Kasus First Travel masih terus bergulir. Tak hanya para calon jemaah yang dirugikan, masyarakat pun menunggu langkah konkrit untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Tawaran untuk melakukan perjalanan umrah dengan harga hemat memang tak mudah ditolak, namun bagaimana caranya agar tidak tertipu? Bahkan di berbagai daerah di Indonesia, masih banyak orang menjadi korban investasi berkedok umrah. Berikut ini tiga cara menghindari penipuan berkedok umrah.

Memahami Biaya Perjalanan Umrah yang Masuk Akal
Umrah merupakan ibadah yang diimpikan umat Muslim, termasuk bagi orang-orang yang mungkin memiliki keterbatasan keuangan. Begitu mendengar info tentang biro umrah yang mematok harga murah, tanpa pikir panjang, mereka pun mendaftar.
Perlu dipahami bahwa meskipun biro umrah bisa saja menekan biaya dengan cara mengurangi berbagai fasilitas, namun tentu ada biaya minimal yang harus dikeluarkan. Apalagi jika jadwal keberangkatan masih beberapa bulan lagi, biaya perjalanan umrah bisa naik karena fluktuasi dolar. Jika biayanya naik namun biro umrah terlanjur berjanji dengan biaya yang telah disampaikan sebelumnya, maka biro umrah akan memprioritaskan calon jemaah yang mendaftar lebih dulu. Dengan skema seperti ini, maka calon jemaah yang mendaftar belakangan belum tentu akan berangkat.
Maka dari itu, pertimbangkan baik-baik tentang biaya perjalanan umrah. Umumnya biaya yang logis untuk perjalanan umrah berkisar antara Rp. 16-18juta.

Jangan Terburu-buru Mengumpulkan Uang dari Orang-orang Terdekat
Biasanya kasus penipuan berkedok umrah disebabkan karena ada orang yang tergoda saat ditawari iming-iming umrah gratis. Misalnya, jika ia dapat mengumpulkan dana dari sepuluh orang, ia akan mendapatkan umrah gratis. Selain itu, dengan alasan untuk investasi, uang tersebut diendapkan selama beberapa waktu. Si pengepul dana pun mendapatkan bagi hasil dari investasi tersebut. Tergiur dengan keuntungan tersebut, ia mengumpulkan dana lebih banyak lagi. Sayangnya, pada kesempatan kedua, ia tidak lagi mendapatkan bagi hasil. Biro umrah tersebut hilang tanpa jejak. Ia pun dikejar oleh orang-orang yang telah menitipkan dananya. Oleh karena itu, ada baiknya tidak mengejar keuntungan semata dalam merencanakan perjalanan umrah.

Pisahkan Antara Investasi dan Tabungan Umrah
Ada beragam cara untuk ‘memutar uang’, salah satu cara terbaik adalah memisahkan investasi dan tabungan umrah. Hal ini membuat rencana keuangan untuk perjalanan umrah menjadi lebih aman dan pasti; dan di sisi lain, Anda bisa melihat keberhasilan dari investasi Anda. GandengTangan.org menawarkan sarana alternatif untuk berinvestasi. Kami telah mengkurasi usaha mikro dan kecil yang membutuhkan bantuan modal agar dapat lebih berkembang. Semakin besar pembiayaan yang Anda berikan, semakin besar pula dampak sosial yang Anda ciptakan. Siapa tahu, dengan dukungan Anda terhadap para pengusaha ini, mereka pun bisa merasakan perjalanan umrah kelak.

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *