blog.telkomsel.com – Sebanyak 20 finalis telah dipilih dalam kompetisi pembuatan aplikasi Telkomsel The NextDev 2015 untuk mencari aplikasi yang memberi solusi masalah perkotaan dalam bidang: e-Education, e-Government, e-Transportation, e-Tourism, e-Health, dan e-UKM.
Profil finalis yang kita bahas kali ini adalah aplikasi GandengTangan yang dikembangkan oleh Nur Roni Dinnurohman, Betania Jezamin Setiawan dan Dhini Hidayati dari Jakarta. Aplikasi ini termasuk dalam bidang e-Government.
Apa Itu GandengTangan?
GandengTangan adalah wadah kolaborasi bagi pemilik usaha sosial yang membutuhkan modal dengan publik yang tulus ingin membantu dengan memberikan pinjaman bunga 0% dan tanpa jaminan. Pinjaman dana yang bisa diberikan mulai dari Rp 50,000.
GandengTangan hadir untuk menjembatani keduanya agar dapat bergandengan tangan untuk menciptakan dampak baik bagi masyarakat dan Indonesia.
Ide Pembuatan Aplikasi GandengTangan
Berbagai macam perusahaan sosial atau yayasan sosial (social enterprise) yang dapat memberikan solusi untuk masyarakat kian bermunculan dan meramaikan dunia wirausaha. Namun, tidak semua social enterprise memiliki sumber daya cukup untuk mengembangkan visi dan misinya ke tahap yang lebih luas.
Padahal, social enterprise harus mendapatkan dukungan lebih, baik secara finansial ataupun teknis, karena mereka mencoba untuk memecahkan masalah sosial dengan mandiri secara pendanaan.
Kalaupun pada akhirnya social enterprise mendapatkan pendanaan, misalnya dari bank, maka social enterprise tersebut wajib membayar biaya bank dengan suku bunga yang tinggi, atau perlu agunan tanah maupun bangunan, dan menuntut banyak persyaratan.
Untuk mendapatkan pendanaan dari investor juga tidak mudah. Biasanya, para investor akan mengharapkan timbal balik yang tinggi, dan juga kepemilikan saham.
Semua faktor tersebut malah menyulitkan dan memperlambat misi untuk mencapai perubahan sosial, sedangkan sudah banyak pelaku social enterprise yang siap untuk berkarya.
Oleh karena itu, tim gandengTangan membuat aplikasi GandengTangan (gandengtangan.org) agar mereka dapat mengajak teman-teman dan masyarakat untuk bersama-sama membantu social enterprise dalam bentuk pinjaman tulus tanpa bunga secara “keroyokan.”
“Ternyata setelah kita cari tahu, di luar negeri bahkan di negara tetangga sudah ada crowdfunding (urun dana) berbasis pinjaman (atau crowdlending), dan kita semakin mantap untuk menjalankan platform crowdlending pinjaman tanpa bunga ini setelah melihat Kiva.org yang berjalan lancar dan sukses di Amerika Serikat. Saat ini pun ada beberapa negara, seperti India yang membuat crowdlending tanpa bunga,” kata Nur Roni.
Keunggulan Aplikasi GandengTangan
Karena GandengTangan merupakan crowdfunding berbasis pinjaman atau crowdlending, maka aplikasi ini memiliki banyak keunggulan yang tidak dimiliki oleh platform crowdfunding lain, seperti:
– Adanya praktik pengembalian pinjaman akan mendorong inisiatif sosial tersebut untuk terus berjalan dan menjadi mandiri secara pendanaan.
– Wirausahawan Sosial tahap awal (early/seed stage) dapat membangun ‘track record’ setelah melunasi pinjaman, yang bisa meningkatkan reputasinya dan menumbuhkan kepercayaan pemberi dana berikutnya.
– Sistem pinjaman pun menciptakan hubungan khusus antara Lenders (pemberi pinjaman) dan wirausaha sosial. Lenders bisa jadi bukan hanya memiliki satu fungsi sebagai pemberi pinjaman, tapi lenders juga kemungkinan bisa menjadi konsumen, brand ambassador, supplier, partner, atau bahkan investor untuk proyek usaha sosial tersebut.
– Adanya pengembalian pinjaman juga memungkinkan masyarakat pemberi pinjaman dapat memutar dananya untuk membantu wirausahawan sosial yang lain, setelah mereka mendapatkan dananya kembali. Sehingga ini bukanlah donasi habis pakai, melainkan pinjaman tanpa bunga yang bisa terus bergulir.
Tantangan dan Harapan Sebagai Developer Lokal
Bagi tim GandengTangan, tantangan terbesar bagi seorang developer lokal adalah, sulitnya mendapatkan akses pendanaan. Karena, 75 persen social entrepreneur di Indonesia masih berada dalam tahap awal, di mana mereka mungkin belum cukup investable dan belum memiliki rekam jejak.
Dengan solusi yang ditawarkan melalui aplikasi GandengTangan, semoga pertumbuhan wirausaha sosial semakin cepat dan ekosistem social entrepreneur di Indonesia semakin kuat dan berkembang.
Nur Roni juga menyampaikan rencana jangka panjangnya terhadap aplikasi GandengTangan, “System crowdlending GandengTangan.org dapat diduplikasi ke negara-negara Asean, atau melakukan partnership dengan P2P lending di Asean.”
Dalam putaran final kompetisi Telkomsel The NextDev 2015, para finalis selanjutnya akan mengikuti serangkaian tahap yang terdiri atas bootcamp (desain, pengembangan, penyebarluasan) pitching, serta bertemu dengan para investor. Adapun hal-hal yang akan dinilai nanti adalah usability (UX), kesesuaian tema dan impact level, serta kesiapan produk.
Dalam bidang e-Government di kompetisi Telkomsel The NextDev 2015, GandengTangan akan bersaing dengan aplikasi iWatchYou, Kolek.in, HICO, Tilang.in, dan SmartGorontalo.
sumber: blog.telkomsel.com