Beberapa hari menjelang hari raya Idul Fitri, tentu kamu sudah menerima Tunjangan Hari Raya (THR) dari kantor. Dengan kelebihan uang di tangan, kamu merasa sudah sepantasnya untuk memuaskan keinginan berbelanja. Baju atau sepatu baru jelas ada di rencanamu; bahkan ada juga yang menargetkan THR-nya untuk membeli handphone atau gadget baru. Jangan terburu-buru! Memang THR adalah hakmu karena kamu sudah bekerja keras. Akan tetapi, kamu tentu ingin hasil kerja kerasmu bertahan lebih lama daripada hanya satu atau dua minggu saja. Rencanakan pengeluaranmu dengan penuh pertimbangan, agar kamu tidak jatuh bokek sesudah Lebaran nanti. Berikut lima hal yang harus kamu pikirkan dalam mengatur THR-mu:

Tabungan

Kalau kamu sudah terbiasa menyisihkan 10-20% dari gaji bulanan untuk tabungan, kamu tetap harus melakukannya dengan THR-mu. Apapun tujuanmu menabung – persiapan menikah, biaya studi lanjutan, dan sebagainya – tambahan tabungan dari THR akan membantumu lebih dekat dengan tujuan tersebut. Oleh karena kamu sudah menganggarkan pengeluaran rutin dari gaji bulanan, kamu bisa menabung lebih banyak dari THR-mu, mungkin sekitar 30-40%. Jika perlu, buatlah tabungan berbeda yang tidak menggunakan ATM sehingga kamu tidak tergoda untuk membelanjakannya.

Keperluan Mudik

Barangkali kamu sudah membeli tiket kereta atau pesawat dari jauh-jauh hari, sehingga ketika kamu akhirnya menerima THR, kamu merasa boleh membeli barang yang kamu inginkan seperti tas baru. Tahan dulu keinginanmu. Meskipun tiket sudah di tangan, kamu tetap harus menyisihkan ongkos taksi atau transportasi ke stasiun atau bandara. Kamu juga harus memikirkan kendaraan yang akan digunakan oleh keluargamu untuk bersilaturrahim. Jika keluargamu harus menyewa mobil, kamu harus menghitung biayanya; termasuk membeli bensin dan mungkin membayar sopir. Jika ingin lebih hemat lagi, diskusikan untuk menggunakan mobil yang muat banyak orang sehingga ongkos untuk bersilaturrahim bisa dibagi.

Bahan Makanan untuk Hari Raya

Memasak sendiri akan lebih hemat dan praktis, namun kamu dan ibumu harus memperhitungkan jumlah tamu yang datang. Bukannya pelit, tetapi akan lebih baik jika makanan yang ada benar-benar habis sehingga kamu tidak perlu membuang makanan. Kalau kamu punya cukup waktu dan alatnya tersedia di rumah, cobalah membuat kue Lebaran sendiri sehingga kamu bisa menggunakan anggaran tersebut untuk pos pengeluaran yang lain.

Memberi Salam Tempel kepada Adik atau Keponakan

Jika kamu termasuk senior, kamu punya kewajiban untuk memberikan ‘kenang-kenangan’ kepada anggota keluarga yang lebih muda. Sebenarnya kamu tidak harus memberi uang. Kamu bisa memberi mereka cokelat atau alat tulis, atau hasil prakaryamu seperti dompet rajut, aksesoris, dan lain-lain. Jumlah uang yang akan kamu berikan harus kamu hitung dengan baik. Jangan sampai kamu ingin terlihat keren sehingga memberi mereka uang banyak. Jika dikalikan dengan jumlah orang yang harus kamu beri, bisa-bisa kamu langsung bangkrut! Meskipun sedikit, berikan dalam amplop lucu sehingga mereka bisa tetap terkesan.

Pengeluaran Sosial atau Investasi? Bagaimana dengan ‘Investasi Sosial’?

Tak cukup dengan membayar zakat dan shodaqoh, kamu juga perlu mengeluarkan uang untuk kebutuhan terakhir yang cukup krusial ini. Sebagaimana kami sarankan, kamu tentu ingin ‘mempertahankan’ THR-mu dalam wujud yang bisa kamu ambil suatu hari nanti. Dua pilihan yang bisa kamu pertimbangkan adalah wakaf dan berinvestasi. Keduanya tidak akan memberimu manfaat dalam waktu dekat. Akan tetapi, kamu bisa menuai hasilnya di masa depan, baik di dunia maupun di akhirat.

Nah, jika THR-mu belum cukup untuk salah satu diantaranya, kamu punya alternatif menarik yang bisa mencakup manfaat dunia-akhirat. Investasi sosial jawabannya! Ketika kamu memberikan pinjaman melalui GandengTangan, kamu bisa mendukung wirausahawan sosial dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik untuk komunitas sasaran mereka. Sebagai contoh, Assalam Agro Industri yang ingin mengentaskan para TKW dan mendekatkan mereka dengan keluarga. Ada juga Mr. Heri yang memberikan les bahasa Inggris gratis untuk masyarakat kurang mampu. Mereka adalah contoh-contoh nyata dimana kamu bisa belajar menginvestasikan danamu sekaligus membantu mengurangi permasalahan sosial. Disamping itu, kamu bisa sambil ‘menabung’ karena dana yang kamu pinjamkan bukanlah donasi sekali lepas. Jika para pelaku usaha sudah mengembalikan dana, kamu bisa memilih untuk meminjamkannya untuk proposal yang lain atau mengambilnya.

Tertarik untuk melakukan investasi sosial untuk ‘menyelamatkan’ THR-mu? Cek proposal usaha yang sedang menunggu pinjaman danamu di sini.

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *