhadap perubahan ekonomi dan kebutuhan yang berubah, pekerja gig telah menjadi semakin populer dan banyak dipelajari. Pada saat ini, banyak perusahaan dan individu memanfaatkan pekerja gig untuk memenuhi kebutuhan mereka akan tenaga kerja sementara atau tambahan.

Apa saja profesi yang termasuk ke dalam pekerjaan gig?

Berbagai jenis profesi atau pekerjaan bisa dikategorikan sebagai pekerjaan gig, termasuk:

  1. Pengemudi ride-hailing (seperti Grab, Gojek, Uber)
  2. Desainer grafis
  3. Penerjemah
  4. Fotografer
  5. Penulis tamu
  6. Konsultan bisnis
  7. Pembuat konten digital
  8. Pemain musik untuk acara-acara
  9. Staf event
  10. Pembuat makanan dan katering

Apa sebutan untuk pekerja gig?

Orang yang bekerja sebagai pekerja gig sering disebut sebagai “gigger,” “gig worker,” atau “gig economy worker.” Namun, istilah ini bervariasi tergantung pada negara dan industri tertentu. Beberapa orang juga menyebut mereka sebagai “pekerja on-demand” atau “pekerja proyek.”

Apakah pekerja gig dan freelancer sama?

Meskipun ada beberapa persamaan antara pekerja gig dan freelancer, keduanya adalah jenis pekerjaan yang berbeda. Pekerja gig biasanya melakukan tugas yang sifatnya sementara atau proyek-based dan dapat mengambil lebih dari satu pekerjaan secara bersamaan, sementara freelancer biasanya memfokuskan pada satu bidang khusus dan menawarkan jasa secara independen. Namun, kedua model kerja ini sama-sama memiliki fleksibilitas dan kebebasan dalam memilih proyek dan menentukan jam kerja mereka sendiri.

Pekerja gig dan freelancer sering dikaitkan, namun ada beberapa perbedaan antara keduanya.

  1. Kontrak kerja: Pekerja gig biasanya bekerja dengan kontrak jangka pendek yang diterima untuk satu tugas atau proyek tertentu. Ini berarti bahwa pekerja gig seringkali bekerja untuk beberapa perusahaan atau klien sekaligus dan memiliki lebih banyak sumber pendapatan. Freelancer, di sisi lain, bekerja secara mandiri dan memiliki kontrak yang lebih panjang dengan perusahaan atau klien tertentu.
  2. Fleksibilitas waktu dan lokasi: Kedua pekerja gig dan freelancer memiliki fleksibilitas waktu dan lokasi yang baik, namun pekerja gig seringkali lebih terikat pada jadwal dan lokasi tertentu. Freelancer, di sisi lain, memiliki lebih banyak fleksibilitas dan bisa bekerja dari mana saja, asalkan mereka memiliki akses internet.
  3. Perlindungan dan manfaat: Pekerja gig seringkali tidak memiliki perlindungan dan manfaat yang sama dengan pekerja tetap, seperti tunjangan kesehatan atau cuti tahunan. Freelancer, di sisi lain, harus membayar sendiri asuransi dan manfaat lainnya.
  4. Ketergantungan pada satu klien: Freelancer sering tergantung pada satu atau beberapa klien untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka. Ini berarti bahwa mereka harus memastikan bahwa mereka memiliki cukup pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka.  Pekerja gig, di sisi lain, dapat bekerja untuk beberapa perusahaan atau klien sekaligus dan memiliki lebih banyak sumber pendapatan.
  5. Tanggung jawab: Pekerja gig seringkali tidak memiliki tanggung jawab yang sama dengan pekerja tetap dan hanya bertanggung jawab atas tugas atau proyek yang diterima. Freelancer, di sisi lain, memiliki tanggung jawab atas kualitas pekerjaan yang diberikan dan harus memastikan bahwa pekerjaan tersebut sesuai dengan standar dan kualitas yang diharapkan klien.

Ini hanya beberapa perbedaan antara pekerja gig dan freelancer, namun perbedaan lain bisa tergantung pada industri dan situasi tertentu. Baik pekerja gig maupun freelancer memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan pilihan terbaik akan tergantung pada kebutuhan dan preferensi setiap individu. Namun, kedua jenis pekerjaan memiliki kesempatan untuk menawarkan fleksibilitas dan kendali atas jadwal dan lokasi kerja, yang seringkali merupakan keuntungan utama bagi banyak orang.

Akan tetapi, pekerja gig dan freelancer juga memiliki beberapa persamaan, seperti:

  1. Bebas: Kedua pekerja ini bekerja untuk diri mereka sendiri dan tidak terikat pada satu perusahaan atau klien tertentu.
  2. Fleksibilitas: Kedua pekerja ini memiliki fleksibilitas waktu dan tempat kerja, dan dapat memilih proyek atau pekerjaan yang ingin mereka kerjakan.
  3. Tanggung jawab: Kedua pekerja ini bertanggung jawab untuk memenuhi tugas dan deadline mereka sendiri tanpa adanya pengawasan langsung.
  4. Pembayaran: Kedua pekerja ini dibayar berdasarkan proyek atau jam kerja, bukan berdasarkan gaji tetap.
  5. Bisnis pribadi: Kedua pekerja ini memiliki bisnis mereka sendiri dan bertanggung jawab atas pemasaran, pemasaran, dan pemasaran produk atau jasa mereka.

