Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menyatakan bahwa 69% UMKM di Indonesia masih belum paham dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Angka ini cukup mengejutkan, mengingat peran besar UMKM dalam ekonomi kita. UMKM menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) dan membuka 97% lapangan kerja di dalam negeri. Sayangnya, minimnya pemahaman tentang SDG’s membuat UMKM kehilangan kesempatan untuk terlibat dalam perubahan positif yang lebih luas, yang sebenarnya bisa berdampak besar bagi bisnis mereka sendiri dan lingkungan sekitar.

Apa Sebenarnya Hubungan Keduanya?

SDGs mencakup 17 tujuan utama, seperti pengentasan kemiskinan, kesetaraan, hingga pelestarian lingkungan. Meski tujuan-tujuan ini tampak global, banyak poin SDGs yang sebenarnya sangat relevan bagi UMKM. Misalnya, SDG 8 tentang “Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” cocok dengan peran UMKM sebagai penyedia lapangan kerja lokal. Atau SDG 12, yang menekankan pola konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, bisa diterapkan UMKM yang ingin menerapkan praktik bisnis lebih ramah lingkungan, sesuatu yang semakin diminati konsumen modern. Jadi, dengan ikut serta dalam SDGs, UMKM tidak hanya membantu dunia mencapai tujuan bersama, tetapi juga membuat bisnis mereka makin kompetitif dan menarik di mata pelanggan.

Kenapa Banyak UMKM Belum Tahu soal SDGs?

Banyak UMKM merasa SDGs itu ‘jauh’ karena informasinya sering kali disampaikan dengan bahasa rumit dan teknis. Ditambah lagi, belum semua UMKM melihat manfaat langsung dari SDGs untuk bisnis mereka, terutama dalam jangka pendek. Peluang untuk mendapat pelatihan atau panduan praktis tentang penerapan SDGs pun masih terbatas, jadi wajar kalau banyak yang belum tahu bagaimana SDGs bisa membantu.

Kolaborasi bisa Menjadi Kunci

Di sini, kolaborasi pemerintah, organisasi non-profit, dan sektor swasta bisa jadi solusinya. Dengan menyediakan pelatihan yang simpel, pendampingan, atau insentif bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang menjalankan praktik berkelanjutan, SDGs akan terasa lebih dekat. Pendekatan yang praktis dan contoh nyata akan membuat UMKM lebih siap untuk bergabung dalam gerakan ini.

Dukungan Fintech dalam Mewujudkan SDGs

Fintech punya peran besar dalam membantu UMKM agar lebih terhubung dengan SDGs. Melalui fintech, UMKM jadi lebih mudah mengakses modal, pelatihan, dan komunitas pendukung. GandengTangan siap menjadi sarana terbaik bagi UMKM untuk lebih dekat dengan SDG’s. Dengan model berbasis komunitas, GandengTangan membantu UMKM yang kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank, sekaligus mendukung bisnis dengan dampak sosial dan lingkungan. Lewat fintech yang terintegrasi dengan misi SDGs, UMKM kita bisa ikut jadi agen perubahan, bukan hanya penggerak ekonomi.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya :

Industri Game dan E-Sports Indonesia: Harapan Baru dari Kemenparekraf

Tahun 2024 Jadi Tantangan dan Peluang Besar bagi UMKM Indonesia

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *