Pandemi telah menghadirkan tantangan besar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh dunia. Untuk mengatasi dampak pandemi dan membantu UMKM melewati krisis, GandengTangan, yang bekerja sama dengan World Bank, mengadakan sebuah riset. Tujuan utama dari riset ini adalah mencari pendekatan terbaik dalam memberikan pendampingan kepada UMKM selama masa pandemi, serta menyusun skema pembiayaan inovatif agar UMKM dapat bertahan dan berkembang dengan baik.
Dalam implementasi kegiatan riset tersebut, GandengTangan dibantu oleh tim dari Bahasa Bisnis, dan juga akademisi, dosen, serta mahasiswa dari Universitas Maranatha, terutama dalam kegiatan business coaching dan juga wawancara survey responden UMKM. GandengTangan memiliki peran krusial sebagai fasilitator dalam pemberian modal dan coaching kepada para pelaku UMKM. Keseluruhan rangkaian kegiatan program ini dilakukan sejak bulan Januari hingga Agustus 2022.
Latar belakang pelaksanaan kegiatan ini terkait dengan eksperimen pembiayaan mikro teknologi finansial dan inovatif, serta pembinaan pengembangan bisnis teknologi informasi bagi perempuan miskin dan rentan. Mayoritas responden yang terlibat dalam riset ini merupakan mantan penerima Program Kewirausahaan Sosial (ProKus) dan merupakan graduasi Program Keluarga Harapan (PKH). Sebanyak 192 responden dari 5 kabupaten berpartisipasi dalam riset ini, yaitu Kab. Majalengka, Kab. Bandung Barat, Kab. DKI Jakarta, Kab. Bantul, dan Kab. Semarang.
Proses kegiatan dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama, dilakukan wawancara survey sebanyak tiga kali: baseline survey, midline survey, dan endline survey. Selanjutnya, para pelaku UMKM mendapatkan pendampingan berupa IT-Based Business Coaching, di mana mereka diberikan pelatihan melalui platform Zoom Meetings. Pelatihan berlangsung selama dua bulan dengan 13 pertemuan yang mencakup literasi keuangan, manajemen, negosiasi, hingga public speaking. Tugas-tugas diberikan setiap pertemuan dan dikumpulkan melalui grup WhatsApp untuk mendapatkan feedback dari tim coaching.
Di pertengahan pelatihan, dilakukan eksperimen pinjaman modal usaha. Tim pinjaman menganalisis kualifikasi calon peminjam dengan memeriksa credit history dan keaktifan peserta selama pelatihan. Sebanyak 20 dari 79 peserta bersedia meminjam modal usaha dengan tenor dua bulan. Pinjaman ini bertujuan untuk membantu responden dalam kebutuhan bisnis, seperti membeli bahan mentah.
Setelah pelatihan dan pinjaman modal selesai, dilakukan midline dan endline survey untuk mengukur dampak kegiatan. Hasilnya menunjukkan perubahan positif pada literasi finansial para pelaku UMKM, termasuk meningkatnya kesadaran akan pentingnya memiliki dana darurat.
Peserta juga dilatih dalam membuat logo produk mereka dan memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi penjualan. Beberapa peserta bahkan berhasil mendirikan akun Instagram Business dan Whatsapp Business untuk memudahkan pemasaran produk mereka.
Manfaat dari kegiatan ini sangat beragam. Para pelaku UMKM menjadi lebih berdaya dan mampu bersaing di pasar usaha. Mereka meningkatkan literasi keuangan dan pemasaran, mengembangkan bisnis dengan lebih baik, dan memiliki sumber daya untuk menghadapi krisis.
Output yang dihasilkan adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para pelaku UMKM tentang literasi keuangan dan pemasaran. Selain itu, peserta juga memiliki logo untuk produk mereka dan menggunakan media sosial sebagai alat promosi yang efektif.
Melalui kolaborasi yang efektif antara World Bank dan GandengTangan, riset ini memberikan solusi inovatif dalam mengatasi krisis pandemi bagi UMKM. Pendekatan pendampingan dan pembiayaan yang terbukti berhasil dalam riset ini dapat menjadi model untuk membantu UMKM di masa krisis di masa depan.
[…] Baca juga: Mengatasi Krisis Pandemi bagi UMKM: Pendampingan dan Pembiayaan Inovatif […]