Sebagai pelaku usaha, tentunya anda sudah tidak asing dengan laporan keuangan bukan? Sebagai seseorang yang memegang kendali akan bisnis anda sendiri, pastinya menginginkan yang terbaik untuk usaha anda. Salah satu
Bagi kebanyakan masyarakat Indonesia memiliki suatu pekerjaan tetap menjadi fokus utama mata pencaharian. Memiliki rutintas yang sama setiap harinya, gaji disetiap bulan, jaminan kesehatan dan mendapatkan uang pensiun untuk hari
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, perkembangan bidang bisnis via internet atau yang lebih sering disebut bisnis online mulai menjadi budaya yang semakin menjamur saat ini. Bagaimana tidak? Mayoritas
Saat ini pemerintah sedang giat-giatnya mendorong prospek bisnis masyarakat Indonesia. Setidaknya untuk memajukan perekonomian Indonesia saat ini, pemerintah bekerjasama dengan beberapa UKM di Indonesia. Setidaknya pelaku bisnis yang berada aktif
Mempunyai pendapatan dari bisnis tambahan memang menjadi impian bagi hampir semua orang. Anda memiliki pekerjaan tetap yang memberikan penghasilan teratur di setip bulannya juga tambahan pendapatan dari hasil bisnis tambahan
Bisnis rumahan memang menjadi tren usaha yang ramai digeluti sejak dahulu. Uniknya, usaha ini tidak menuntut modal yang besar dan persiapan yang lama. Beranikan saja untuk mulai merintis dari yang
Selamat datang di era globalisasi dimana semua masyarakat dunia dapat berkomunikasi tanpa adanya jeda untuk ruang dan waktu. Saat ini sosial media menjadi alat penghubung untuk segala kegiatan semua orang.
Sekilas Raja Ampat adalah surga yang memikat, namun apakah kita tahu bahwa orang lokal sebagai pemilik lahan hanya akan mendapatkan uang sewa sebagaimana disepakati di muka, tanpa diberikan kesempatan
Oleh : Shally Pristine sumber gambar : sajenjamu.com Kalau Kamu sedang berada di Amerika Serikat (AS), jangan kaget bila menemukan produk minuman kesehatan bermerk JAMU di sana. Minuman nenek moyang kita ini memang sudah merambah pasar Negeri Paman Sam itu, lewat racikan tangan Morsinah Katimin yang asli Jawa Tengah. Dia merintis usaha pembuatan jamu di San Fransisco dengan bendera Sajen Jamu Inc sejak 2008. Morsinah dibesarkan di sebuah dusun kecil dekat Candi Borobudur, Magelang.Dia mempelajari seni ini dari ibunya yang penjual jamu dan juga dari keluarga besarnya. Dusun tempatnya tinggal memang punya tradisi panjang dalam meramu minuman kesehatan tradisi nenek moyang. Bagi Morsinah, meracik jamu bukan hanya pekerjaan, melainkan ritual personal yang mendekatnya kepada akar leluhur. "Saat meracik jamu, saya bisa merasakan kehadiran ibu saya,“ katanya. Ketika berada di AS, Morsinah melihat peluang untuk memasyarakatkan jamu untuk pasar yang lebih modern. Dia mengemas jamu jadi suplemen herbal yang memenuhi selera juga standar mutu di sana. Kini, JAMU hadir dalam botol kaca ukuran 300 ml dengan pilihan rasa tematik. Misalnya campuran kunyit danjahe untuk mereka yang aktif atau campuran jahe dan lengkuas yang berkhasiat dalam meregenerasi sel-sel tubuh. Dia juga menggunakan pemanis yang sehat sehingga rasa jamunyadisukai konsumen. Kehadiran JAMU disambut hangat para penganut aliran hidup sehat alami di AS. Tidak berhenti di sana, Morsinah juga mengepakkan sayap Sajen Jamu Inc sampai ke Malaysia dan membuka perusahaan kongsi dengan pengusaha lokal. Di San Fransisco sendiri, dia kewalahan melayani naiknya permintaan padahal modal tidak selalu likuid. Untunglah baru-baru ini Morsinah mendapat bantuan pinjaman mikro model keroyokan (crowdlending) dari Kiva senilai 3.000 dolar AS. Pinjaman ini akan menjadi modalnya untuk membayar uang muka pembelian kendaraan operasional, alat pengemasan, dan pembuatan akun korporat di Silicon Valley. Pinjaman hasil urunan dari 35 orang dan lembaga ini akan dia kembalikan dalam jangka waktu 24 bulan. Setelah uang tersebut dia kembalikan, para pemberi pinjaman bisa kembali memutar uang itu untuk memodali niat baik lain. Sebenarnya apa crowdlending itu? Apa bedanya dengan crowdfunding? Sederhananya ini adalah model pendanaan keroyokan, mirip saweran atau urunan dana yang sudah lebih dulu kita kenal. Di crowdfunding, pendana projek "ikhlas" memberikan uangnya untuk projek yang dia dukung tanpa ada ikatan untuk memantau tindak lanjutnya. Bisa dibilang, crowdlending adalah salah satu model turunan crowdfunding. Bedanya, crowdlending mengharuskan penerima dana untuk mengembalikan uang yang digunakan setelah jangka waktu tertentu karena modelnya memang pinjaman. Dengan model pinjaman seperti ini, pemilik projek dan peminjam terhubung dalam relasi khusus selama tenor pinjaman sehingga perkembangannya bisa terpantau. Karena itu, seperti pada cerita Sajen Jamu Inc di atas, crowdlending biasanya berfokus untuk mendanai usaha kecil yang produktif namun membutuhkan tambahan modal untuk ekspansi. Mengapa perlu crowdlending? Ide di balik crowdlending ini adalah agar mereka, yang tidak mampu mendapatkan pinjaman dari bank atau tidak mau memakai pinjaman bank, bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapat pendanaan dari khalayak. Sebagian pelaku crowdlending ada yang menerapkan bunga, namun tidak sedikit pula yang tulus memberikan modal dengan bunga 0%. Bayangkan besarnya manfaat yang bisa diberikan dengan model pinjaman bergulir seperti ini. Kita bisa mendorong perubahan yang terus-menerus lewat mendukung orang-orang berniat baik. Sebentar lagi, kita pun bisa memberi pinjaman lewat skema crowdlending seperti yang diterima Morsinah lewat GandengTangan.