Sebuah surat elektronik (surel) masuk ke kotak masuk penulis GandengTangan, nama pengirimnya Anang Setiawan, inisiator Ekonomi Lokal. Beberapa menit kemudian Anang mengirim pesan pendek ke penulis bahwa ia baru saja mengirimkan surel. Dalam pesan pendek tersebut ia juga meminta maaf karena mengirimkan surel dekat dengan tenggat waktu. Bukan tanpa alasan ia tak segera membalas surel, ia masih harus mengerjakan beberapa pekerjaan terkait Ekonomi Lokal.

Anang, anak muda asli Banyuwangi, memang seorang pekerja keras. Dengan pendidikan dan pengalamannya ia bisa saja duduk manis di ibukota mendapatkan pekerjaan yang mumpuni, tapi ia memilih membangun desanya melalui Ekonomi Lokal.

Kini, salah satu proyek Ekonomi Lokal yakni Lele Booster sedang berkampanye menjaring pinjaman melalui crowdlending di GandengTangan. Melalui Lele Booster, Anang mendorong agar anak muda kembali dan membangun desa dengan membudidayakan lele.

Kepada GandengTangan Anang menceritakan semangatnya membangun Ekonomi Lokal, mimpinya untuk desa-desa di Indonesia, dan perubahan positif yang terjadi di desa binaan Ekonomi Lokal di Banyuwangi. Simak wawancara GandengTangan bersama Anang di bawah ini:

 

Melihat pendidikan dan kariermu, kamu punya kesempatan mendapat pekerjaan mumpuni di ibukota, kenapa lebih memilih mengembangkan Ekonomi Lokal di Banyuwangi?
Saya sering merantau ke beberapa daerah di Indonesia. Saya belajar banyak dengan melihat kondisi beragam daerah. Itu sedikit banyak meyakinkan bahwa daerah saya (Banyuwangi) memiliki potensi besar dan menjadi tanggung jawab saya untuk mengembangkannya. Saya kemudian menjalankan bisnis dengan mengembangkan potensi lokal, ternyata menguntungkan dan punya pangsa pasar yang bagus.

Hal itu membuat saya menjadi yakin bahwa sebuah desa yang kuat secara perekonomian akan mendorong Indonesia yang kuat.

 

Mengapa kamu merasa bahwa anak muda penting untuk membangun desa?
Saat ini Indonesia sedang menikmati bonus demografi, penduduk usia produktif lebih banyak daripada usia non produktif. Kondisi ini hanya akan menguntungkan apabila usia produktif benar-benar bisa produktif.
Masalahnya masih banyak pengangguran dari kalangan usia produktif, ini bisa jadi bumerang.
Mengandalkan kesempatan kerja di perkotaan tidak akan cukup. Langkah tepat untuk memanfaatkan bonus demografi sekaligus membangun desa adalah dengan menciptakan faktor-faktor produksi di desa dengan melibatkan kalangan muda. Anak mudalah yang memiliki potensi dan semangat cukup besar, anak muda perlu berkolaborasi untuk membangun desa.

 

Mengapa kamu tertarik untuk mengurangi urbanisasi melalui ekonomi lokal?
Saya melihat dan merasakan sendiri dampak negatif urbanisasi. Dampak buruk itu tidak hanya dialami daerah tujuan urbanisasi, yang kerap luput perhatian kita adalah dampak negatif untuk daerah yang ditinggalkan. Ketika anak muda di desa merantau ke kota semuanya, lalu siapa yang akan memikirkan kemajuan desa ? Ingat Indonesai terdiri dari 72.000 lebih desa. Jangan lupakan juga keluarga yang ditinggalkan perantau akan mempengaruhi banyak hal.

Jadi menurut saya jika kita ingin Indonesia maju, kita harus membuat desa-desa kita maju terlebih dahulu.

Ekonomi lokal hadir dengan konsep mengajak pemuda yang merantau untuk pulang dan membangun desanya.

 

Mengapa kamu yakin bahwa lele booster adalah salah satu solusi untuk mengajak orang kembali ke desa?
Tujuan orang melakukan urbanisasi selain belajar adalah mencari pekerjaan. Ketika terdesak kebutuhan ekonomi biasanya perantau mau saja menerima pekerjaan apapun di kota, termasuk bekerja serabutan. Mereka terpaksa meninggalkan desa karena kurangnya lapangan kerja, sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Berangkat dari masalah itu, Ekonomi Lokal berpikir jika di desa ada unit bisnis yang bisa mereka kelola dan menghasilkan penghasilan, mereka pasti mau pulang.

Oleh karena itu saya yakin Lele Booster adalah salah satu yang bisa membuat mereka pulang ke desa karena banyak kelebihan yang mereka dapatkan. Pekerjaanya tergolong ringan, hasilnya menjanjikan, dan yang tak kalah penting mereka bisa berkumpul lagi dengan keluarga.

 

Bagaimana bentuk pendampingan ekonomi lokal pada peternak lele di Desa Tlogosari?
Kami mendampingi pembudidaya lele melalui beberapa bentuk kegiatan, antara lain:

Manajemen Produksi, manajemen profesional sebagai pengusaha, kunjungan berkala untuk evaluasi dan mentoring, forum diskusi yang terbuka setiap saat, membentuk komunitas, menghubungkan dengan jaringan bisnis dan pemasaran, menghubungkan dengan penyandang dana, dll.

 

Apa perubahan yang terjadi pada Desa Tlogosari, Banyuwangi, sebelum dan sesudah adanya Ekonomi Lokal?
Perubahan yang utama adalah penghasilan warga pembudidaya lele yang mulai meningkat. Bukan hanya peningkatan pendapatan yang anggota komunitas dapatkan melainkan juga mulai terlihat peningkatan kemampuan berbisnis seperti negosiasi, melihat peluang, dan menjalin relasi.

Menariknya pemerintah juga mulai melirik komunitas lele booster, mereka sudah berkunjung dan berjanji siap memberikan bantuan serta membukakan akses.

Yang membanggakan adalah masyarakat jadi mulai menyadari pentingnya pendidikan.

Kesadaran itu terjadi karena melihat langsung perbedaan ketika yang bersekolah dan tidak sekolah melakukan bisnis yang sama, terlihat jelas bahwa pengelolaan dan hasil bisnis yang bersekolah jauh lebih baik.

 

Dalam setahun ke depan, apa target ekonomi lokal?
Target Ekonomi Lokal akan menambah 5 desa baru untuk kita kembangkan. Kita juga mendorong masing-masing pengusaha yang kita dampingi bisa mengajak dan melibatkan 10 orang di sekitarnya untuk menciptakan unit bisnis serupa.

 

Apa yang ingin kamu sampaikan pada calon pemberi pinjaman proyek lele booster melalui GandengTangan?
Mungkin dengan memberi pinjaman untuk komunitas lele booster saat ini tidak akan berpengaruh terhadap hidupmu. Tapi coba lihat, berapa banyak keluarga yang terselamatkan secara perekonominan dengan adanya lele booster? Berapa anak yang bisa tumbuh dan berkembang bersama orangtuanya di desa? Berapa banyak keluarga yang terhindar dari perceraian karena hubungan jarak jauh yang disebabkan tuntutan ekonomi?

Jika sistem ini sukses di satu desa, maka kami akan mengembangkannya ke desa-desa lain.

Mimpi besar kami setiap desa di Indonesia akan memiliki unit bisnis yang dikelola secara mandiri dan profesional oleh masyarakat setempat sebagai sumber penghasilan.

Kami percaya desa yang kuat akan mendorong Indonesia lebih kuat. Jadi apapun bentuk kontribusimu terhadap proyek ini kamu telah berkontribusi membangun Negara Indonesia. Kamu bisa mulai berkontribusi untuk perubahan dengan memberikan pinjaman dengan klik link ini.

Show Comments (1)
1 Comment
  • […] sosial memahami bahwa ekonomi menjadi faktor penentu dari keberhasilan perubahan sosial. Agus Lele Booster telah sejak lama membuat Gerakan Pulang ke Desa. Oleh karena para pemuda kurang memiliki keterampilan, mereka dimotivasi untuk bertahan di desa dan […]

    Reply
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *