Bagi Anda yang sudah lama berinvestasi, istilah compounding tentu tidak asing di telinga. Secara bahasa compounding merujuk kepada bunga yang berbunga. Metode ini sekarang semakin banyak digunakan oleh kaum milenial untuk menciptakan investasi menguntungkan. Lantas, bagaimana caranya melakukan compounding ini?
Compound atau compound interest bisa Anda dapatkan ketika Anda melakukan investasi yang berbunga. Bunga yang didapatkan dari keuntungan investasi itu kemudian akan ditambahkan ke investasi pokok Anda. Hasilnya, setiap tahun pertambahan investasi pokok juga akan menambah jumlah bunga yang Anda dapatkan. Ini membuat pertumbuhan investasi Anda tidak berjalan linear melainkan eksponensial.
Metode Investasi Cerdas yang Sudah Diakui oleh Einstein
Saking hebatnya metode compounding, ilmuwan Albert Einstein sampai menjulukinya sebagai keajaiban dunia kedelapan. Orang-orang yang cukup cerdas mengelola investasinya dengan cara ini, akan mendapatkan keuntungan berlipat-lipat yang tidak akan didapatkan dengan investasi biasa.
Kaum milenial adalah kelompok dengan usia produktif terbanyak saat ini. Namun kesadaran untuk berinvestasi masih cenderung rendah. Kebanyakan orang menganggap investasi memerlukan modal besar tapi kaum milenial tidak akan sungkan mengeluarkan uangnya untuk berlangganan di platform-platform hiburan.
Jika uang yang tadinya digunakan untuk keperluan hiburan dialihkan sebagian ke dana investasi dengan metode compounding, keuntungannya bisa sangat besar. Semakin dini Anda berinvestasi, semakin besar keuntungan yang akan didapatkan. Terutama jika Anda membiarkan bunga yang diperoleh dari investasi untuk terus berbunga.
Perbedaan Investasi Compounding dengan Non Compounding
Untuk lebih mudah memahami bagaimana cara kerja compounding menciptakan investasi menguntungkan, simak simulasi berikut ini!
-
Contoh Investasi Non Compounding
A berinvestasi sebesar Rp1.000.000 dengan keuntungan per tahun 10% di tahun 2019. Di tahun pertama keuntungannya adalah Rp100.000 dan berarti total investasi yang dimilikinya saat ini adalah Rp1.100.000. Di tahun kedua, investasinya bertambah lagi menjadi total Rp.1.200.000. Sepuluh tahun kemudian, A akan memiliki investasi sebesar Rp2.000.000.
-
Contoh Investasi dengan Metode Compounding
Pada tahun 2019, B berinvestasi dengan metode compounding. Bunga yang dihasilkan dari investasi ini adalah 10% sehingga di tahun pertama, B akan memiliki total uang yang sama dengan A yakni Rp1.100.000.
Karena B menggunakan metode compounding, dia mengakumulasikan bunga yang didapatkannya ke dalam investasi pokok sehingga di tahun berikutnya B mendapatkan nilai total investasi sebesar Rp1.210.00 yang kemudian dikembalikannya menjadi nilai investasi pokok. Setelah 10 tahun, total uang yang dimiliki B adalah senilai Rp2.593.742. Ada perbedaan yang cukup signifikan bukan di antara kedua metode tersebut?
Berada di usia produktif adalah nilai plus tersendiri bagi generasi milenial. Berinvestasi sedini mungkin adalah sebuah langkah cerdas untuk mendapatkan kenyamanan finansial. Langkah awal yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan investasi menguntungkan lewat GandengTangan. Daftarkan diri Anda sekarang juga di sini!