Jangan sampai salah langkah, simak tahapan belajar investasi online yang perlu kamu lewati!

Memulai investasi bukan hal mudah yang hanya bisa dipelajari selama satu malam saja, Sahabat GandengTangan. Ada beberapa tahapan yang perlu dipelajari untuk bisa melangkah ke tahap yang lebih berisiko, sekaligus menguntungkan di masa depan. Sebagai investor pemula, kamu juga perlu mengetahui profil risiko sebelum memulai investasi online.

Ada beragam profil risiko, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Dengan menentukan profil tersebut, kamu bisa mulai menentukan kamu bisa mulai investasi online dari tahap yang mana. Selain itu, kamu juga bisa mulai menentukan prioritas instrumen investasi mana yang lebih dominan dibanding instrumen lainnya berdasarkan jangka waktu dan imbal hasil yang didapat.

Nah, berikut ini adalah tahapan belajar investasi online yang perlu kamu lewati:

1. Menabung deposito

Hal ini biasanya sudah dimulai sejak dini atau bahkan saat kamu masih TK atau duduk di Sekolah Dasar (SD). Semaki kamu belajar lebih awal, semakin bagus pula pengetahuan kamu seputar literasi keuangan. Di tahap awal ini, kamu belajar untuk menyisihkan uang di bank secara konsisten dan mendapat bunga sesuai dengan penawaran bank tersebut. Meski sedikit, tapi kamu di tahap ini belajar untuk melakukannya secara konsisten. Secara autodebet, maupun kemauan dari diri sendiri untuk menabung di celengan.

2. Beli Emas

Tahap kedua ini, kamu mulai beralih untuk berinvestasi ke dalam bentuk barang, seperti emas. Saat ini ada banyak platform teknologi finansial yang memudahkan kamu untuk bisa menabung emas. Jadi, kamu enggak perlu repot-repot untuk beli secara offline karena semua bisa dilakukan di smartphone-mu dan ada pilihan untuk cetak emas atau secara virtual saja. Di tahap ini, profit kamu semakin meningkat setiap tahunnya, karena seperti yang kita tahu emas menjadi salah satu investasi yang banyak diminati karena angka jualnya selalu meningkat.

3. Investasi P2P Lending

Setelah melakukan investasi emas, kamu akan lebih tertarik lagi dengan imbal hasil yang lebih tinggi, sekaligus keinginan untuk membantu sesama. Betul, investasi P2P Lending adalah tahap selanjutnya. GandengTangan jadi salah satu opsi terbaik yang bisa kamu coba. Dengan modal sebesar Rp50ribu, kamu bisa mendapat proyeksi imbal hasil hingga 15,6% per tahun. Ditambah lagi, dengan pendanaan yang kamu berikan itu bisa membantu usaha mikro di Indonesia yang membutuhkan modal. Bisa dibilang, kamu mendapat 2x lipat keuntungan.

4. Investasi SBN Ritel

Investasi satu ini termasuk minim risiko dan cukup banyak diminati oleh masyarakat yang baru memulai. Karena profitnya cukup tinggi dan akan dibayar dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Selain itu, SBN Ritel juga membantu perekonomian nasional itu sendiri, lho. Jadi, banyak masyarakat yang mulai melakukan pendanaan online di SBN Ritel. Semakin besar modal pendanaanmu, semakin besar juga imbal hasil yang kamu dapatkan.

5. Investasi Reksadana

Selanjutnya, kita naik ke tahap yang lebih beragam untuk para Pendana. Yep, reksadana. Reksadana memiliki banyak pilihan, seperti pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Nah semua itu adalah urutan dari risiko melakukan pendanaan reksadana. Pasar uang memiliki risiko yang minim dan profit yang juga minim. Sangat cocok untuk pemula yang masih konservatif. Kalau kamu mulai berani untuk mengalami rugi dan berkesempatan pula mendapat profit yang tinggi, kamu bisa menjatuhkan pilihan pada campuran.

Meski begitu reksadana ini, kamu membayar Manager Investasi yang bekerja untuk kamu, jadi yang menentukan produk mana saja yang akan untung atau rugi adalah manajer tersebut. Kamu hanya terima jadi, makanya banyak pula yang tertarik untuk investasi di reksadana. 

6. Investasi Saham

Yang terakhir ini yang saat ini sedang tren dan banyak dibahas. Padahal untuk bisa mencapai tahap investasi saham ini, kamu perlu melewati tahapan sebelumnya. Atau setidaknya kamu sudah memahami profil risiko sendiri, serta bagaimana risiko dan imbal hasil dari instrumen lain. Pada tahapan ini investor mesti bisa menganalisis dan mengetahui tujuan dan waktu yang tepat kapan beli dan jual.

Ditambah lagi ada 2 tipe orang yang melakukan investasi saham, yaitu investor, orang yang melakukan pendanaan dalam waktu jangka panjang dan trader, orang yang melakukan pendanaan dalam waktu jangka pendek, sehingga mereka sering memantau dan melakukan jual beli saat mereka untung atau rugi. Sedangkan investor, tidak perlu memantau setiap hari, bisa sebulan sekali atau 3 bulan sekali karena tujuannya untuk 5 tahun ke depan. 

Itu dia keenam tahapan investasi yang mesti kamu jalani sebelum melangkah ke level yang terlalu jauh. Meski saat ini investasi adalah hal yang menjadi tren, tetap penting untuk mengetahui hal yang kamu lakukan, jangan hanya ikut-ikutan dari orang sekitarmu saja. Selamat mencoba, Sahabat GandnegTangan!

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *