Tertarik mulai investasi? Sebagai pemula, da beberapa pertimbangan sebelum investasi seperti yang akan dijelaskan di artikel ini.
Di samping keterbatasan modal, investasi masih belum banyak dilakukan lantaran dianggap sebagai kegiatan finansial yang cukup rumit. Kenyataannya, investasi di zaman sekarang bahkan bisa dilakukan mulai dari puluhan ribu rupiah saja. Mengenai rumit atau tidak, penilaian ini sifatnya terlalu subjektif meski sesungguhnya, investasi tidaklah sesulit yang dibayangkan.
Seberapa kompleks investasi yang dilakukan sangat bergantung pada instrumen yang dipilih. Bagaimanapun, untuk mencapai kemenangan (dalam hal ini keuntungan) yang maksimal di masa mendatang, diperlukan langkah-langkah strategis. Untuk itu, bila Anda baru akan mencoba terjun ke dunia penanaman modal, berikut beberapa pertimbangan sebelum investasi yang perlu dilakukan.
Tujuan investasi
Secara umum, ada dua tujuan seseorang melakukan investasi: mempersiapkan keuangan di masa mendatang alias mendapatkan keuntungan dan mengurangi risiko inflasi.
Tujuan investasi menjadi langkah awal Anda untuk memilih jenis penanaman modal yang nantinya dipilih. Hanya saja, tidak jarang beberapa orang yang kemudian berubah pikiran di tengah jalan sehingga menghentikan kegiatan investasinya sebelum mencapai target yang sudah disiapkan sedari awal.
Jangka waktu pengembalian modal
Setiap instrumen inflasi mempunyai jangka waktu pengembalian modal yang berbeda. Periode ini dibagi menjadi tiga, yakni jangka pendek (berkisar antara 1 sampai 5 tahun), jangka menengah (berkisar antara 5 sampai 15 tahun), dan jangka panjang (lebih dari 10 tahun).
Pertimbangan inilah yang juga akan membantu Anda untuk memilih investasi apa yang akan dilakukan. Untuk investasi jangka pendek seperti saham misalnya, Anda nantinya akan lebih sering melakukan pemantauan dibandingkan investasi jangka panjang seperti tanah atau properti.
Profil risiko instrumen investasi
Tabungan masih menjadi primadona karena dianggap tidak memiliki risiko. Nyatanya, risiko paling nyata dari tabungan adalah tergerus dengan inflasi. Seperti contoh, uang sebesar10 juta yang ditabungkan pada tahun ini pasti akan berubah nilainya dengan 10 juta di masa mendatang (nilai, bukan jumlah nominal).
Investasi pun bukannya lepas sama sekali dari risiko, pun dengan inflasi. Namun, profil risikonya berbeda untuk setiap instrumen. Anda pun sebagai investor memiliki kontrol yang sangat besar untuk menyiapkan strategi agar meminimalisasi risiko ini, sehingga sebaiknya tidak perlu terlalu khawatir.
Tingkat likuiditas
Likuiditas merupakan kemudahan asset investasi yang dimiliki untuk diuangkan. Lagi-lagi, setiap instrumen mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda. Hal ini biasanya bergantung pada kebutuhan dan permintaan pasar.
Pertimbangan seelum investasi ini juga perlu kembali disesuaikan dengan tujuan. Bila tujuan penanaman modal adalah untuk mempersipakan kondisi finansial di masa mendatang alias jangka panjang, maka Anda tidak perlu memilih instrumen yang terlalu likuid. Sebaliknya, bila Anda menginginkan perputaran uang yang cepat, carilah instrumen investasi yang lebih likuid.
Nah, itulah beberapa pertimbangan sebelum investasi yang perlu menjadi perhatian dasar Anda sebelum mulai melangkah. Bila sudah cukup yakin, mulailah untuk segera melakukan investasi sedini mungkin.
Tenang saja, Anda tidak harus menyiapkan modal yang teralu besar. Untuk pemula, salah satu alternatif investasi yang mudah dan nyaman adalah melalui P2P lending seperti Gandengtangan. Platform ini memungkinkan Anda untuk berinvestasi dengan modal kecil dan masa pengembalian yang cepat. Risikonya pun relatif kecil, sehingga cukup bersahabat sebagai batu loncatan karir investasi Anda.
Selamat mencoba!