Pengeluaran keuangan millenial urban zaman now tak hanya untuk senang-senang. Kamu juga harus siap dalam menghadapi masa tua.

“Too many people spend money they haven’t earned, to buy things they don’t want, to impress people that they don’t like.”

Will Rogers

Kutipan dari Will Rogers tersebut menjadi gambaran umum kebiasaan pengeluaran masyarakat Indonesia. Banyak orang yang berlomba-lomba tampil glamor dan mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk barang-barang yang sejatinya tak mereka butuhkan.

Namun, kondisi tersebut tidak berlaku secara menyeluruh. Kalangan millenial yang lahir pada rentang antara awal tahun 1980-an sampai awal tahun 2000-an memiliki kebiasaan yang berbeda. Pola pengeluaran keuangan millenial urban, khususnya yang berada pada kelas menengah, terlihat secara jelas dalam penelitian yang dilakukan oleh Alvara Research Center.

Penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2016 dengan melibatkan sebanyak 600 koresponden. Koresponden sebanyak itu terdiri dari 55,1% berjenis kelamin wanita dan 44,9% adalah laki-laki. Mereka berasal dari 6 kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Bandung, dan Semarang.

Perilaku Pengeluaran Keuangan Millenial Urban Kelas Menengah di Perkotaan

Dalam penelitian tersebut, terkuak bahwa perilaku pengeluaran keuangan millenial urban ternyata cukup menarik. Ada persebaran pola pengaturan keuangan yang dilakukan oleh generasi millenial Indonesia berdasarkan usia. Perlu diketahui, survei ini mengelompokkan koresponden millenial dalam 3 kategori usia, yakni 20-24 tahun (28,3%), 25-29 tahun (35,5%), dan 30-34 tahun (36,2%).

Kaum millenial yang berusia muda, memiliki kecenderungan kepemilikan kredit kendaraan bermotor. Golongan ini adalah mereka yang dalam proses merintis karier baru dengan penghasilan yang cukup terbatas. Mereka yang ada dalam golongan ini umumnya adalah para fresh graduate dan mahasiswa.

Sementara itu, golongan millenial yang berusia lebih tua, lebih mempertimbangkan produk seperti asuransi jiwa, KPR, asuransi mobil, kartu kredit, ataupun deposito berjangka dalam pengeluarannya. Pola pengeluaran keuangan millenial urban yang berusia lebih tua memang lebih beragam. Hal ini bisa mereka lakukan karena secara finansial, mereka punya tingkat keuangan lebih mapan.

Pilihan Investasi untuk Kaum Millenial Urban

Hal yang menarik, perilaku pengeluaran keuangan millenial urban juga mempertimbangkan investasi. Menurut penelitian dari Alvara, para millenial urban tersebut mempertimbangkan investasi sebagai persiapan menghadapi usia tua. Mereka rela menyisihkan sebagian pemasukannya untuk investasi.

Dalam penelitian tersebut, terungkap bahwa sebanyak 39,4% responden mengaku merencanakan investasi dalam pengeluaran keuangan yang dilakukannya. Pilihan investasi yang mereka terapkan sangat beragam. Apalagi, kaum millenial urban dikenal sebagai pribadi yang berpikiran terbuka.

Nah, kalau kamu adalah bagian dari millenial urban, ada beberapa tipe investasi yang bisa dipertimbangkan, di antaranya adalah:

1. Emas

Emas menjadi pertimbangan investasi konvensional, karena memiliki kecenderungan harga yang stabil. Investasi ini juga punya likuiditas tinggi. Hanya saja, kamu butuh penyimpanan khusus agar emas bisa aman.

2. Saham

Saham menjadi pertimbangan investasi selanjutnya. Saham memberikan potensi pemasukan secara pasif karena kepemilikannya menjadikan kamu sebagai salah satu pemilik usaha. Pembagian keuntungan dalam kepemilikan saham, dilakukan berdasarkan seberapa banyak saham yang dimiliki.

3. Obligasi

Obligasi merupakan sarana investasi yang memberi peluang kepada kamu untuk memberi utang modal kepada perusahaan atau negara. Kamu bakal mendapatkan keuntungan berupa bunga yang dihitung dalam persentase tertentu.

4. Deposito

Deposito bisa menjadi pertimbangan berikutnya. Investasi berupa deposito, memberi kesempatan penghasilan tambahan dari bunga deposito yang diberikan oleh pihak bank. Anda bisa memilih menggunakan deposito rupiah ataupun valuta asing (valas).

5. Reksadana

Reksadana merupakan jenis investasi yang memungkinkan Anda menanamkan modal di berbagai jenis usaha dengan modal kecil. Pengelolaan investasi reksadana dilakukan oleh seorang manajer investasi yang telah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Reksadana memberikan keuntungan tidak hanya bisa dilakukan dengan dana yang terbatas. Kamu juga bisa berinvestasi di sektor ini meski tanpa harus mengetahui seluk-beluk dunia investasi. Sebagai gantinya, kamu perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk pemakaian jasa manajer investasi.

6. P2P lending

Terakhir adalah investasi P2P lending. Investasi jenis ini memiliki kemiripan dengan obligasi, hanya saja penerapannya tak hanya berlaku pada perusahaan besar, tapi juga usaha mikro, kecil, dan menengah. Dalam skema investasi ini, kamu bisa memilih jenis usaha yang ingin didanai dan sekaligus mengetahui potensi keuntungan yang bisa diperoleh dalam jangka tertentu.

Itulah beberapa jenis investasi yang bisa menjadi sarana pengeluaran keuangan millenial urban yang pintar sebagai persiapan menghadapi masa depan. Kamu bebas dalam memilih jenis investasi yang digunakan. Namun, untuk pilihan investasi jangka pendek, P2P lending adalah opsi terbaik.

Kamu bisa berinvestasi P2P lending menggunakan layanan yang disediakan oleh GandengTangan. Lewat layanan investasi GandengTangan, kamu tak hanya berkesempatan untuk memperoleh pemasukan tambahan. Di waktu yang sama, kamu juga melakukan wujud nyata dalam membantu peningkatan para pengusaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia.

Yuk, turut berkontribusi untuk ekonomi masyarakat kecil di Indonesia!

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *