Seperti yang kita tahu bahwa sekolah kedinasan merupakan sekola resmi dari pemerintah yang menyediakan banyak pilihan jurusan untuk melanjutkan studi dalam bidang kepemerintahan seperti Sekolah Tinggi Akuntansi Negara atau STAN, Sekolah Tinggi Ilmu Statistika atau STIS dan sekolah kedinasan lainnya. Namun tahukah anda bagaimana sistem pengajaran dalam sekolah kedinasan? Yang ada dipikiran anda tentunya sistem sekolah yang super ketat, pelajaran yang banyak dan juga sistematis serta guru yang keras. Tidak sepenuhnya salah, namun kurang tepat. Bagaimanapun juga, sekolah kedinasan memiliki sistem yang lebih terstruktur daripada sekolah negeri atau sekolah swasta. Yang membedakan adalah sekolah kedinasan mendidik siswa-siswinya untuk mendapatkan materi yang siap mereka aplikasikan secara langsung ke pekerjaan mereka. Nah karena mereka langsung menjadi pegawai negeri sipil, materi yang diajarkan pun juga dibedakan dari materi sekolah pada umumnya.

Alasan-alasan di atas itulah yang menyebabkan sekolah kedinasan dikenal lebih keras ketimbang sekolah umum lainnya. Namun tidak ada perbedaaan signifikan tentang lingkungan pengajaran ataupun segi fasilitas yang dimiliki. Nah, karena beberapa perbedaan di atas inilah yang membuat siswa-siswi sekolah kedinasan memiliki kedisiplinan lebih daripada siswa-siswi lainnya. Kebanyakan dari mereka juga direncanakan untuk dikirim ke luar daerah untuk mengabdi dan bekerja di sana. Itulah mengapa pembentukan mental lebih digiatkan di sekolah kedinasan. Ketika mereka dikirimkan ke luar daerah, kebanyakan adalah daerah terpencil, saat itulah ilmu dan pelajaran yang diajarkan di sekolah kedinasan akan sangat berpengaruh kepada mereka. Misalnya saja dalam hal kreatifitas, mereka akan sangat dituntut untuk menciptakan ide-ide inovatif ketika berada di daerah pedalaman. Kebanyakan dari mereka biasanya lebih mengarah ke bidang wirausaha.

Mereka akan mengambil ide usaha yang bisa diaplikasikan di daerah tersebut. Tak jarang mereka-lah yang menjadi pencetus suatu ide usaha yang memanfaatkan sumber daya yang dihasilkan oleh daerah tersebut. Misalnya seorang pegawai negeri ditempatkan di daerah Lampung yang kaya akan produksi buah pisangnya. Ia bisa berwirausaha dengan memanfaatkan buah pisang yang berlimpah di kota Lampung. Dengan modal tanah atau tempat tinggal yang sudah disediakan pemerintah-lah mereka bisa merambah bisnis tersebut. Untuk pengolahan dan produksinya akan lebih banyak mengajak masyarakat sekitar untuk ikut berpartisipasi di usaha tersebut.

Bagaimanapun juga warga lokal-lah yang akan mengetahui seluk beluk mengenai daerah tersebut hingga harga- harga yang dipatok untuk membuat produk anda. Untuk penjualan, biasanya mereka akan menggunakan relasi mereka. Karena berada dalam lingkup sekolah yang sama selama beberapa tahun, jiwa kesukarelawanan mereka cukup tinggi dalam hal bahu-membahu untuk membantu teman dan sesama alumni. Lulusan sekolah kedinasan yang sudah menjadi pegawai negeri dan ditempatkan di daerah daerah memiliki potensi untuk berkembang dan membuat suatu hal baru. Itulah mengapa mayoritas dari mereka memiliki jiwa kerja keras yang tinggi dan besar. Jadi bagaimana, anda tertarik untuk mendaftar? Jika iya, anda bisa langsung mengunjungi laman website masing-masing sekolah kedinasan dan mencari tahu informasi pendaftaran.

Sekian informasi mengenai sekolah kedinasan untuk sarana pencetak wirausahawan sosial di daerah-daerah dimanapun mereka ditempatkan . Semoga artikel ini menginspirasi dan memberikan banyak ide baru dan segar bagi anda. Jangan lupa untuk tetap semangat, jangan cepat menyerah dan salam sukses!

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *