Apa itu Zero Based Budgeting: Definisi dan Manfaatnya

Sahabat, Apa itu Zero Based Budgeting? Mendengar tentang Zero Based Budgeting mungkin terdengar baru bagi sebagian orang, namun sudah seharusnya menjadi hal yang penting dalam mengelola keuangan pribadi atau bisnis. Metode ini memfokuskan pada pengelolaan anggaran dari nol, memastikan setiap pengeluaran memiliki justifikasi dan bertujuan untuk memaksimalkan penghematan.

Baca Juga : Going Concern: Apa itu dan Bagaimana Pengaruhnya dalam Dunia Akuntansi?

Apa Itu Zero Based Budgeting?

Zero Based Budgeting adalah metode perencanaan dan pengelolaan anggaran yang memastikan bahwa setiap dana dan sumber daya dialokasikan secara efisien dan berfokus pada tujuan dan strategi organisasi. Dengan melakukan evaluasi ulang dari nol pada setiap aktivitas dan biaya, metode ini membantu meningkatkan efisiensi biaya dan meminimalkan pengeluaran yang tidak perlu.

Apakah Zero Based Budgeting sama dengan Anggaran Tradisional?

Zero Based Budgeting sangat berbeda dari anggaran tradisional, yang seringkali berfokus pada anggaran tahun lalu sebagai dasar untuk anggaran tahun ini. Dengan Zero Based Budgeting, semua aktivitas dan biaya dianalisis dan dibandingkan dengan tujuan dan strategi organisasi untuk memastikan bahwa sumber daya dan dana dialokasikan ke aktivitas yang paling penting dan memiliki nilai terbesar bagi organisasi.

Menerapkan Zero Based Budgeting memerlukan komitmen dan dedikasi dari pemimpin dan staf, serta pemahaman yang baik tentang prinsip dan proses metode ini. Meskipun membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar, Zero Based Budgeting memiliki banyak kelebihan, seperti efisiensi biaya, alokasi sumber daya yang lebih baik, transparansi, dan flexibilitas. Dalam artikel ini, akan dibahas secara lebih detail mengenai apa itu Zero Based Budgeting, bagaimana cara melakukannya, serta kelebihan dan kekurangannya.

Baca Juga : Apa itu Proposal, Contoh Proposal Dan Cara Membuatnya

Apa saja perbedaan Zero Based Budgeting dengan Anggaran Tradisional?

Perbedaan utama antara Zero Based Budgeting dan Anggaran Tradisional adalah:

  • Pendekatan
    Anggaran Tradisional menggunakan pendekatan top-down, di mana anggaran tahun sebelumnya digunakan sebagai dasar, sedangkan Zero Based Budgeting menggunakan pendekatan bottom-up, dimana setiap aktivitas dan biaya harus diterbitkan dan dibenarkan secara independen.
  • Fokus
    Anggaran Tradisional fokus pada pengeluaran tahun lalu dan koreksi yang diperlukan, sedangkan Zero Based Budgeting fokus pada justifikasi setiap pengeluaran dan memastikan bahwa setiap pengeluaran bernilai untuk organisasi.
  • Evaluasi
    Anggaran Tradisional melibatkan revisi tahunan dari anggaran sebelumnya, sedangkan Zero Based Budgeting melibatkan evaluasi ulang setiap aktivitas dan pengeluaran dari nol setiap tahun.
  • Efisiensi
    Zero Based Budgeting memfokuskan pada efisiensi dan memotong biaya tidak produktif, sedangkan Anggaran Tradisional lebih memperhatikan stabilitas dan kontinuitas dalam pengeluaran.

Bagaimana cara melakukan Zero Based Budgeting? 

Cara melakukan Zero Based Budgeting meliputi langkah-langkah berikut:

  1. Identifikasi tujuan organisasi
    Tentukan tujuan dan strategi organisasi untuk memastikan bahwa anggaran sesuai dengan visi dan misi organisasi.
  2. Analisis aktivitas
    Tinjau setiap aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dan identifikasi biaya yang terkait dengan setiap aktivitas.
  3. Evaluasi aktivitas
    Evaluasi setiap aktivitas untuk menentukan apakah aktivitas tersebut penting dan perlu diteruskan atau dapat ditinggalkan.
  4. Penentuan Prioritas
    Berdasarkan evaluasi aktivitas, tentukan prioritas dan alokasi sumber daya dan biaya untuk aktivitas yang paling penting dan memiliki nilai terbesar bagi organisasi.
  5. Perencanaan Anggaran
    Buat rencana anggaran untuk setiap aktivitas yang diprioritaskan dan alokasikan biaya sesuai dengan kebutuhan.
  6. Implementasi dan Monitoring
    Implementasikan rencana anggaran dan lakukan pemantauan secara teratur untuk memastikan bahwa anggaran sesuai dengan rencana dan tujuan organisasi.
  7. Revisi
    Melakukan revisi jika diperlukan untuk memastikan bahwa anggaran selalu sesuai dengan kondisi dan tujuan organisasi.

Bagaimana langkah-langkah melakukan Zero Based Budgeting untuk keuangan pribadi?

Zero Based Budgeting juga dapat diterapkan untuk keuangan pribadi. Prinsip yang sama diterapkan dengan melakukan evaluasi ulang dari nol pada setiap pengeluaran dan memastikan bahwa setiap pengeluaran bernilai dan sesuai dengan prioritas keuangan pribadi. Apa saja? Cek dibawah ya, sahabat!

  1. Tentukan tujuan keuangan pribadi
    Tentukan tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang Anda.
  2. Tinjau pengeluaran
    Tinjau setiap pengeluaran dan identifikasi setiap kategori pengeluaran
  3. Evaluasi pengeluaran
    Evaluasi setiap kategori pengeluaran untuk menentukan apakah pengeluaran tersebut perlu dan sesuai dengan prioritas keuangan Anda.
  4. Penentuan prioritas
    Berdasarkan evaluasi pengeluaran, tentukan prioritas dan alokasi anggaran untuk kategori pengeluaran yang paling penting.
  5. Perencanaan anggaran
    Buat rencana anggaran untuk setiap kategori pengeluaran yang diprioritaskan.
  6. Implementasi dan monitoring
    Implementasikan rencana anggaran dan lakukan pemantauan secara teratur untuk memastikan bahwa pengeluaran sesuai dengan rencana anggaran.
  7. Revisi
    Melakukan revisi jika diperlukan untuk memastikan bahwa anggaran selalu sesuai dengan kondisi dan tujuan keuangan pribadi

Zero Based Budgeting memiliki banyak manfaat dan sangat berguna bagi organisasi maupun individu yang ingin mengelola keuangan secara efisien dan memastikan bahwa dana dan sumber daya digunakan dengan baik. Meskipun membutuhkan waktu dan upaya yang cukup besar, ZBB memiliki banyak kelebihan seperti efisiensi biaya, alokasi sumber daya yang lebih baik, transparansi, dan fleksibilitas. Oleh karena itu, bagi mereka yang ingin mengelola keuangan secara baik, ZBB merupakan pilihan yang baik untuk dipertimbangkan. Namun, hal yang perlu diingat adalah bahwa ZBB memerlukan komitmen dan dedikasi dari pemimpin dan staf, serta pemahaman yang baik tentang prinsip dan proses metode ini.

Baca Juga : Apa itu Bootstrapping: Cara Berbisnis dengan Modal Minim

Nah sahabat, jika informasi ini bermanfaat bagi kamu, jangan lupa share ke teman dan kolega kamu ya! Jika ada pertanyaan boleh tinggalkan komentar dibawah ?


Terakhir, jika sahabat ingin yang mendapatkan pendanaan yang aman dan terdaftar OJK, ya cuma di GandengTangan ya sahabat!

GandengTangan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan atau finance, khususnya Fintech (financial technology).

Fintech merupakan lembaga atau perusahaan yang menggunakan teknologi modern sebagai bentuk inovasi dalam bidang keuangan. Dengan adanya Fintech, sistem keuangan dapat berjalan dengan praktis, mudah, dan tentunya lebih efektif. Selain itu, Fintech juga mendukung terciptanya stabilitas ekonomi dan mendukung terjadinya inklusi keuangan.

Produk atau layanan yang disediakan oleh GandengTangan adalah layanan peer-to-peer lending (P2P lending)

P2P lending adalah platform yang menghubungkan antara UMKM yang membutuhkan modal usaha dan masyarakat yang ingin melakukan pendanaan secara online. Dalam hal ini, GandengTangan menyediakan layanan yang mampu menghubungkan antara peminjam modal (borrower) dengan pendana (lender). Selain itu, GandengTangan juga menyediakan layanan invoice financing. Invoice financing merupakan pendanaan jangka pendek dengan invoice yang belum dibayarkan customer sebagai jaminannya. Hal ini juga mampu membantu UMKM yang membutuhkan pendanaan dengan menjaminkan invoice yang sedang berjalan sehingga UMKM tidak perlu khawatir dengan cash flow ketika belum dibayar oleh klien.

Show Comments (1)
1 Comment
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *