Tingkat kenaikan inflasi di Indonesia per tahun mencapai 1-5% yang diikuti dengan naiknya harga barang-barang. Sebagai contoh, uang senilai Rp500.000 saat ini bisa dibelikan berbagai macam kebutuhan pokok. Namun, 5 tahun kemudian untuk membeli barang yang sama persis, kita perlu mengeluarkan uang dengan jumlah yang lebih besar. Itulah gambaran sederhana bagaimana inflasi bekerja.

Nah, cara paling aman untuk melindungi nilai uang dari gerusan inflasi adalah dengan menginvestasikannya. Lewat investasi, nilai uang akan tetap terjaga karena mengikuti pergerakan inflasi dunia. Jika Anda masih baru di dunia pasar uang, yuk simak cara menjadi investor pemula yang sukses berikut.

1. Mulai dari yang Kecil

Boleh saja Anda punya keinginan untuk menginvestasikan seluruh dana dan aset yang Anda miliki. Namun, karena masih pemula, Anda disarankan untuk memulai investasi sedikit demi sedikit dengan nilai yang kecil.
Selain menghindari kerugian dalam jumlah besar dan menumbuhkan rasa percaya diri untuk berinvestasi, ini merupakan cara yang tepat untuk mempelajari produk keuangan yang Anda pilih.

Nantinya, jika sudah cukup paham dengan skema dan sistem suatu instrumen investasi, Anda bisa mulai menambah dana atau berekspansi ke jenis investasi yang lainnya.

2. Pilih Investasi Rendah Risiko

Setiap investasi memiliki profil risiko yang berbeda-beda. Prinsip high risk high return berlaku di sini. Makin tinggi imbal hasil yang diperoleh, makin tinggi pula risikonya. Untuk menghindari kerugian di awal, pilihlah produk investasi yang risikonya rendah. Tak masalah jika return yang Anda terima kecil, yang penting konsisten berinvestasi.

Ada banyak pilihan investasi rendah risiko yang bisa dijadikan opsi untuk investor pemula seperti Anda, misalnya Reksa Dana Pasar Uang, investasi logam mulia, deposito, investasi modal di P2P lending, dan lain-lain. Anda tinggal pilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan.

3. Perhatikan Waktu

Salah satu tips agar investasi dapat menghasilkan keuntungan adalah memahami siklusnya, sebab nilai unit investasi sangat likuid mengikuti pergerakan inflasi dunia. Supaya tidak rugi, ketahui dengan baik kapan Anda harus membeli dan menjual unit investasi yang Anda miliki.

Sebagai contoh, Anda disarankan untuk membeli emas ketika harganya sedang turun, dan menjualnya kembali saat nilainya naik (lebih besar dari harga beli). Nah, selisih harga/nilai inilah yang dinamakan dengan keuntungan investasi.

4. Tahan Investasi untuk Jangka Panjang

Penting! Jangan gegabah untuk menjual seluruh investasi ketika pasar modal sedang jatuh, sebab bukan tidak mungkin beberapa waktu kemudian nilainya akan kembali menguat.

Kesalahan inilah yang sering dilakukan investor pemula. Mereka sering kali terlalu sigap melindungi portofolio investasinya, padahal tren menguat dan melemah adalah sesuatu yang sangat wajar dalam investasi.
Demi menghindari risiko rugi, tahan investasi semaksimal mungkin untuk jangka waktu yang panjang, misalnya di atas 5 tahun. Makin lama jangka waktunya, makin stabil pula nilai investasi dan keuntungan yang akan Anda peroleh.

5. Diversifikasi Investasi

Cara menjadi investor pemula yang sukses selanjutnya adalah dengan menerapkan diversifikasi investasi. Ini penting untuk menghindari kerugian. Diversifikasi artinya Anda menyebarkan aset/dana di berbagai instrumen investasi dengan profil risiko yang berbeda; rendah, menengah, dan tinggi, sehingga jika satu instrumen investasi merugi, Anda masih punya harapan dari investasi yang lainnya.

Tentu ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan diversifikasi investasi, seperti risk tolerance, waktu berinvestasi, jenis instrumen, serta ragam aset investasi. Pahami dengan baik sebelum memulainya.

6. Gunakan Uang Pribadi

Jangan sekali-kali menggunakan uang pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain untuk berinvestasi, sebab cara ini justru akan memengaruhi margin keuntungan investasi yang seharusnya Anda peroleh.

Saat menggunakan uang pinjaman untuk investasi, ada faktor lain seperti suku bunga dan pinjaman pokok yang perlu dikembalikan. Untuk itu, gunakan uang atau aset pribadi untuk diinvestasikan.

Cara lain agar Anda konsisten dalam berinvestasi adalah menyisihkan dana pada awal bulan atau ketika baru menerima gaji. Pisahkan uang sebelum membelanjakannya untuk kebutuhan lain, dan bukan malah berinvestasi ketika semua kebutuhan sudah tercukupi. Sebab pada dasarnya kebutuhan manusia itu tak ada batasnya.

Alternatifnya, Anda bisa memanfaatkan fasilitas autodebet yang tersedia di bank atau masing-masing instrumen investasi. Meski terkesan berat, cara ini akan melatih Anda untuk belajar disiplin demi mempersiapkan masa depan.

Nah, salah satu pilihan investasi menguntungkan untuk investor pemula adalah peer to peer lending GandengTangan. Platform crowdfunding yang satu ini memungkinkan investor bertemu dengan para pelaku UKM yang membutuhkan bantuan modal dengan skema yang aman, transparan, dan tepercaya.

Di sini, Anda tidak hanya berinvestasi, tapi turut menciptakan dampak sosial lewat pemberdayaan usaha mikro di Tanah Air. Yuk berinvestasi di GandengTangan sekarang!

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *