(Carilah Wirausahawan Sosial Sampai ke Kampung Halaman)
Lebaran sebentar lagi nih, kampung halaman mulai memanggil-manggil dengan mesra. Packing pakaian sudah, tiket atau kendaraan juga tinggal tancap, bikin mudik rasanya jadi makin dekat. Selain sowan dengan orangtua dan keluarga, jalan-jalan ke rumah tetangga di kampung, ternyata mudik juga bisa makin asyik kalau kita manfaatkan dengan baik.
Mudik bisa kita gunakan untuk membantu para wirausahawan sosial yang ada di kampung. Hmmm…sudah kuduga, pasti ada teriakan, “Ah ribet deh, kan mudik tujuannya senang-senang ketemu keluarga, kenapa malah membantu wirausahawan sosial segala?” Tenang, sama sekali enggak ribet kok, yang penting kamu tahu cara-cara cerdik untuk menolong para wirausahawan sosial di kampungmu. Bahkan, kami bisa membantu perkembangan ekonomi di kampungmu jadi lebih maju.
Nah, gimana caranya membantu para wirausahawan sosial di kampung halaman? Lima cara cerdik dan simpel di bawah ini bisa kamu lakukan saat mudik!
Malu Bertanya Sesat di Kampung
Bertahun-tahun enggak pulang ke kampung halaman mana tahu siapa wirausahawan sosial di sana. Kalau hal ini terjadi padamu ada satu jurus mujarab yang simpel dan tak perlu berguru ke Sinto Gendeng, nama jurus itu, “Bertanya”. Tanyalah pada saudara, tetangga, atau warga di kampung halamanmu siapa yang kini bergiat jadi wirausahawan sosial. Pasti ada satu, dua, atau bahkan lebih nama yang disebut. Adalah tugasmu untuk kemudian mencari tahu lebih dalam.
Tak Kenal Maka Tak Sayang Kampung
Ibarat mencari calon pendamping hidup kita harus berkenalan dulu dengan si wirausahawan sosial di kampung halaman. Dengan berkenalan dan berinteraksi maka kita akan tahu jenis usaha yang wirausahawan sosial itu jalani. Kita juga bisa tanya beragam hal seputar peluang usahanya, kendala yang selama ini ia temui, dan apa yang bisa kita bantu untuk mengatasi kendala tersebut. Jadi jangan malu untuk berkenalan, siapa tahu kamu bisa jadi rekan bisnis wirausahawan sosial di kampungmu.
Teknologi Bernama “Phonebook!”
Banyak yang karena keasyikan ngobrol dan foto-foto selfie dengan wirausahawan sosial akhirnya lupa satu hal penting, bertukar kontak! Padahal tukeran kontak itu penting banget. Dengan bertukar kontak kamu bisa terus menjalin relasi dengan si wirausahawan sosial tidak hanya pada saat lebaran, tapi juga di hari-hari ke depan. Misalnya nih, di kampung halamanmu ada wirausahawan sosial yang bergerak membuat sayur organik. Nah, beberapa hari setelah masuk kantor ternyata ada temanmu yang ingin merawat tubuh dengan mengonsumsi sayur organik. Maka kamu bisa menghubungkan temanmu dengan petani sayur organik di kampungmu. Kalau kamu lupa bertukar kontak, ya kamu cuma bisa menyesal.
Kabar Baik Harus Kita Sebarkan
Setelah mengetahui jenis usaha, apa yang dibutuhkan, dan bertukar kontak dengan si wirausahawan sosial, langkah simpel berikutnya adalah mengabarkan cerita ini ke banyak orang di lingkungan sekitarmu. Caranya? Gampang banget! Kamu bisa menulis pengalamanmu berkenalan dengan si wirausahawan sosial keren di kampungmu lalu sebarkan di grup-grup WhatsApp, path, facebook, atau bikin kultwit di twitter. Setelah itu ajaklah teman-temanmu untuk jadi rekan bisnis si wirausahawan sosial dengan cara paling simpel yakni membeli produknya.
Beri Pinjaman, Kenapa Tidak?
Pasti kamu langsung menggerutu, “THR aja habis , malah suruh beri pinjaman!” Sekali lagi, itu sudah kuduga! Tenang dulu, kebanyakan masalah wirausahawan sosial adalah modal dan akses mendapatkan modal yang sulit. Di sini kamu bisa ambil peran, tapi bukan melulu harus kamu yang memberi pinjaman. Sambil menikmati mudik coba kamu cari tahu tentang crowdlending alias pinjaman keroyokan. Dengan sistem ini kamu bisa mengajak sebanyak mungkin orang untuk bergandengan tangan memberi pinjaman bagi wirausahawan sosial. Kalau kamu ingin menceritakan atau merekomendasikan wirausahawan sosial keren di kampungmu, bisa juga kirimkan email ke [email protected].
Semoga dengan menerapkan cara-cara cerdik di atas mudikmu kali ini akan semakin asyik. Kamu bisa membuka jalan wirausahawan sosial di kampungmu untuk bergandengan tangan dengan banyak orang yang mendukung usahanya.