Jangan Takut! Inilah Cara Menghadapi Resesi dengan Optimis. Sahabat GandengTangan, apa yang ada di pikiranmu ketika mendengar kata Resesi? Pasti situasi yang serba sulit bahkan kehilangan pekerjaan. Memang untuk resesi sendiri imbasnya banyak sekali mulai dari PHK ribuan karyawan, lapangan pekerjaan sedikit, usaha yang tidak berjalan dan roda perputaran ekonomi yang melambat menjadi banyak dampak terhadap makroekonomi.

Ancaman resesi di tahun 2023 ini di depan mata, bahkan banyak perusahaan Startup yang telah melakukan PHK besar-besaran seperti Gojek, Tokopedia, Shopee, Ruangguru, Zenius dan lainnya. Kondisi tersebut menimbulkan banyak kekhawatiran terhadap kondisi yang akan datang. Banyak pakar ekonomi menyebutkan bahwa di benua Eropa juga sudah mengalami krisis yang disebut “The Winter”. Krisis tersebut mulai dari krisis pangan dan energi akibat perang geopolitik dan pasca pandemi Covid-19.

Apakah ada tips yang bagus untuk menghadapi resesi dengan optimis? Jawabannya adalah Ya, Gita akan membagikan tips menghadapi resesi dengan optimis tanpa takut.

Tips Menghadapi Resesi dengan Optimis dan Siap

Ada beberapa tips yang dapat kamu lakukan sebelum tahun 2023 mendatang untuk menghadapi resesi dengan siap dan optimis mampu melewatinya, penjelasannya ada di bawah ini:

  1. Persiapkan Dana Darurat
    Bagi kamu yang sudah mempunyai dana darurat mungkin lebih siap ketimbang yang tidak mempunyai dana darurat sama sekali. Dana darurat sangat penting karena digunakan sebagai cadangan dana untuk menghadapi berbagai risiko seperti PHK, Kesehatan, dan biaya lainnya. Nah bagi kamu yang belum mempunyai dana darurat mulai persiapkan dari sekarang, paling tidak mampu bertahan di 2023.
  2. Atur Keuangan Sedemikian Rupa
    Mulai atur pengeluaranmu dan kurangi tindakan konsumtif yang tidak perlu seperti belanja barang sekunder atau tersier. Tujuannya agar dana kamu tidak menipis untuk mengarungi tahun 2023 nanti. Jika kamu masih kurang paham mengenai financial planning dapat melakukan sewa tenaga ahli yang sudah bersertifikasi CFP untuk mematakan keuangan yang sehat untukmu.
  3. Lunasi Hutang Secepatnya
    Bagi beberapa orang pasti mempunyai hutang yang masih dalam batas wajar sampai tinggi. Risiko hutang inilah yang akan membuatmu menjadi serba sulit bahkan stres. Sehingga dampaknya keuanganmu tidak sehat bahkan dapat menimbulkan persoalan lain seperti hutang-hutang baru. Maka dari itu jika hutangmu masih bisa terlunasi tanpa menjual aset, segeralah lunasi. Namun jika harus menjual aset yang tidak terlalu penting, tidak mengapa terpenting hutangmu dapat terselesaikan.

Nah itulah mengenai cara menghadapi resesi dengan optimis selain persiapan dengan optimis. Semoga Bermanfaat.
Baca juga : Rupiah Loyo ke Rp.15.622, Ini 3 Tips Menguatkan Rupiah Kembali


Terakhir, jika Sahabat ingin yang mendapatkan pendanaan yang aman dan terdaftar OJK, ya cuma di GandengTangan ya sahabat!

GandengTangan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan atau finance, khususnya Fintech (financial technology).

Fintech merupakan lembaga atau perusahaan yang menggunakan teknologi modern sebagai bentuk inovasi dalam bidang keuangan. Dengan adanya Fintech, sistem keuangan dapat berjalan dengan praktis, mudah, dan tentunya lebih efektif. Selain itu, Fintech juga mendukung terciptanya stabilitas ekonomi dan mendukung terjadinya inklusi keuangan.

Produk atau layanan yang disediakan oleh GandengTangan adalah layanan peer-to-peer lending (P2P lending)

P2P lending adalah platform yang menghubungkan antara UMKM yang membutuhkan modal usaha dan masyarakat yang ingin melakukan pendanaan secara online. Dalam hal ini, GandengTangan menyediakan layanan yang mampu menghubungkan antara peminjam modal (borrower) dengan pendana (lender). Selain itu, GandengTangan juga menyediakan layanan invoice financingInvoice financing merupakan pendanaan jangka pendek dengan invoice yang belum dibayarkan customer sebagai jaminannya. Hal ini juga mampu membantu UMKM yang membutuhkan pendanaan dengan menjaminkan invoice yang sedang berjalan sehingga UMKM tidak perlu khawatir dengan cash flow ketika belum dibayar oleh klien.

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *