Di bulan April 2020, startup pionir crowdlending, GandengTangan resmi mendapatkan pendanaan investasi dari PT. Bahana Artha Ventura (BAV), perusahaan modal ventura Indonesia dari Grup Perusahaan BAHANA (Persero) dengan nilai yang tidak disebutkan. Selain BAV, Grup Perusahaan BAHANA juga menaungi perusahaan investasi lainnya, seperti Bahana Sekuritas dan Bahana TCW Investment Management.

Meski berada di tengah pandemi Covid-19, CEO GandengTangan, Jezzie Setiawan mengatakan, GandengTangan dan BAV optimis memulai langkah bersama dalam mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia agar bisa tetap berkembang melalui platform GandengTangan.

“Pada masa pandemi Covid-19 ini pelaku usaha mikro menjadi salah satu sektor yang terkena dampaknya. Melalui pendanaan ini, GandengTangan akan menggenjot pendanaan UMKM Indonesia agar tumbuh kembali sebagai sektor ketahanan ekonomi nasional dan siap melakukan eksplorasi ke beberapa daerah yang belum kami layani.” ungkap Jezzie Setiawan.

Sebagai perusahaan teknologi finansial (tekfin) yang berhubungan langsung dengan para pelaku usaha mikro, GandengTangan memiliki misi untuk melayani para pelaku usaha mikro yang belum terlayani. Hal ini selaras dengan perjalanan BAV dalam mengembangkan sektor riil melalui pembiayaan kepada UMKM. 

Bersama dengan BAV, GandengTangan akan mengalokasikan pendanaan baru ini untuk memperluas jaringan melalui koperasi dan Baitul Maal wat Tamwil (BMT), serta melakukan ekspansi ke berbagai daerah untuk menjangkau seluruh Indonesia melalui Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD). Pendanaan ini juga akan digunakan GandengTangan untuk memperbanyak kemitraan dengan platform online dan memberikan pembiayaan untuk usaha mikro berbasis online. Sehingga semakin banyak pelaku usaha mikro memiliki kesempatan untuk mendapatkan pembiayaan modal bagi usahanya.

Sepanjang tahun 2019, GandengTangan telah menyalurkan pinjaman dana lebih dari 14 miliar rupiah kepada 3.500 pengusaha mikro Indonesia yang digalang dari 19,000 pendana terdaftar.  Di bulan November tahun lalu, GandengTangan terpilih sebagai salah satu pelaku ekonomi kreatif yang mendapat dana insentif dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) tahun 2019. Di tahun yang sama, GandengTangan juga mendapat dukungan dana dari UNCDF (United Nations Capital Development Fund), salah satu lembaga PBB yang fokus dalam inklusi keuangan; dan dari DBS Foundation Singapur, yang fokus mengembangkan kewirausahaan sosial di Asia dan difasilitasi oleh Bank DBS Indonesia.

Sejauh ini platform tekfin ini telah menjalin kerja sama dengan beberapa Baitul Maal wat Tamwil (BMT) di pulau Jawa dan Bank Sulselbar untuk bisa menjangkau lebih banyak pengguna dan mengembangkan perekonomian mikro Indonesia. Upaya lain yang telah dilakukan GandengTangan adalah menghadirkan produk terbaru yakni GandengKios. Produk ini merupakan inventory financing yang memberikan pembiayaan non-tunai atau berupa barang.

Baca juga berita terkait di Warta Ekonomi, Viva News, SWA, dan GK Plug and Play.

Show Comments (2)
2 Comments
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *