“Selang beberapa hari setelah gajian, saldo ATM cuma sisa untuk transportasi dan makan doang.”
Ada yang pernah begini nggak?
Wah, itu salah satu peringatan keras nih buat kamu untuk mulai mengatur bujet. Nah, sebelum itu, ada satu hal penting yang seringkali dilewati atau bahkan dianggap sepele. Padahal dampak dari hal tersebut sangat baik lho dalam jangka panjangnya, bisa dibilang justru hal utama ini lah yang akan membawa kamu ke jalur yang benar ehehehe.
Hayo, ada yang bisa tebak yang dimaksud ‘hal itu’ mengacu kemana? Yep,….Tujuan Keuangan.
Apa itu Tujuan Keuangan?
Salah satu hal esensial yang digunakan secara efektif untuk mempermudah dalam mengatur keuangan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.
Kenapa itu Penting?
Mulai membuat bujet per hari, per bulan, bahkan per tahun adalah pijakan awal yang bagus untuk kamu yang ingin mulai mengatur keuangan. Dengan melakukan hal tersebut, artinya kamu juga mulai sadar literasi keuangan dan memikirkan kehidupan di masa depan nanti.
Lalu kenapa penting? Sama halnya seperti kamu ingin memasak satu makanan dengan beragam bahan yang sudah kamu susun dan siapkan. Tapi, kamu masih belum tahu bahan-bahan tersebut ingin diolah menjadi masakan apa. Nah, itu lah yang terjadi pada kamu saat ini yang belum menentukan tujuan keuangan. Kamu sudah menyusun bujet selama satu bulan tanpa tahu tujuan dari bujet bulanan tersebut apa. Tujuan keuangan lah yang akan memandu keuangan bujet kamu sesuai dengan tujuan yang telah dibuat. Jadi, bisa dibilang kalau tujuan keuangan itu cukup esensial untuk dimiliki. Lebih baiknya lagi jika sudah mulai diterapkan sejak dini. Sehingga kamu tahu nih uang tabungan kamu akan dibawa kemana/digunakan untuk apa.
Gimana Cara Menentukan Tujuan Keuangan?
Untuk menentukan tujuan keuangan itu gampang-susah. Yang pasti harus ada komitmen dan konsisten untuk mulai mengatur keuanganmu. Berikut beberapa cara untuk menentukannya:
1. Pastikan Tujuan Keuangan yang kamu buat memenuhi unsur S.M.A.R.T, yaitu Specific, Measureable, Achievable, Relevance, dan Time. Artinya, Tujuan Keuanganmu harus spesifik/jelas, bisa diukur keberhasilannya, bisa digapai/dilakukan, sesuai dengan tujuan/apa yang kamu butuhkan dengan keterangan waktu yang telah kamu tentukan.
Misal, di tahun ini Gita membuat target: menyisihkan 10% dari pendapatan setiap bulan selama 3 tahun untuk berinvestasi di Peer-to-peer lending dan reksa dana.
2. Buat Tujuan Keuangan sebelum mengatur bujet. Kenapa? Supaya kamu bisa mengatur pengeluaran kamu sesuai dengan tujuan yang ingin kamu capai. Kamu bisa membuatnya dalam jangka pendek (per bulan) dan panjang (1-3 tahun).
3. Buat perjanjian dengan diri sendiri kalau kamu belum berhasil. Supaya lebih konsisten dan komitmen, kamu bisa membuat perjanjian dengan diri sendiri lewat pernyataan ‘Kalau aku belum berhasil mencapai sesuai target, maka aku akan….’. Usahakan pernyataan yang dibuat justru bisa meningkatkan nilai tambah untuk kamu. Misal, Kalau Gita belum berhasil mencapai sesuai target, maka Gita harus menyisihkan uang mingguan Gita sebanyak 100rb selama dua bulan ke depan.
Nah dari semua itu, kamu bisa mulai nih menentukan tujuan keuangan apa yang akan kamu capai.
Buat kamu yang mau menambah uang jajan. Boleh banget nih buat mulai dengan hal kecil aja dulu. Misal, melakukan investasi online tiap bulannya sebesar Rp50ribu di platform P2PLending GandengTangan. Nanti setelah kamu mulai rutin melakukannya dan merasakan imbal hasil yang didapat, kamu akan mulai menambah jumlah investasi semakin besar. Dari situ lah, kamu bisa mulai terbiasa dan mulai nyaman dengan kebiasaan berinvestasi online di GandengTangan.
Psst, ditambah lagi di GandengTangan ada fitur Proteksi Pendanaan lho. Makin berasa aman aja deh melakukan investasi online di GandengTangan.