Setahun lebih kita hidup berdampingan dengan pandemi Covid-19. Kasus di Indonesia belum juga surut.
Meskipun begitu, Indonesia masih bisa meningkatkan kesehatan masyarakat lewat metode yang baru saja diusung dalam kegiatan webinar Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR), yakni Metode Pengurangan Bahaya untuk Mendukung Kesehatan Publik, yang didukung oleh Yayasan GandengTangan dan termasuk dalam rangkaian acara Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (PIT IAI) yang ke-5.
Pada kegiatan yang diadakan secara virtual pada tanggal 5-7 November 2020 ini, mengangkat tema “Achieving Health for All: Pharmacy Optimising Primary Health Care Through Digital Technology.” Melalui kegiatan webinar bersama KABAR, diharapkan bisa memberikan perspektif baru kepada masyarakat, praktisi kesehatan, badan usaha, dan juga pemerintah bahwa metode pengurangan risiko dapat menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan kualitas kesehatan publik.
Mengingat kondisi saat ini, banyak masyarakat yang mendapat informasi berita ilmiah yang kurang tepat dan minim kajian ilmiah untuk konsep pengurangan risiko. Sehingga bisa berdampak pada kesehatan masyarakat itu sendiri. Untuk itu metode pengurangan risiko (harm reduction) perlu diterapkan untuk menjawab permasalahan terkait kesehatan publik.
Melansir dari Tribun News, metode ini dianggap dapat melengkapi strategi yang selama ini telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengurangi angka kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable Diseases).
Dalam kegiatan tersebut diharapkan jadi salah satu hal yang bisa diterapkan oleh para pelaku medis kepada masyarakat, sehingga publik bisa lebih sadar dengan kesehatan dan mulai hidup sehat. SImak kegiatan GandengKebaikan lainnya di sini!