Hijrah ke kota untuk mencari penghidupan yang layak sudah menjadi “tradisi” bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Baik mereka yang terdidik maupun yang tak terdidik berbondong-bondong pergi ke kota besar dengan harapan akan mendapatkan penghasilan yang lebih baik daripada di desa. Di Ibukota Jakarta, misalnya. Pasca mudik lebaran Juli 2015 yang lalu, diperkirakan 6 juta lebih penduduk meninggalkan Jakarta untuk pulang ke kampung halamannya (CNN).
Bayangkan saja, 6 juta lebih! Jumlah ini akan terus bertambah di tahun berikutnya karena jumlah pendatang baru di Ibukota pasca arus balik diperkirakan mencapai 70 ribu orang.
Salah satu upaya untuk menekan angka urbanisasi adalah dengan menghidupkan industri dipedesaan. Inilah yang menjadi motivasi Nanang saat memulai Assalam Argo Industri.
Kini Nanang membutuhkan pinjamanmu untuk membeli mesin pengolahan pascapanen Jamur Tiramnya. Apakah dampak yang nantinya akan terjadi jika ini terdanai? Simak ulasan singkatnya berikut ini:
Meningkatkan Produksi Jamur Tiram
Dengan terdanainya mesin pembuat baglog dan mesin pengukus, pekerjaan pasca panen akan menjadi lebih cepat, dan hasil produksi akan meningkat. Tidak hanya itu, bagi siapapun yang mau membudidayakan jamur tiram ini akan lebih mudah menemukannya. Artinya kelancara proses pasca produksi ini tidak hanya dari segi penghasilan saja, tapi juga mempermudah akses masyarakat—khususnya Kampung Loji Pamoyanan, Cianjur—untuk ikut membudidayakan jamur tiram.
Variasi Produk Olahan Jamur
Sejauh ini produk olahan jamur tiram Assalam Argo Industri antara lain bakso jamur, nugget jamur, kripik jamur dan lain-lain. Dengan adanya mesin olahan yang memadai tentunya akan menambah macam produk olahan yang akan dipasarkan. Selain itu juga memperbesar kesempatan masyarakat setempat untuk mendapatkan pekerjaan. “Nantinya kita akan menambah produksi, sehingga kita bisa menambah tenaga kerja lainnya. Baik yang tidak terdidik maupun yang terdidik,” jelas Nanang kepada Gandenga Tangan.
Membantu Pedagang Kecil
Hari ini banyak sekali bahan makanan yang mengalami lonjakan harga. Dari sayur-sayuran sampai daging mentah. Ini akan memberatkan usaha-usaha kecil seperti pedagang kaki lima.
Di sini Assalam Argo Industri bergerak untuk membantu usaha-usaha kecil tersebut dengan menawarkan bahan makanan alternatif seperti jamur tiram. “Seperti halnya pedagang mie ayam, harga daging ayam mahal. Kami tawarkan tambahan lain berupa jamur supaya membantu penjualannya,” ungkap Nanang.
Membantu Ibu-Ibu Mantan TKW
Jawa Barat adalah salah satu kota terbesar penyumbang tenaga kerja Indonesia— dengan total 105.479 orang. Dan salah satu wilayah yang menjadi penyumbang TKI/W di Jawa Barat adalah Cianjur.
Menurut BNP2TKI Jawa Barat, pada 2014 lalu Kabupaten Cianjur menjadi wilayah terbanyak ketiga setelah Indramayu dan Cirebon dalam menyumbang TKI/W ke luar negeri dengan 10.405 orang pekerja.
Kehadiran Assalam Argo Industri juga ditujukan untuk membantu para mantan TKW agar mau bekerja di kampung halamannya sendiri. Beberapa mantan TKW sudah bekerja untuk memproduksi makanan olahan yang berbahan dasar jamur tiram. Dengan demikian mereka bisa merawat dan mendidik anaknya dengan baik.
—
Kita perlu membantu masyarakat desa untuk hidup tanpa harus susah payah merantau ke kota. Dengan memberikan pinjaman untuk mesin pasca produksi jamur tiram, kita bisa membantu banyak orang dan membuka lapangan kerja baru bagi mereka yang membutuhkan.