Belanja terus-menerus memang menyenangkan, tapi menyedihkan buat isi dompet. Tapi, sebenernya belanja impulsif itu bisa dihentikan nggak sih?
Sebagian dari kita pasti pernah ada di momen khilaf saat berbelanja secara impulsif. Saat berbelanja melebihi bujet yang sudah ditentukan setiap bulannya. Tapi, tenang, itu semua bisa terjadi kepada siapapu pun. Gita juga pernah merasakan hal ini, khilaf, dan senang di saat yang sama. Namun di akhir, jadi menyesal karena over budget.
Ada 3 cara yang bisa kamu gunakan untuk mengurangi belnja impulsif, simak selengkapnya di sini!
1. The wait for it rule
Saat kamu menginginkan sesuatu dan membuat kamu kalap belanja, kamu bisa gunakan cara pertama ini, yaitu dengan memberi jeda kepada keinginanmu untuk berpikir. Misal, di hari Senin kamu melihat jeans dan sangat menginginkan celana jeans tersebut. Tapi dengan mengaplikasikan cara ‘wait for it’ ini, kamu perlu memberi jeda waktu untuk merasakan momen selama beberapa hari, untuk berkontemplasi dan mendapatkan jawaban ‘apakah kamu menginginkan celana jeans, yang dilihat 5 hari yang lalu?’.
Nah, setelah beberapa hari menunggu dan jawabannya adalah yes, maka kamu bisa membeli celana jeans itu. Dengan catatan, kamu perlu mencari cara agar bisa mendapatkan harga yang lebih murah dengan berbagai cara. Misal, promo atau mendapatkan potongan harga dengan cara lain, sehingga kamu bisa mendapatkan dengan harga yang sesuai bujet.
2. The indecision decision rule
Cara kedua ini adalah saat kamu berada di antara. Iya, saat kamu bingung di antara 2 pilihan barang yang sangat kamu inginkan. Tanpa alasan lain, diperlukan ketegasan untuk kamu yang mau menerapkan cara ini, yaitu dengan memilih untuk tidak membeli kedua barang tersebut. Yep, daripada kamu semakin bingung mau pilih yang mana dan kalau membeli keduanya akan sangat impulsif, lewat cara ini kamu memilih untuk tidak membeli keduanya. Sederhana, tapi cukup sulit untuk dilakukan. Makanya, Gita ingatkan di awal kalau cara kedua ini diperlukan ketegasan.
3. The something in, something out rule
Pada cara terakhir ini, bisa dibilang paling aman dan terbilang mudah, Sahabat GandengTangan. Yakni, saat kamu ingin membeli 1 barang, kamu perlu untuk mengikhlaskan 1 barang lain untuk dijual kembali. Sehingga barang kamu enggak akan menumpuk di rumah karena terlalu impulsif belanja. Dengan cara satu ini juga, kamu bisa memahami sense of belonging terhadap satu barang yang menyimpan spark of joy, yep, penamaan yang sering digunakan oleh Marie Kondo terhadap barang yang bisa kamu simpan di rumah. Jadi, ada rasa yang berat ketika mesti membeli satu barang lain, karena kamu sudah sangat menyukai barang yang sebelumnya, sehingga enggak rela untuk membeli baru dan merelakan yang lama.
Dari ketiga cara di atas, kamu bisa melepas perlahan yang namanya belanja impulsif. Balik lagi, dibutuhkan komitmen untuk bisa menerapkan ketiga hal tersebut ya. Sebab selalu ada pilihan, tapi tergantung kamu mau memilih yang mana, menjadi impulsif atau tidak?
Selain enggak impulsif, kamu juga perlu untuk mengatur keuangan dengan baik. Dan jangan hanya terpaku pada pendapatan pertama. Kamu bisa memiliki pendapatan kedua dengan berjualan online, freelance, atau pendanaan online di GandengTangan. Sudah pernah coba belum?
Coba deh, semoga bermanfaat, Sahabat GandengTangan!