Sri Mulyani Indrawati saat ini menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Kabinet Merah Putih. Ia lahir di Bandar Lampung pada 26 Agustus 1962. Sebelum menjabat sebagai menteri, Sri Mulyani memiliki karier yang cemerlang di bidang ekonomi dan keuangan. Dia pernah menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia, posisi yang diembannya dari 2010 hingga 2016. Pengalamannya yang luas membuatnya menjadi sosok yang dihormati di kalangan ekonom.
Perjalanan Sri Mulyani
Sri Mulyani pertama kali diangkat sebagai Menteri Keuangan pada tahun 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sejak saat itu, ia telah memainkan peran penting dalam pengelolaan keuangan negara. Dalam posisinya, ia berfokus pada peningkatan pendapatan negara dan pengendalian belanja negara. Hal ini terlihat dari data pendapatan dan belanja negara yang terus mengalami peningkatan.
Pada tahun 2024, target pendapatan negara mencapai Rp2.802 triliun, dengan realisasi hingga saat ini mencapai Rp1.123 triliun atau sekitar 40,09% dari target. Penerimaan perpajakan menjadi salah satu pilar utama, dengan kontribusi mencapai Rp2.309 triliun. Pendapatan pajak penghasilan mendominasi, mencapai Rp1.139 triliun. Ini menunjukkan upaya Sri Mulyani dalam meningkatkan kepatuhan pajak dan memperluas basis pajak.
Belanja negara juga mengalami pertumbuhan signifikan. Pada tahun 2024, total belanja negara ditargetkan mencapai Rp3.325 triliun, dengan realisasi saat ini sebesar Rp1.145 triliun. Belanja pemerintah pusat menjadi bagian terbesar dari total belanja tersebut, dengan fokus pada infrastruktur dan bantuan sosial. Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam konteks global, Sri Mulyani menghadapi tantangan besar akibat ketidakpastian ekonomi dunia. Inflasi dan fluktuasi harga komoditas menjadi perhatian utama. Namun, dia tetap optimis bahwa perekonomian Indonesia dapat tumbuh meskipun dalam situasi sulit ini. Upaya reformasi struktural dan digitalisasi ekonomi menjadi prioritas dalam kebijakan fiskal.
Sri Mulyani juga dikenal karena komitmennya terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran negara. Dia mendorong penggunaan teknologi informasi untuk memantau penggunaan anggaran secara real-time. Hal ini bertujuan untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan keuangan publik.
Sebagai seorang ekonom berpengalaman, Sri Mulyani sering memberikan pandangan tentang kebijakan ekonomi yang berkelanjutan. Dia percaya bahwa investasi dalam pendidikan dan kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dapat lebih inklusif dan berkelanjutan.
Harapan Untuk Perekonomian Indonesia
Dengan demikan, di bawah kepemimpinan Sri Mulyani semoga tercipta stabilitas ekonomi yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Diharapkan bahwa kebijakan fiskal yang diterapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.