Jezzie Setiawan, CEO GandengTangan menjadi salah satu pembicara dalam Transformational Business Network Asia Conference 2018: “Fighting Poverty Through Enterprise” dengan topik “Banking the Unbankable”. Topik tersebut diangkat karena di Indonesia, masih banyak masyarakat yang belum memiliki familiar dengan layanan bank atau lembaga finansial lainnya, sehingga untuk urusan finansial, masih dikelola secara personal, tanpa bantuan lembaga manapun. Hal ini cukup kontradiktif dengan kondisi perilaku manusia secara global yang cenderung mengarah pada cashless society.

Sebagai startup yang berfokus pada pengembangan usaha mikro, GandengTangan melihat bahwa banyak usaha mikro di Indonesia yang berada dalam kondisi unbanked. Sehingga terkadang, usaha mikro mengalami hambatan untuk beberapa kebutuhan finansial. Untuk mengatasi hal tersebut, GandengTangan ingin memudahkan dukungan finansial bagi usaha mikro dengan metode peer-to-peer landing.

Melalui platform GandengTangan, usaha mikro bisa mendapat kesempatan untuk mendapatkan dukungan finansial. Untuk mendukung visi tersebut, GandengTangan menghubungkan banyak usaha mikro dengan calon investor yang ingin memberikan investasi dan berkontribusi untuk perubahan usaha mikro di Indonesia. Hingga saat ini, sudah lebih dari 750 usaha mikro di Indonesia yang sudah terdanai.

Untuk menciptakan ekosistem yang aman dan transparan, GandengTangan mengumpulkan GT-Trust untuk mendampingi aktivitas bisnis dari usaha mikro. GT-Trust dibentuk untuk membantu usaha mikro agar sadar tentang lembaga finansial tanpa harus khawatir dengan bunga pinjaman yang sangat tinggi, semuanya bisa dilakukan dengan konsep imbal hasil yang meringankan dan memberdayakan usaha mikro.

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *