“Selama pandemi, keuangan semakin enggak stabil. Pendapatan dipotong, tapi kebutuhan tetap terus berjalan”

Kamu enggak sendirian, kita semua sedang berada di posisi yang sama saat ini. Iya, di masa pandemi Covid-19 ini, kita adalah pejuang finansial. Kita, sama-sama sedang berjuang untuk bisa tetap bertahan secara finansial di tengah pandemi Covid-19. Tanpa sadar, tatanan kehidupan baru ini merubah pola hidup kita sekarang.

Kondisi Keuangan Selama Pandemi Covid-19

Sejak bulan Maret lalu, mungkin kita enggak sadar kalau semua ini akan terjadi. Setelah Covid-19 ini hadir, kita perlahan mengubah pola kehidupan yang baru, yang lebih peduli terhadap keuangan. Ditambah lagi, bagi sebagian dari para pekerja kelas atas hingga ke bawah, juga terkena dampak dari pandemi ini.

Bagi para pekerja, mereka mesti pasrah dan berlapang dada dengan mendapat setengah upah dari biasanya atau lebih buruknya di-PHK. Di sisi lain, para pengusaha juga kekurangan pemasukan karena adanya dampak dari Covid-19 dan tetap harus memberikan upah kepada para karyawannya. Alhasil, dengan berat hati sebagian dari mereka mesti mengurangi karyawan dengan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sedangkan dari sisi pengusaha mikro, yang menjadi pahlawan pada masa krisis 1998, terkena dampak Covid-19 karena perubahan dari pola hidup masyarakat yang mulai melakukan aktivitas di rumah dan dari sisi keuangan, banyak dari masyarakat juga yang kehilangan pekerjaan atau mendapat potongan gaji.

Dari berbagai sisi, semua sektor dan kelas pasti terkena dampak dari Covid-19 ini. Untuk itu, di masa pandemi ini, kita semua adalah pejuang finansial yang sedang berjuang untuk tetap bisa bertahap hidup secara finansial. Dengan kondisi yang seperti ini, kita harus saling membantu sesama untuk bisa bertahan melewati masa pandemi ini bersama-sama.

Bagaimana cara Bertahan di Masa Hidup?

Bagi para pengusaha mikro maupun non-mikro, kita bisa mulai melakukan evaluasi keuangan dan mulai mencari strategi baru untuk bisa tetap mendapat keuntungan. Salah satunya dengan mulai memaksimalkan teknologi online. Kalau mesti tetap mewajibkan para pekerjanya bekerja di kantor, mereka juga harus memberikan fasilitas atau melakukan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran dari Pemerintah.

Dan kita, sebagai masyarakat, bisa mulai evaluasi keuangan pribadi, Sahabat GandengTangan. Dengan melakukan evaluasi keuangan ini, kita bisa mulai meminimalisir pengeluaran yang enggak dibutuhkan di masa pandemi ini, dan alokasikan untuk dana darurat. Sehingga kita masih memilki dana cadangan saat kondisi benar-benar krisis.

Sebagai pejuang finansial juga, kita mesti perlahan menerima keadaan ini dan terus berjuang untuk bisa memaksimalkan hal yang kita punya untuk bisa menghasilkan pendapatan. Kamu juga bisa membantu pengusaha mikro dengan memberikan pinjaman modal di peer-to-peer lending, GandengTangan. Dengan Rp50ribu, kamu bisa membantu usaha mereka untuk tetap berjalan dan mendapatkan keuntungan hingga 15,6% per tahun.

Mari saling bantu sesama, #pejuangfinansial!

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *