Pada masa pandemi Covid-19 para pengusaha mikro tradisional pasti mengalami kesulitan untuk memasarkan produk. Meskipun di saat seperti ini UMKM Indonesia punya peran penting untuk meningkatkan ekonomi makro, tapi kalau target pasarnya pada #dirumahaja gimana pemasukan mereka mau bertambah?
Nah, untuk bisa mengatasi bisnis macet ini, Gita punya tips mudah yang bisa kamu aplikasikan untuk bisnis kamu, Sahabat GandengTangan!
Baca selengkapnya di sini, yuk, untuk tahu tahapannya!
1. Evaluasi Produk
Karena pendapatan atau income enggak sebanyak biasanya, kamu bisa mulai dengan evaluasi produk terlebih dulu, Sahabat GandengTangan. Pilih 1-3 produk unggulan yang kamu miliki untuk dijual. Pastikan produk tersebut adalah produk yang paling banyak dibeli selama ini.
2. Buat kemasan simpel dengan logo bisnis kamu
Setelah menentukan produk unggulan mana yang kamu mau jual, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah cara mengemas produk. Yep, jangan pernah sepelekan hal ini. Kamu mesti mengemas produk unggulan kamu dengan sangat apik dan rapih.
Kenapa kemasan itu penting,Git? Bisa dibilang, kemasan itu adalah branding atau image yang dinilai pertama kali oleh pembeli, sekaligus jadi nilai tambah untuk produk tersebut. Jadi, usahakan packaging-nya menarik dan rapih.
Misal, dengan menggunakan kertas coklat atau kardus untuk menjaga produk kamu dan dilapisi lagi dengan plastik, agar produk tetap terjaga selama pengiriman. Kamu bisa kreasikan dan menempelkan nama usaha dan kontak yang bisa dihubungi dengan stiker, label, atau notes kecil. Sehingga orang lain juga bisa ikut memesan produk kamu.
3. Tentukan lokasi dan jasa pesan-antar
Bagi penjual tradisional, mungkin ini adalah layanan terbaru yang baru digunakan saat pandemi Covid-19. Sebelum menerima layanan pesan-antar, kamu harus memastikan cakupan lokasi yang bisa kamu antarkan. Misal, kamu berada di Bekasi Timur dan hanya mampu menerima pesanan di sekitaran Bekasi Timur saja. Atau kalau kamu mau menggunakan jasa logistik lain seperti, TiKi, JNE, atau lainnya, berarti kamu mampu menerima pesanan hingga Jabodetabek atau seluruh Indonesia. Info itu mesti disampaikan kepada pembeli.
Dengan ada tolak ukur seperti itu, kamu jadi enggak kelabakan misal nantinya ada pesanan dari daerah lain yang belum bisa kamu antarkan.
4. Gunakan alat ini untuk pasarkan produk
Di titik ini, kamu sudah mengetahui produk, kemasan yang akan digunakan hingga cakupan lokasi untuk pesan-antar. Selanjutnya, baru deh memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk memasarkan produk kamu dengan cara-cara berikut ini:
– Testimonial dari mulut ke mulut, atau words of mouth itu marketing paling juara! Untuk bisa menghasilkan testimonial dan exposure secara gratis, kamu bisa memberikan produk unggulan atau tester kepada kerabat terdekat lebih dulu dan minta mereka untuk share di media sosial. Dengan begitu, banyak orang yang tahu produk kamu. Biasanya, hal ini dilakukan untuk mengumpulkan target pembeli kamu.
– Aplikasi messenger, atau aplikasi mengirim pesan yang biasa digunakan yaitu WhatsApp, LINE, Telegram, dsb. Kamu hanya perlu membuat template pesan tentang produk yang kamu jual, kemudian kirim kepada kerabat terdekat dan grup yang kamu miliki. Selain itu, unggah juga di story WhatsApp kamu ya!
– Media sosial, seperti akun pribadi Facebook, grup di Facebook, Instagram, dan Twitter. Tambahkan dengan foto produk yang kamu jual beserta harga dan kontan pesanan.
– Buka toko di platform belanja online, buat akun toko kamu di salah satu platform belanja online seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Blanja, dan lainnya. Pilih salah satu aja ya, Sahabat GandengTangan. Sehingga kamu enggak sulit untuk memegang akun tersebut.
– Buat akun toko di media sosial, bisa jadi pilihan juga untuk kamu yang sudah memiliki target pasar. Usahakan akun tersebut informatif dan menarik ya. Sehingga banyak orang yang penasaran, tertarik, dan membeli produk kamu!
5. Lakukan semua tahapannya dan pasarkan produk kamu!
Setelah melakukan 4 cara di atas, waktunya untuk mempraktekannya, Sahabat GandengTangan! Kamu bisa mulai dengan memasarkannya ke kerabat atau saudara terdekat dulu. Kemudian minta mereka untuk memberikan testimoni dan di unggah di media sosial. Jangan lupa untuk mengirimkan template pesan lewat aplikasi messenger yaaa! (pastikan dalam pesan jualan kamu tercantum kontak pesanan ya).
Gimana, mudah dipraktekan pada bisnis kamu, kan? Tetap semangat para pengusaha mikro!