image

Bagi sebagian orang, istilah crowdlending atau pinjaman keroyokan barangkali baru di telinga. Kita lebih dulu mengenal crowdfunding atau donasi keroyokan. Apalagi dengan kemajuan teknologi komunikasi belakangan ini, crowdfunding semakin mudah dilakukan karena memanfaatkan platform internet seperti Wujudkan atau Kitabisa. Perbedaan paling kelihatan yaitu donasi bersifat habis pakai sementara pinjaman harus dikembalikan. Mengenai sumber dana, keduanya sama yaitu mengumpulkan dukungan dari publik atau crowd.

Apa sebenarnya kelebihan crowdlending yang diusung GandengTangan untuk mendukung bisnis sosial di sekitar kita? Baca artikel ini untuk tahu lebih jauh.

Membangun kemandirian lewat tanggung jawab

image

Karena uang yang diterima harus dikembalikan, peminjam jadi bertanggung jawab untuk membuat rencana pengembangan bisnis yang jelas dan melaksanakan usahanya dengan kesadaran penuh.

Muhammad Yunus, pemenang Nobel Perdamaian tahun 2006, pernah bilang kalau yang namanya charity itu bukan solusi permanen karena ketergantungan itu akan terus muncul. Dia yakin setiap orang punya bakat jadi entrepreneur, makanya dia muncul dengan ide Grameen Bank yang memberi pinjaman mikro untuk pengemis dan ibu-ibu rumah tangga kelas bawah. Terbukti, mayoritas pinjaman dikembalikan dan si peminjam bisa memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya.

Sementara itu, Stacia Pierce, konsultan karir dan pengembangan bisnis dari Ultimate Life Enterprise menggatakan bahwa pemberian modal dalam bentuk pinjaman usaha adalah cara yang baik untuk melatih sikap mandiri untuk anak yang minta tambahan uang jajan.

Mempersiapkan masa depan

image

Supaya jadi negara dengan fondasi ekonomi yang kuat, Indonesia butuh setidaknya 4,8 juta entrepreneur atau sekitar 2% dari total penduduk. Sayangnya, saat ini jumlah wirausahawan di negeri kita baru 1,56% saja. Angka ini menunjukkan kita jauh ketinggalan dari negara berkembang lain di Asia Tenggara. Sebut saja Malaysia yang ditopang 5% pengusaha atau Singapura yang 7% warganya adalah wirausahawan.

Makin banyak unit-unit usaha yang tumbuh, ekonomi kita jadi makin kuat karena bikin tambah produktif. Bisnis-bisnis ini menghasilkan barang dan jasa yang menyerap tenaga kerja dan memberi nilai tambah, bukan cuma mengonsumsi saja. Tentunya akan lebih baik lagi kalau yang lebih banyak tumbuh adalah bisnis sosial, karena tujuan utamanya bukan cuma untuk memperkaya diri sendiri tapi membantu menyelesaikan masalah di sekitar kita. Karena itu, bisnis sejenis ini perlu banget didukung.

Membuat kita jadi bangsa yang saling percaya

image

Pernah nggak kamu lihat orang yang bawa kotak sumbangan di jalan lalu merasa nggak percaya begitu saja untuk langsung membantu? Kamu nggak salah, karena di sekitar kita memang banyak kabar-kabar miring penyalahgunaan sumbangan sehingga nggak sampai di orang yang membutuhkan. Belum lagi banyak banget praktik korupsi di sana-sini yang bikin kita sering ragu saat mau membantu.

Sedihnya, dalam sebuah survei soal tingkat kepercayaan kepada orang lain secara umum, orang Indonesia punya level yang cukup rendah yaitu 16,9%. Artinya, masih banyak prasangka dan curiga yang muncul waktu kita seharusnya bisa menolong orang lain. Padahal, kepercayaan semacam ini jadi modal penting kalau kita mau lebih maju. Bandingkan dengan negara-negara di Eropa Utara yang tingkat kepercayaannya bahkan mendekati 100%.

Kita bisa mengubah keadaan ini. Di crowdlending, pinjaman datang dari banyak orang, artinya peminjam harus berusaha ekstra untuk meyakinkan banyak pihak bahwa pinjaman mereka mengalir ke orang yang tepat. Lebih banyak pasang mata juga yang akan mengawasi dan mengingatkan kalau si peminjam keluar jalur.

Memang bukan pekerjaan mudah, namun kalau semua sudah bergulir dengan lancar, kita jadi bisa mematahkan mitos mudah curiga tadi dan percaya bahwa kita bisa melakukan banyak hal baik bersama-sama.

Dari tiga alasan tadi, sudah lebih jelas kan mengenai kelebihan-kelebihan crowdlending? Salah satu peminjam di GandengTangan yaitu Andhika Mahardhika dari Agradaya punya pendapat mirip. Dia lebih suka dibantu dalam bentuk pinjaman daripada mendapatkan sumbangan. Alasannya, karena ada kewajiban untuk mengembalikan pinjaman, dia jadi termotivasi untuk berusaha lebih keras dan memberikan yang terbaik.

Buat kamu pemilik usaha yang menyelesaikan masalah sosial, ayo ambil tantangan untuk membuat bisnismu jadi lebih bertanggung jawab, mandiri, dan dipercaya. Daftar jadi peminjam di GandengTangan lewat link ini!

Show Comments (7)
7 Comments
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *