Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan diversifikasi investasi.

Nasihat “Jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang” agaknya cukup relevan diterapkan saat berinvestasi. Anda memang disarankan untuk mengeposkan dana/aset di berbagai instrumen dan produk investasi, dari yang profil risikonya rendah, menengah, sampai tinggi.

Nah, kegiatan penganekaragaman jenis investasi inilah yang disebut dengan diversifikasi investasi. Tujuan utamanya adalah untuk menekan risiko rugi. Jadi, jika satu produk investasi merugi, Anda masih punya harapan dari instrumen investasi lainnya.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memulai diversifikasi investasi.

1. Pahami Risk Tolerance Anda
Makin tinggi risiko suatu investasi, makin besar pula return yang dihasilkan. Begitu pun sebaliknya. Saat akan melakukan diversifikasi investasi, Anda perlu memahami batas toleransi maksimal Anda dalam mengambil risiko, lalu menyesuaikannya dengan risk tolerance yang siap Anda tanggung jika suatu hari investasi merugi.

2. Pelajari Ragam Aset Investasi
Hal lain berikutnya yang perlu diperhatikan adalah jenis dan ragam aset investasi. Aset terdiri dari aset fisik, kertas, maupun bisnis. Aset fisik bisa berupa logam mulia dan properti (rumah, kost, apartemen).
Aset kertas misalnya deposito, tabungan, obligasi dan saham, reksa dana, dan lain-lain. Sedangkan aset bisnis bisa berupa bisnis online atau waralaba. Identifikasi secara cermat kekurangan dan kelebihan masing-masing. Lalu, pilih jenis investasi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

3. Tentukan Target Aset yang Akan Diinvestasikan
Selanjutnya, Anda perlu menyesuaikan tujuan finansial serta toleransi risiko dengan target investasi yang ingin diraih. Cara ini akan membantu Anda dalam melakukan perluasan portfolio investasi.
Hitung secara cermat berapa besar dana awal yang Anda butuhkan untuk berinvestasi, lalu poskan anggaran ke berbagai instrumen investasi yang sudah dipilih. Jangan lupa menyisihkan penghasilan sebagai cadangan jika sewaktu-waktu diperlukan, ya!

4. Pelajari Waktunya
Dalam berinvestasi, Anda juga dituntut untuk cerdas melihat waktu. Nilai investasi bisa berubah dari waktu ke waktu. Untuk menghindari kerugian, lihat momentum paling tepat; kapan Anda harus membeli investasi dan kapan boleh menjualnya.

5. Pemilihan Instrumen Investasi
Hampir setiap investasi mengandung risiko. Nah, dalam melakukan diversifikasi, Anda disarankan untuk membagi aset ke berbagai instrumen investasi, dari yang profil risikonya rendah, sedang, sampai tinggi agar peluang rugi dapat ditekan semaksimal mungkin.

Nah, salah satu instrumen investasi yang patut dipertimbangkan sebagai media diversifikasi adalah P2P lending seperti Gandengtangan. Di platform digital ini, Anda bisa berinvestasi mulai Rp50.000 sembari membantu mengembangkan UMKM di Indonesia.

Investasi di Gandengtangan sangat aman, transparan, dan tepercaya, karena setiap mitra (pelaku usaha) yang mendapat bantuan modal sudah diseleksi dan dipantau secara ketat oleh tim GT-Trust di lapangan. Yuk, mulai berinvestasi sekarang!

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *