Mitos dan Fakta Seputar Invoice Financing: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Invoice financing, atau pembiayaan faktur, telah menjadi alternatif populer bagi perusahaan yang membutuhkan pendanaan. Dalam praktiknya, namun, ada beberapa mitos yang mengelilingi invoice financing. Artikel ini akan membongkar beberapa mitos umum dan memberikan informasi yang benar dan faktual mengenai invoice financing.
Mitos 1: Invoice financing hanya untuk perusahaan besar
Banyak yang berpikir bahwa invoice financing hanya cocok untuk perusahaan besar yang membutuhkan pendanaan dalam jumlah besar. Namun, kenyataannya invoice financing dapat menjadi solusi bagi perusahaan kecil dan menengah yang membutuhkan dana untuk meningkatkan likuiditas mereka.
Invoice financing juga dapat membantu perusahaan kecil dan menengah untuk membuka akses ke pasar baru dan menawarkan syarat pembayaran yang lebih fleksibel, yang dapat membantu meningkatkan daya saing mereka.
Mitos 2: Invoice financing hanya cocok untuk perusahaan yang sudah mapan
Sebaliknya, invoice financing dapat menjadi solusi bagi perusahaan yang baru saja memulai usaha. Karena kebijakan peminjaman yang lebih fleksibel daripada bank, perusahaan yang baru berdiri dapat memanfaatkan invoice financing sebagai cara untuk meningkatkan arus kas dan memperluas bisnis mereka.
Mitos 3: Invoice financing adalah bentuk utang
Invoice financing bukanlah bentuk utang. Alih-alih meminjam uang, perusahaan menjual faktur mereka kepada pihak keuangan dan mendapatkan pendanaan segera. Ini berarti bahwa perusahaan tidak perlu membayar kembali dana tersebut, tetapi pihak keuangan akan menerima pembayaran dari pelanggan atas faktur yang telah dijual.
Mitos 4: Invoice financing hanya tersedia untuk faktur besar
Sebenarnya, invoice financing tersedia untuk faktur dengan jumlah kecil maupun besar. Bahkan, beberapa perusahaan invoice financing menyediakan pembiayaan untuk faktur senilai beberapa ribu rupiah saja.
Mitos 5: Invoice financing mahal
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa invoice financing mahal. Namun, biaya yang dikenakan pada invoice financing dapat bervariasi tergantung pada banyak faktor, termasuk jangka waktu pembiayaan, risiko kredit, dan volume faktur. Dalam banyak kasus, biaya invoice financing dapat menjadi lebih murah daripada biaya pinjaman dari bank.
Mitos 6: Invoice financing sulit untuk dikualifikasi
Mungkin terdengar seperti invoice financing sulit untuk dikualifikasi, namun sebenarnya persyaratan untuk mengajukan invoice financing relatif sederhana. Umumnya, perusahaan perlu memiliki riwayat kredit yang baik dan memiliki faktur yang layak dijual.
Kesimpulan
Dalam menggunakan invoice financing, sangat penting untuk memahami mitos dan fakta yang berkembang di seputar produk keuangan ini. Dengan mengetahui informasi yang tepat, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dan mengoptimalkan manfaat yang diberikan oleh invoice financing. Jangan terjebak dengan mitos yang tidak benar, dan pastikan untuk memilih penyedia layanan invoice financing yang terpercaya dan dapat diandalkan. Dengan demikian, Anda dapat memanfaatkan potensi bisnis Anda dan mempercepat pertumbuhan usaha Anda.
Baca Juga : Definisi Invoice Financing, dan Kegunannya Untuk Bisnismu
Nah sahabat, jika informasi ini bermanfaat bagi kamu, jangan lupa share ke teman dan kolega kamu ya! Jika ada pertanyaan boleh tinggalkan komentar dibawah
Terakhir, jika sahabat ingin yang mendapatkan pembiayaan dengan invoice financing yang aman dan terdaftar OJK, ya cuma di GandengTangan ya sahabat!
Invoice financing adalah salah satu solusi keuangan untuk mempercepat arus kas bisnis Anda dengan cara meminjam uang dari perusahaan pembiayaan dengan memberikan faktur sebagai jaminan. Dengan GandengTangan, proses pembiayaan faktur menjadi lebih mudah, cepat, dan aman.