Ada beragam jenis investasi yang bisa Anda coba untuk mendapatkan untung maksimal. Dua di antaranya adalah investasi emas dan crowdlending. Mana yang lebih baik?
Setiap produk investasi pasti memiliki risk and return (risiko dan imbal hasil). Kedua hal inilah yang selalu dipertimbangkan oleh para investor sebelum mulai berinvestasi. Uniknya, produk investasi sangat beragam dan risk and return-nya pun berbeda-beda. Itulah sebabnya, investor harus jeli menganalisis potensi tiap produk yang diincarnya.
Investasi Emas
Salah satu produk investasi menguntungkan yang cukup digemari adalah emas. Kini, investasi emas tidak hanya dengan cara konvensional yaitu membeli emas perhiasan atau emas batangan di toko emas, melainkan juga secara online. Artinya, investor tidak perlu repot menyimpan emas dalam bentuk fisik. Namun, risk and return yang didapatkan tetap mengikuti tren emas.
Ada sejumlah keuntungan menginvestasikan uang di logam mulia ini, salah satunya tidak tergerus oleh inflasi. Modal awalnya pun tidak terlalu besar sehingga bisa dimulai kapan saja. Perkembangannya cenderung stabil sehingga cocok bagi investasi jangka panjang. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin menikmati keuntungan dalam waktu pendek, sebaiknya pertimbangkan lagi untuk memilih investasi emas.
Dari sisi risiko dan imbal hasil, investasi emas bisa dikatakan cocok bagi pemula. Pasalnya, Anda tidak perlu memperhatikan perkembangan investasi setiap saat. Prosesnya pun cenderung lebih praktis dan mudah dilakukan.
Investasi Crowdlending
Apakah yang disebut dengan crowdlending? Crowdlending adalah pengumpulan dana pinjaman yang akan dikembalikan secara berkala oleh kreditur dalam jangka waktu tertentu beserta bunganya. Ada cukup banyak platform fintech yang menawarkan sistem crowdlending saat ini sekaligus sebagai bentuk investasi menguntungkan dari sisi debitur.
Keunggulan investasi crowdlending adalah menawarkan keuntungan dalam jangka pendek. Dalam bentuk platform peer to peer (P2P) lending, imbal hasil investasi bisa didapatkan secara lebih cepat. Namun, ada risiko kerugian yang mengintip apabila investor tidak jeli memilah investasi yang akan diambil.
Salah satu risiko utama adalah risiko gagal bayar dari pihak kreditur. Ini terjadi apabila pihak peminjam ternyata tidak sanggup mengembalikan dana sehingga terjadi kredit macet. Meskipun demikian, ada regulasi yang telah mengatur tentang pelaksanaan crowdlending di Indonesia sehingga Anda tidak perlu terlalu khawatir.
Mana yang Lebih Potensial?
Sebenarnya, dengan karakter yang berbeda-beda, setiap produk investasi memiliki keunggulan khusus. Nah, Anda hanya perlu mempertimbangkan apakah karakter tersebut cocok untuk kebutuhan saat ini. Investasi emas, contohnya, dapat menstabilkan nilai harta Anda dari waktu ke waktu. Jika Anda menjual emas pada 20 tahun ke depan, nilainya akan sama dengan harga emas pada hari ini.
Sebaliknya, investasi crowdlending merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu yang cepat. Anda pun dapat berkontribusi terhadap perkembangan usaha mikro melalui dana investasi yang telah dikumpulkan.
Jadi, tunggu apa lagi, mulailah mempertimbangkan produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Salah satunya melalui GandengTangan, platform P2P lending yang menawarkan crowdlending bagi para pengusaha mikro. Dengan dana minimal Rp50.000, Anda sudah bisa terlibat di dalamnya.