Kenyataan bahwa kenaikan harga barang kebutuhan pokok tidak berbanding lurus dengan penghasilan, jelas membuat Anda harus memutar otak. Mengandalkan gaji bulanan hanya cukup sampai memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lalu, bagaimana dengan
Saat ini, anak muda mulai sadar akan pentingnya investasi sejak dini. Banyak yang memulai dengan bisnis online, ada pula yang berani “bermain” saham maupun logam mulia. Investasi memang cara terbaik
Investasi merupakan hal wajib bagi setiap orang yang menginginkan perlindungan finansial untuk jangka panjang. Jika dulu banyak anggapan yang mengatakan bahwa untuk investasi Anda memerlukan banyak modal, kini sudah tersedia
“Jangan taruh semua telur Anda dalam satu keranjang” Peribahasa tersebut tampaknya jamak didengar saat berbicara mengenai investasi dan manajemen keuangan. Bayangkan jika Anda hanya berinvestasi pada satu bidang atau mengalokasikan
Dulu, berinvestasi dianggap sebagai urusan orang-orang kaya yang punya banyak modal. Anggapan tersebut kini dipatahkan dengan sejumlah instrumen investasi yang tidak membutuhkan modal ratusan juta atau milyaran layaknya properti. Dengan
Baru-baru ini, investasi P2P Lending usaha mikro menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan investor. Bagaimana tidak? Investasi yang menjanjikan keuntungan besar ini dipastikan minim risiko. Selain itu, Anda akan mendapatkan
Tahun 2018 lalu, nilai mata uang rupiah melemah, sedangkan dolar menguat. Kondisi ini sempat meresahkan hati masyarakat. Pasalnya, fluktuasi mata uang memengaruhi harga barang-barang di pasar dan suku bunga bank.
Anda punya modal terbatas, tetapi ingin berinvestasi? Bisa; kini, mulai dari Rp50.000, investasi online sudah bisa dilakukan. Bahkan, transaksinya dapat dilakukan kapan saja di berbagai lokasi. Sebagai rekomendasi, berikut tiga
Investasi jangka pendek merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kemapanan finansial di masa depan. Bagi generasi muda, investasi juga menjadi tabungan untuk hari tua. Meski begitu, Anda harus hati-hati dalam
Bicara soal investasi, asumsi umum yang terlanjur melekat di benak masyarakat adalah bahwa harus adanya ketersediaan modal yang besar. Akibatnya, jadi banyak pula individu yang urung melakukan investasi dan justru