Industri fintech di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Bagi Anda yang akrab dengan dunia keuangan atau bekerja di sektor finansial, Anda tentu pernah mendengar istilah fintech.
Dalam artian yang sederhana, financial technology alias fintech merupakan suatu bentuk kegiatan usaha secara online yang menjadikan uang sebagai produk utama. Adapun kegiatan usaha yang dilakukan sangat bervariasi, mulai dari peminjaman, pembayaran, pembiayaan secara massal (crowd-funding), perencanaan keuangan, hingga investasi.
Bisnis fintech sendiri muncul akibat kemajuan teknologi informasi. Keberadaan jaringan internet saat ini memiliki pengaruh yang sangat kuat pada kemajuan bisnis fintech di seluruh dunia. Keberadaan fintech saat ini dibutuhkan demi melancarkan akses terhadap produk-produk keuangan sekaligus mempermudah transaksi para pengguna jasa keuangan.
Di Indonesia, bisnis fintech kian populer hingga disebut sebagai salah satu pilar industri jasa keuangan tanah air. Industri fintech Indonesia semakin pesat berkembang karena berbagai alasan, di antaranya adalah:
1. Menjangkau Berbagai Kalangan Pengguna
Pelayanan fintech terbukti mampu menjangkau berbagai kalangan pengguna jasa keuangan, mulai dari para pengusaha kelas atas dan menengah, hingga para pelaku usaha mikro dan pemilik start up yang kini sangat populer di kalangan pengusaha muda.
Selain dari sektor pembiayaan, sistem investasi melalui fintech juga sangat digemari karena nominal modal investasi awal yang cenderung rendah. Sebagai contoh, investasi P2P lending oleh gandengtangan.org selaku salah satu fintech di Indonesia hanya dimulai dari angka 50 ribu rupiah saja. Jumlah yang sangat kecil tersebut membuka jalan bagi para investor bermodal pas-pasan untuk dapat terjun ke dunia bisnis investasi mikro.
2. Lebih Disukai Masyarakat karena Praktis dan Cepat
Metode pelayanan yang diberikan oleh fintech jauh lebih praktis dan cepat daripada metode pembiayaan konvensional. Alhasil, masyarakat saat ini mulai berbondong-bondong beralih ke sistem pembiayaan ala fintech seperti menggunakan pembayaran cashless untuk transaksi sehari-hari.
Semakin banyak masyarakat yang beralih ke metode pembiayaan digital, maka akan semakin besar permintaan terhadap layanan keuangan secara online. Dampaknya, banyak perusahaan fintech baru yang akan bermunculan di masa depan.
3. Lebih Disukai Pengusaha Mikro
Perusahaan fintech memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha mikro untuk menerima investasi dalam rangka pengembangan usaha. Hal ini sangat berbeda dengan pembiayaan perbankan yang biasanya lebih mendukung pembiayaan dalam skala besar dan menengah.
Selain itu, sektor perbankan umumnya juga memiliki sejumlah birokrasi yang berbelit-belit dengan segudang syarat yang sulit dipenuhi oleh pelaku usaha mikro. Hal ini tentu semakin membuat para pelaku usaha mikro enggan menggunakan jasa perbankan dan lebih memilih jasa fintech sebagai penyedia modal utama.
4. Biaya Operasional yang Relatif Lebih Murah
Perusahaan fintech beroperasi secara online dan mengutamakan layanan digital sebagai produk utama. Oleh karena itu, biaya operasional dari jenis usaha ini pun relatif lebih rendah daripada usaha pembiayaan keuangan konvensional.
Keunggulan ini adalah salah satu daya tarik utama bagi para pelaku bisnis fintech. Sebab biaya operasional biasanya merupakan tanggungan yang jika tidak dikelola dengan baik dapat memangkas profit perusahaan.
Itulah 4 alasan mengapa industri fintech Indonesia dapat berkembang dengan sangat pesat. Sebagai penutup, dengan banyaknya pelaku usaha fintech saat ini, Anda dituntut jeli untuk menemukan platform investasi yang tepat.
Pastikan Anda mendapatkan platform investasi online terbaik seperti gandengtangan.org yang terbukti profesional dan berpengalaman dalam menyediakan opsi investasi jangka pendek melalui sistem P2P lending yang aman dan menguntungkan.