Beberapa helai rambut terlihat di baju biru mudanya. Sebelum mengunjungi markas GandengTangan, pria itu memang baru saja mencukur rambutnya. Rambut cepak, badan tegap, dan sepatu outdoor yang ia kenakan akan membuat banyak orang mengira ia seorang tentara, nyatanya ia seorang fotografer.
Kedatangannya ke markas GandengTangan ditandai dengan derap langkah sepatunya. Belum tuntas derap langkah itu sampai di teras, kami sudah membukakan pintu, mempersilakannya. “Mas Feri Latief,” ujar Jezzie, co-founder Gandeng Tangan, menyambutnya ramah.

Mas Feri, begitu kami biasa menyapanya, siang itu sengaja datang untuk pengambilan gambar mengenai project Mama Tata. Ia banyak membantu menyukseskan project tersebut. Mulai dari mengenalkan Mama Tata, mengoneksikan dengan beragam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan terus mengawal perkembangan project. Ragam ikhtiarnya untuk Mama Tata membuatnya pantas dipilih sebagai #LendersOfTheMonth. Ikhtiarnya adalah inspirasi bagi kita untuk terus membantu para wirausahawan sosial.
Apa saja inspirasi yang bisa kita gali dari Feri Latief? Langkah-langkah berikut ini bisa menjadi contoh konkret memberdayakan wirausahawan sosial.

Mengenalkan Mama Tata dengan Sistem Crowdlending

Feri Latief adalah orang yang mengenalkan Mama Tata dengan GandengTangan. Pria yang suka traveling ini bertemu dengan Mama Tata saat melakukan liputan di Flores. Ia melihat langsung upaya keras petani sorgum asal Flores tersebut dalam memperkenalkan benih lokal pada masyarakat. Lewat pengamatannya, ia sadar bahwa pengelolaan pasca panen membutuhkan biaya besar. Melihat itu Feri tak tinggal diam, ia mencari cara bagaimana membantu pengelolaan pasca panen sorgum. Ia pun menghubungkan Mama Tata dengan GandengTangan. Ia tertarik dengan konsep GandengTangan yang menjadikan wirausahawan sosial sebagai mitra kerja dengan sistem pinjaman keroyokan.

 

Penguatan Jaringan Lewat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Ikhtiar Feri untuk membantu Mama Tata terus ia buktikan dengan memperkuat jaringan dengan beberapa LSM seperti KEHATI, Ashoka, dan British Council. KEHATI melalui Puji Sumedi akhirnya mendukung project Mama Tata di GandengTangan. Sebelumnya pejuang pangan lokal melalui sorgum tersebut memang pernah mendapat KEHATI AWARD. Tentu dukungan dari KEHATI pada project Mama Tata tak bisa dilepaskan dari tangan dingin Feri dalam mengoneksikan beragam komunitas positif.

 

Sebarkan Kebaikan Lewat Media Sosial

Kadang-kadang kita masih malu mengampanyekan project positif di media sosial yang kita miliki. Padahal, kalau kita tanya lebih kritis, kenapa kita harus malu? Feri Latief membuktikan bahwa kita harus terus mendukung project positif lewat berbagai medium. Media sosial pribadinya ia gunakan secara maksimal untuk membantu project Mama Tata. Tentu semakin menyebarnya informasi juga meningkatkan kesadaran dan kepedulian banyak pihak untuk bekerjasama dengan memberikan pinjaman pada para wirausahawan sosial.

 

Action Speak Louder Than Words!

Tak hanya berkicau di linimasa untuk mengajak orang memberi pinjaman modal bagi pengolahan pasca panen sorgum, Feri Latief memberi contoh langsung. Ia ikut memberi pinjaman pada Mama Tata melalui GandengTangan. Kicauan linimasa memang berguna, tapi satu aksi nyata dengan ikut memberi pinjaman pada wirausahawan sosial adalah satu langkah mewujudkan masyarakat yang berdaya. Feri Latief telah membuktikannya!

 

Merawat Jaringan, Mewujudkan Kebaikan!

Banyak orang bisa mengenalkan dengan beragam komunitas positif, tapi sedikit yang bisa merawat jaringan itu untuk mewujudkan kebaikan yang dicita-citakan bersama. Feri Latief adalah satu dari sedikit orang itu. Ia melakukan langkah konkret untuk terus merawat jalin komunitas yang ada, misalnya dengan membuat grup di facebook messenger. Melalui grup ini komunikasi antar beragam komunitas yang ada terus ia pantau demi membantu mewujudkan project Mama Tata.

 

Kunjungan Feri ke kantor GandengTangan memang singkat secara hitungan waktu, tapi secara hitungan memori ia tak lekang waktu. Di balik banyolan dan cerita-cerita lucunya sore itu, ia terus memberi inspirasi bahwa di banyak daerah yang ia kunjungi masih banyak wirausahawan sosial yang bisa berdaya bersama .

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *