Kewirausahaan sosial menjadi tren yang semakin populer belakangan ini. Ada dampak besar yang dapat dinikmati masyarakat berkat kehadirannya.
Beberapa tahun terakhir, istilah “kewirausahaan sosial” semakin populer di tengah masyarakat. Alasannya sederhana, orang-orang mulai menaruh kepedulian yang besar terhadap perubahan sosial di sekeliling mereka. Kesuksesan suatu bisnis tidak lagi diukur pada seberapa besar keuntungan yang diperoleh, tetapi seberapa besar dampaknya bagi masyarakat.
Ada sejumlah wiraswasta sosial (social entrepreneur) yang berhasil menginspirasi dunia dengan ide-ide mereka. Sebut saja, Blake Mycoskie dengan bisnis sepatu TOMS-nya yang fenomenal. Ada pula Bill Drayton dengan bisnis Ashoka, Muhammad Yunus pendiri Grammen Bank, dan Melinda Gates.
Di Indonesia, ada Irma Suryati yang berhasil memberdayakan kaum difabel dengan usaha kerajinan keset dari kain perca. Karena mengembangkan bisnis tersebut, Suryati dianugerahi Danamon Entrepreneur Awards 2017 yaitu pada kategori Social Entrepreneur.
Alasan Membangun Kewirausahaan Sosial
Berkembangnya kewirausahaan sosial tidak lepas dari niat positif untuk mengatasi isu-isu sosial yang tengah terjadi di masyarakat. Para wiraswasta sosial ini berprinsip, daripada berdiam diri, lebih baik bergerak untuk menciptakan perubahan.
Gary Haugen mengatakan, “Apabila cucu-cucu kami kelak bertanya, di mana kami berada ketika orang-orang yang tidak dapat bersuara dan rapuh membutuhkan pemimpin yang penuh kasih dan memiliki tujuan? Saya harap, kami dapat mengatakan, kami ada dan kami muncul tepat waktu.” International Justice Mission yang didirikan Haugen adalah sebuah gerakan antiperbudakan.
Selain ingin menciptakan perubahan, ada alasan lain untuk mengembangkan kewirausahaan sosial. Eve Blossom, pendiri dan CEO WE’VE, mengatakan, orang-orang yang hidup pada masa kini lebih tertarik pada produk-produk yang selaras dengan nilai-nilai yang mereka anut. Produk atau layanan yang dinilai memuaskan adalah sesuatu yang dapat membantu seseorang untuk menjalani kehidupan secara harmonis dengan orang lain.
WE’VE adalah suatu platform bisnis bagi para perajin terampil dan terpilih dari Kamboja, India, dan AS, untuk menjual produk mereka melalui marketplace secara online. Semua produk yang dihasilkan adalah produk ramah lingkungan. Tujuan lain yang diusung WE’VE adalah berkolaborasi dengan para seniman untuk mendukung keluarga dan komunitas lokal mereka.
Cara Mengembangkan Kewirausahaan Sosial
Untuk menciptakan sebuah solusi terhadap kondisi tidak ideal yang terjadi saat ini, tujuan saja tidak cukup. Namun, diperlukan pula strategi yang cermat untuk mencapai tujuan tersebut. Nah, simak beberapa strategi mengembangkan kewirausahaan sosial berikut ini.
• Perjelas Visi Anda
Visi adalah adalah pandangan atau wawasan ke depan. Langkah-langkah yang diambil saat ini seharusnya selaras dengan visi yang telah ditetapkan sejak semula. Untuk itu, mengenal visi yang diusung dengan jelas merupakan hal yang sangat penting.
Apa visi Anda untuk membangun bisnis? Jika ingin bergerak memberikan dampak sosial, tetaplah berpatokan pada hal itu. Selanjutnya, profit akan menyusul. Namun, jangan lupa untuk tetap bersikap realistis dengan mengadaptasikan visi tersebut kepada anggota tim kerja.
• Menciptakan Inovasi Baru
Kesenjangan ekonomi bukan lagi masalah yang baru di Indonesia. Bahkan, kondisi ini juga terjadi di berbagai belahan dunia. Ada orang yang sangat kaya, ada pula yang berada jauh di bawah garis kemiskinan. Isu ini telah sejak lama mengemuka dan belum ada penyelesaian yang memadai.
Jika Anda ingin mengembangkan kewirausahaan sosial untuk mengatasi masalah tersebut, pikirkanlah sebuah inovasi baru. Inovasi ini mungkin tidak pernah terpikirkan, tetapi dapat diandalkan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat kalangan bawah.
• Memiliki Tim yang Solid
Seperti membangun bisnis pada umumnya, untuk membangun kewirausahaan sosial, Anda pun harus memiliki tim yang solid. Untuk mendapatkan orang-orang yang selaras dengan visi yang diusung oleh perusahaan, mulailah menyeleksi dengan ketat bahkan sejak proses interview. Kenali karakter anggota tim yang Anda harapkan dapat membantu mencapai tujuan tersebut.
Dibandingkan bisnis biasa, bisnis sosial membutuhkan lebih banyak kepedulian. Karena profit adalah prioritas kedua, orang-orang yang bergelut di dalamnya harus benar-benar menyadari tujuan melakukan pekerjaan. Meskipun demikian, Anda sebagai pemilik bisnis tetap memiliki tanggung jawab untuk mengusahakan kesejahteraan para karyawan.
Dukung dengan Investasi
Membangun dunia menjadi lebih baik adalah cita-cita mulia, tetapi bukan hal yang mudah untuk diwujudkan. Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, salah satunya kritik dari orang lain atas upaya untuk membuat perbedaan tersebut. Untuk mengatasinya, kembalilah pada tujuan semula yang menggerakkan Anda.
Nah, sebagai langkah awal untuk mendukung kewirausahaan sosial, Anda bisa turut berpartisipasi melalui investasi online yang digagas oleh GandengTangan.org. Ini merupakan sebuah platform yang membantu pelaku bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Bentuk dukungan yang diberikan adalah pendampingan usaha serta pendanaan. Dana tersebut didapatkan dengan metode crowdlending dari para investor.
Investasi usaha mikro ini menjadi sebuah solusi praktis bagi para pelaku usaha, sekaligus memberikan keuntungan bagi investor. Dengan modal kecil, yaitu mulai Rp50.000, seseorang dapat menjadi investor atau pelaku perubahan sosial yang aktif. Anda tertarik untuk bergabung?