Siapa saja yang bisa menjadi pekerja gig?

Siapapun bisa menjadi pekerja gig, terutama jika memiliki keahlian dan minat dalam bidang tertentu, seperti desain grafis, penulisan, pemrograman, fotografi, atau layanan konsultasi. Pekerja gig tidak terikat pada satu perusahaan atau klien tertentu, sehingga dapat digunakan oleh profesional muda, pensiunan, atau orang yang sedang mencari pekerjaan paruh waktu. Namun, untuk sukses sebagai pekerja gig, Anda harus memiliki disiplin dan motivasi untuk bekerja secara mandiri dan memenuhi kebutuhan klien Anda.

Cara menjadi pekerja gig

Berikut adalah beberapa langkah untuk menjadi pekerja gig.

  1. Tentukan bidang yang ingin ditekuni: Pilih bidang pekerjaan yang Anda sukai dan memiliki keahlian yang memadai, seperti desain grafis, penulisan, pemrograman, atau fotografi.
  2. Pelajari lebih lanjut tentang bidang tersebut: Belajarlah tentang tren, teknologi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan bidang tersebut agar dapat memberikan layanan yang berkualitas.
  3. Buat profil online: Buat profil online untuk memperkenalkan diri dan layanan Anda, seperti membuat situs web atau akun media sosial.
  4. Cari proyek: Gunakan platform atau situs web seperti Upwork, Fiverr, atau freelancer.com untuk menemukan proyek yang sesuai dengan bidang yang Anda tekuni.
  5. Kerjakan proyek dengan baik: Fokus pada kualitas pekerjaan dan memenuhi deadline agar dapat membangun reputasi yang baik dan menarik lebih banyak proyek di masa depan.
  6. Manajemen keuangan: Pastikan untuk membuat rencana keuangan dan memantau pemasukan dan pengeluaran untuk menjaga stabilitas finansial sebagai pekerja gig.

Kelebihan dan kekurangan Pekerja Gig

Sama halnya seperti pekerjaan atau profesi pada umumnya, pekerjaan gig juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan

  1. Fleksibilitas: Pekerja gig memiliki fleksibilitas untuk memilih proyek dan waktu kerja yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
  2. Variasi pekerjaan: Pekerja gig dapat mencoba berbagai bidang dan proyek baru, memberikan kesempatan untuk mengembangkan keahlian dan menemukan minat yang baru.
  3. Kontrol atas pendapatan: Pekerja gig dapat mempengaruhi pendapatannya sendiri melalui usaha dan prestasi mereka dalam proyek-proyek yang diterima.
  4. Bebas dari lingkungan kerja tradisional: Pekerja gig tidak terikat pada satu perusahaan atau lingkungan kerja tertentu, memberikan fleksibilitas dan kenyamanan untuk bekerja dari mana saja.

Kekurangan

  1. Ketidakstabilan pendapatan: Pekerja gig mungkin tidak memiliki jaminan pendapatan bulanan yang stabil dan harus berusaha keras untuk mencari proyek baru setiap kali proyek selesai.
  2. Kurangnya manfaat sosial: Pekerja gig mungkin tidak memiliki akses ke manfaat sosial seperti cuti sakit, asuransi kesehatan, atau pensiun dibandingkan dengan pekerja tradisional.
  3. Tanggung jawab pemasaran dan akuntansi: Pekerja gig harus melakukan semua aspek bisnis mereka sendiri, termasuk pemasaran, akuntansi, dan pembayaran pajak.
  4. Kurangnya interaksi sosial: Pekerja gig mungkin merasa kurang terhubung dengan tim kerja atau kollega seperti pekerja tradisional.
  5. Secara keseluruhan, menjadi pekerja gig memiliki fleksibilitas dan kebebasan yang menguntungkan, namun juga membutuhkan disiplin dan usaha untuk memastikan stabilitas finansial dan memenuhi tanggung jawab bisnis sendiri.

Baca juga: Apa itu Pump and Dump Kripto dan Bagaimana Cara Menghindarinya

Secara keseluruhan, menjadi pekerja gig dapat menjadi pilihan yang menguntungkan bagi profesional yang mencari fleksibilitas dan kebebasan dalam kerja. Namun, hal tersebut juga membutuhkan perencanaan dan pengelolaan yang baik untuk memastikan stabilitas finansial dan memenuhi tanggung jawab bisnis. Sebelum memutuskan untuk bergabung dalam dunia kerja gig, adalah penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan serta apakah model ini cocok dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda. Dengan memahami seluk-beluk menjadi pekerja gig, Anda dapat membuat keputusan yang tepat dan memulai jalan menuju karier yang sukses dan bahagia.

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *