Saham vs P2P lending mulai banyak diperbandingkan sejak P2P Lending menjadi investasi baru yang semakin viral.

Sejauh ini beragam produk investasi telah dikenal lama oleh masyarakat banyak, termasuk saham. Sedangkan P2P Lending baru dikenal masyarakat setelah perkembangan teknologi yang mendorong kehadiran startup fintech berbasis Peer to Peer Lending (P2P).

Perusahaan fintech memang banyak dimanfaatkan oleh para investor, karena dianggap memberikan hasil yang cukup tinggi. Ini terbukti dari peningkatan jumlah investor yang spektakuler dari tahun ke tahun. Bahkan di tahun 2017, nilai penyaluran pinjaman di sektor ini melesat sebesar 607,73% .

Nah, berikut ini adalah perbandingan dua instrumen investasi yaitu Saham vs P2P Lending yang perlu diketahui.

Ini Perbedaan antara Saham dan  P2P Lending

Berikut ini penjelasan singkat tentang P2P lending.

  1. P2P Lending adalah platform  baru layanan jasa keuangan yang mempertemukan kreditur dengan debitur, untuk melakukan perjanjian pinjam meminjam secara online.
  2. Bagi investor fintech menjadi alternatif investasi dengan pengembalian yang lebih tinggi, dengan risiko default yang terbagi dengan banyak investor dengan jumlah relatif rendah.
  3. Investor dapat memilih kreditur yang didanai sesuai preferensinya masing-masing.
  4. Investasi satu ini memberikan kemudahan dan keamanan dalam berinvestasi. Selain itu, investor juga dapat langsung memantau pertumbuhan investasi secara real time serta selisih profit dari investasinya.
  5. P2P lebih bersifat mikro dengan mendanai individu dan UMKM dengan jumlah dana relatif lebih kecil.  
  6. Investor pada investasi ini, bunga akan dikenakan pajak 15%/tahun jika memberi pinjaman dalam jumlah Rp50 juta ke atas. Namun, di bawah jumlah tersebut tidak dikenakan pajak.

Penjelasan singkat tentang investasi saham.

  1. Investasi saham adalah salah satu investasi yang cukup menarik minat masyarakat. Hal ini disebabkan investasi saham lebih menguntungkan dibandingkan investasi seperti deposito.
  2. Investasi saham berupa surat berharga ini dianggap paling populer di pasar modal. Investasi ini memungkinkan investor untuk memperoleh imbal hasil yang lebih besar dalam waktu yang cukup singkat.
  3. Dalam investasi saham, deviden merupakan keuntungan perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham. Sayangnya, jika perusahaan mengalami kerugian, deviden tidak akan dibagikan pada tahun berjalan.
  4. Investor akan mendapatkan Capital Gain yang merupakan keuntungan hasil penjualan dan pembelian saham, berupa selisih nilai jual dari nilai beli saham. Selain itu, investor masih akan mendapatkan saham bonus dari agio saham atau selisih antara harga jual terhadap harga normal saham yang sering menjadi daya tarik investor.
  5. Meski untuk memulai investasi saham tidak sulit, tetapi memerlukan perhitungan yang cukup matang dan terukur.
  6. Sebelum memulai investasi saham para pemodal harus memiliki pengetahuan mendalam. Hal ini disebabkan risiko investasi yang cukup tinggi, mempertimbangkan harga saham yang naik turun.

Nah, itulah penjelasan masing-masing instrumen investasi antara Saham vs P2P Lending untuk diketahui calon investor. Dari pemaparan di atas, terlihat bahwa investasi saham kurang sesuai bagi pemula jika ingin memilih investasi yang aman meskipun keuntungannya cukup tinggi.

Sementara sebagai pemula yang memiliki modal kecil dengan risiko minim, Anda bisa bergabung dengan investor lain di platform P2P Lending. Anda bisa mengeceknya di GandengTangan, jika ingin mengetahui investasi ini selengkapnya.

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *