“Persahabatan bagai kepompong,
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu..”

Kamu pasti pernah mendengar lagu diatas, dong. Awalnya sih ngerasa agak geli ya mendengar kata kepompong, tapi sebenarnya kepompong merupakan sebuah simbol yang merepresentasikan bahwa terkadang, perubahan dari sesuatu yang ‘dipandang buruk’ (ulat) menjadi sesuatu yang sangat cantik (kupu-kupu), membutuhkan kerja keras dan proses yang cukup lama. Makanya, kita memerlukan dukungan orang-orang terdekat, termasuk sahabat.

Demikian juga dengan Bambang Muhamad Ishak. Sesudah lulus SMA, ia menempuh pelatihan di jurusan Teknik Komputer selama setahun. Meski sempat bekerja sebagai teknisi hardware komputer, ia kemudian banting setir dan mengikuti pendidikan pelatihan Agribisnis Sutera Alam di VEDCA Cianjur. Selanjutnya, pada tahun 2009 ia dan teman-temannya mendirikan sebuah kelompok usaha bernama Khunpai Indonesia. Meski tergolong masih muda, Pak Bambang punya visi yang jauh kedepan. Ulat sutera dipilih karena potensinya yang sangat besar, sayangnya para petani terganjal masalah wawasan dan permodalan, sehingga mereka belum dapat mengoptimalkan usahanya. Oleh karena itu, Pak Bambang dan teman-teman berusaha membantu para petani ulat sutera untuk meningkatkan kualitas kepompong ulat sutera dan simplisia daun marbei sebagai pakan ulat yang dapat dijadikan obat herbal.

Serunya nih, Pak Bambang enggak omong doang dalam membantu para petani ulat sutera. Sebagai ilustrasi, dulunya para petani kepompong menjual kepompong seharga Rp. 35.000/kg (setara dengan 600-800 butir kepompong, tergantung besar dan volume). Tentu saja harga segitu sama sekali tidak sebanding dengan perjuangan petani ulat sutera. Makanya, Khunpai Indonesia membeli kepompong tersebut dengan harga Rp. 300 per BUTIR!

Ini baru revolusi bisnis! Petani ulat sutera senang karena penghasilannya naik berkali lipat, Khunpai Indonesia pun juga mencari cara untuk mengemas produk kepompong dengan lebih kreatif. Misalnya saja facial, atau handycraft berbahan dasar kepompong.

Selain itu, Pak Bambang juga aktif menggunakan Internet sebagai saluran pemasaran, dari mulai blog sampai toko online. Ia benar-benar menunjukkan keseriusan dalam mengembalikan citra Indonesia sebagai salah satu pemasok bahan baku sutera alam. So, kalau kamu tergugah dengan komitmen Khunpai Indonesia dalam meningkatkan taraf hidup petani ulat sutera, kamu bisa membantu mereka dengan meminjamkan dana di sini.

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *