“We have been trying to solve the problem all along without have idea what problem even is”

Hampir semua orang pernah membuat perencanaan keuangan dengan berbagai macam tujuan: untuk pendidikan, untuk pernikahan, untuk pendanaan, untuk membeli rumah dan lain-lain. Namun, tidak sedikit juga yang berakhir gagal dalam perencanaan keuangannya. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Seseorang biasanya membuat perencanaan keuangan untuk bisa mendapatkan financial security di akhirnya. Banyak anak muda yang sudah mulai membuat utang untuk mendanai pendidikannya atau banyak orang yang berharap pada asuransi kesehatan untuk menjamin kehidupan pensiunnya. Namun, kenyataan di lapangan justru tidak sesuai harapan. Setelah lulus dalam pendidikan tidak sedikit orang yang hanya bekerja untuk membayar tagihan ke tagihan atau biaya asuransi yang tidak dapat membantu banyak saat biaya pengobatan yang semakin mahal dari tahun ke tahun.

Lalu bagaimana solusi untuk masalah ini? Apakah perlu membuat perencanaan keuangan yang sedini mungkin dan sedetail mungkin? Atau se-simpel bekerja untuk mendapatkan lebih banyak lagi uang untuk mendapatkan financial security?

Perencanaan yang dilakukan sejak awal, perencanaan yang matang dan baik, dan penghasilan yang banyak akan menjadi sia-sia jika kita tidak mengenal masalah yang ingin kita selesaikan dan apa tujuan dari perencanaan yang kita buat.

Perencanaan keuangan alih-alih membuat efisiensi keuangan yang kita miliki seharusnya bertujuan untuk membuat kita bisa bahagia-sustainable happiness. Bukan kah kebahagiaan adalah hal mewah yang terkadang orang paling kaya di dunia pun tidak bisa mendapatkannya?

Dan masalah yang seharusnya kita selesaikan adalah hal-hal yang menghalangi kita dari meraih kebahagian itu.

Kenali Masalah dan Aset Kita

Terkadang masalah yang kita hadapi terjadi dari faktor eksternal yang sebenarnya bisa kita hindari. Misalnya karena lingkungan sosial membuat kita berpikir bahwa kebahagian bisa kita raih jika sudah mempunyai rumah yang besar, mobil yang mewah, atau bisa menyekolahkan anak di sekolah internasional yang bonafit. Padahal setelah kita bisa mendapatkan salah satunya ternyata kita tidak merasakan kebahagiaan tersebut.

Dalam acara TEDX Talks, Mo Hasan, seorang wirausaha sosial berbagi cerita bagaimana caranya membuat perencanaan keuangan yang baik dan benar, yakni dengan terlebih dahulu mengenali apa masalah dan aset yang kita miliki.

Pertama, Mo Hasan menyampaikan aset pertama yang harus kita kenali adalah aset fisik kita, yakni tubuh kita sendiri. Tubuh kita adalah aset paling penting agar kita bisa mencapai kebahagiaan yang kita inginkan. Untuk apa mempunyai harta dan kekayaan yang melimpah tapi tubuh kita sakit? Ia menyebut ini sebagai dunia fisik kita.

Kedua, adalah aset spiritual kita yakni bagaimana kita menggunakan emosi kita dan semangat kita untuk menyikapi masalah yang ada. Ia menyebutnya sebagai dunia spiritual kita.

Ketiga, mengenali masalahnya. Dalam perencanaan keuangan masalah yang hampir pasti dimiliki oleh setiap orang adalah uang. Menurut Mo Hasan, uang sebenarnya adalah sebuah ide dari manusia yang merupakan sebuah kepercayaan bahwa uang tersebut bisa ditukarkan dengan hal lain yang setara. Jadi, alih-alih menempatkan uang sebagai suatu masalah pada dunia fisik/materi, masalah uang adalah masalah spiritual.

Aset kita berupa tubuh kita dan spiritual kita harus digunakan sebisa mungkin untuk menemukan tujuan dari kita membuat perencanaan keuangan: Bagaimana pentingnya kita memperhatikan kesehatan kita dibandingkan dengan bekerja keras mengumpulkan uang tanpa kenal lelah. Dan memanfaatkan emosi spiritual kita untuk menyikapi tekanan atau pengaruh dari lingkungan atau faktor eksternal lain yang bisa mempengaruhi dan mengaburkan tujuan sebenarnya dari perencanaan keuangan yang akan kita buat.

Setelah kita mengetahui apa yang ingin kita tuju dari perencanaan yang kita buat, uang menjadi suatu masalah yang benar-benar berbeda. Kita tidak lagi menjadikan uang sebagai satu-satunya hal penting dalam perencanaan keuangan kita. Tujuan dan kebahagian kita bisa saja didapatkan tanpa membutuhkan uang yang banyak. Cara pandang kita atau emosi kita terhadap uang menjadi berubah. Nilai uang tidak lagi menjadi sebuah nilai fisik semata.

Ambil Keputusan

Setelah kita mengetahui tujuan dari perencanaan kita, Mo Hasan menambahkan bahwa selanjutnya hal yang menghentikan perencanaan keuangan adalah terbebani akan hal-hal yang belum diputuskan. Seperti “saya akan membuat budget untuk membeli rumah, tapi nanti saja” atau “tahun depan saya akan mulai menabung untuk biaya pernikahan” tanpa pernah benar-benar melakukannya. Suatu hal yang belum kita putuskan akan menghalangi kita dari tujuan perencanaan keuangan yang kita buat, perencanaan kita menjadi tertunda terus-menerus.

Kita harus segera membuat keputusan sedini mungkin. Mo Hasan mengibaratkan seperti saat kita jatuh cinta. Sebelum kita jatuh cinta dengan seseorang, kita mempunyai segala macam kesibukan: rutinitas bekerja, berbagai hal yang harus dilakukan, atau berkumpul dengan teman. Namun, setelah kita memutuskan untuk jatuh hati dengan seseorang, kita bisa meninggalkan semua kesibukan itu dan fokus untuk meluangkan waktu dengan si pujaan hati. Saat kita mengambil suatu keputusan, keputusan itu menjadi keputusan spiritual yang mengubah cara pandang kita akan berbagai hal.Begitu juga dengan perencanaan keuangan, tidak jauh berbeda.

Mo Hasan memberikan pilihan untuk mulai melakukan perencanaan keuangan dengan kesadaran bahwa: You are responsible. Dengan mengambil keputusan spiritual ini, akan mengubah cara pandang kita, bukan lagi menjadi konsumen melainkan menjadi seperti bank. Semua hal yang kita lakukan harus menjadi tanggung jawab kita dan kesadaran kita.

Keputusan spiritual ini akan mengantarkan kita pada proses belajar mengenai keuangan dan dunianya, biasanya akan menghabiskan waktu selama 6 bulan bagi seseorang untuk bisa minimal mengetahui dasar-dasar dari suatu pengetahuan baru. Setelahnya kita akan menjadi seorang yang aware dan responsible terhadap keuangan yang kita miliki. Kita menjadi tahu tentang bagaimana uang bekerja, kita bisa meminimalkan risiko gagal dalam keuangan, memiliki pengetahuan bagaimana cara menambah pendapatan dari berbagai macam produk keuangan seperti pendanaan online misalnya, tanpa khawatir dimanfaatkan oleh bank atau konsultan keuangan, karena kita sudah menjadi orang yang berbeda dengan pengetahuan yang sudah dimiliki.

Dengan mengambil keputusan spiritual ini hal-hal yang sebelumnya tidak pernah kita pikirkan akan membantu kita akan muncul dengan sendirinya seiring pengetahuan kita yang terus bertambah, dan kita bisa membuat perencanaan keuangan yang kemudian bisa memberikan financial security bagi kita untuk kemudian meciptakan sustainable happiness dalam hidup kita.

Pastikan Anda telah menyiapkan rencana keuangan Anda. Apa yang Anda lakukan sekarang, akan berdampak bagi masa depan Anda sendiri. Gunakan penghasilan Anda secara bijak antara kebutuhan dan keinginan. Sisihkan sebagian uang Anda untuk masa depan untuk kebahagiaan yang berkelanjutkan. Mari sebarkan harapan untuk perubahan usaha mikro di Indonesia melalui GandengTangan mulai dari Rp50.000.

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *