Investasi memang sesuatu yang sangat menggiurkan. Tidak hanya para profesional dan berpenghasilan tinggi yang tergoda untuk mengalokasikan dana pribadi ke sana, tetapi juga para pemula yang masih ingin melakukan uji coba—tanpa tahu jika ada risiko yang harus siap dihadapi nantinya.

Nah, sebelum Anda mulai menggulirkan dana, sebaiknya ketahui dahulu 3 risiko investasi untuk pemula berikut ini agar ada persiapan ketika hal tidak terduga terjadi.

  1. Terjadinya Pailit Perusahaan Tempat Investasi


  2. Ini mungkin risiko yang ingin dihindari oleh semua orang. Namun, tidak akan ada yang tahu perkembangan suatu perusahaan. Jadi, sebelum Anda meletakkan investasi, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu keadaan perusahaan pengelola dana investasi tersebut.

    Dengan menelusuri, Anda dapat menyimpulkan perusahaan mana yang memiliki kredibilitas tinggi sehingga dapat terhindar dari terjadinya pailit. Sekalipun nanti kemungkinan ini terjadi, Anda masih bisa memperoleh dana yang dimasukkan—meskipun tidak sesuai perjanjian. Setidaknya risiko dapat terminimalisasi.

  3. Risiko Pada Investasi Saham


  4. Apabila Anda memilih menginvestasikan dana pada instrumen saham, maka Anda harus siap menghadapi beberapa hal, yaitu:

    • Adanya capital loss, yaitu kerugian yang diterima ketika menjual harga saham di bawah harga sewaktu membeli. Salah satu penyebabnya adalah perusahaan tempat berinvestasi mengalami pailit sehingga mengakibatkan harga sahamnya turun.
    • Nilainya cenderung fluktuatif, yaitu tidak dapat diprediksi kapan akan bernilai tinggi atau rendah. Hal ini dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran pada pasar modal. Anda harus mampu menerima risiko jika permintaan sedang turun, yang artinya harga jual saham pun ikut menurun.
    • Tersuspensi, artinya bursa efek melakukan pemberhentian penjualan saham di pasar modal. Hal ini dapat terjadi akibat lonjakan maupun penurunan harga saham secara drastis. Anda dapat melakukan jual beli lagi setelah masa suspensi yang ditentukan oleh bursa efek selesai.
    • De-listing, yaitu nilai saham tidak terdaftar di bursa efek akibat citra perusahaan buruk maupun tidak adanya aktivitas perdagangan selama kurun waktu tertentu oleh perusahaan di pasar modal.
  5. Dana Tidak Kembali


  6. Risiko pertama yang mungkin terjadi adalah tidak kembalinya dana apabila Anda meletakkan uang pada investasi seperti P2P Lending. Dalam hal ini, uang investasi dipinjam oleh para pelaku usaha untuk mengembangkan usaha tersebut.

    Ketika dana tidak kembali, alasan yang menyertai adalah usaha tidak mampu berkembang seperti yang direncanakan sehingga pengembalian dana tersendat. Bahkan dapat berakhir tidak dilakukan pengembalian karena tidak adanya uang yang dimiliki oleh peminjam.

Tiga risiko investasi untuk pemula di atas dapat menjadi pertimbangan sebelum mulai meletakkan dana pada investasi. Semoga bermanfaat.

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *